NJ Krom Orang Pertama Yang Menemukan Situs Gunung Padang
6:45:00 PM
CAMPAKA (KC) Situs megalitikum di Gunung Padang sebenarnya sudah ditemukan sejak lama, meski baru 'menasional' ketika muncul isu ada piramida besar di situs itu. Situs ini ditemukan pertama kali oleh warga Belanda bernama NJ Krom pada 1914. Namun, Pemkab Cianjur baru melakukan konservasi pada 1979.
Situs megalitikum Gunung Padang ini terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sekitar 50 KM dari Kota Cianjur. Bagi Anda yang akan menuju situs sejarah ini, bisa melalui Jl Warungkondang atau jalur menuju Sukabumi. Di kiri jalan, Jl Cipadang Kota, terlihat papan penunjuk arah menuju Situs Megalitik Gunung Padang.
Jarak dari Jl Warungkondang menuju titik situs sekitar 20 KM. Untuk menuju ke sana, Anda akan disuguhi jalan berliku dan kondisi badan jalan yang bagus-jelek dengan jalan satu lajur yang hanya muat untuk satu minibus. Bila menggunakan mobil, Anda memperlukan waktu tempuh sekitar 45 menit, sementara jika menggunakan motor butuh waktu 30 menit.
Setelah ditemukan NJ Krom pada 1914, pemerintah Belanda sebenarnya sempat mencatat situs megalitikum ini. Namun, Belanda hanya mencatat tanpa ada tindak lanjutnya. Berdasarkan situs resmi Pemerintah Kabupaten Cianjur, baru pada 1979 ada tiga perwakilan warga setempat yang melaporkan temuan tersebut dan selanjutnya dikonservasi oleh pemerintah.
Kini, situs megalitikum ini menjadi perbincangan hangat di kalangan arkeolog, karena diduga menyimpan misteri piramida di bawahnya. Situs megalitik Gunung Padang berupa struktur punden berundak yang tersusun rapi dari batuan andesit. Lokasi situs berada di perbukitan yang dikelilingi gunung-gunung.
Menaiki puncak gunung, pengunjung diberikan dua pilihan rute tangga untuk mendakinya. Tangga pertama merupakan tangga asli dan satu kesatuan dari konstruksi punden berundak. Kontur pendakian akan sedikit menguras tenaga karena tingkat kecuramannya. Jumlah anak tangga yang harus dilalui adalah 378.
Di rute ini pengunjung akan melihat susunan anak tangga berukuran 1,5 meter dan tinggi sekitar 25 sampai 30 centimer. Susunan batu terlihat melintang dan diapit oleh batuan lainnya di kiri kanan anak tangga. Diduga susunan kiri kanan anak tangga sebagai penahan longsoran bila sewaktu-waktu terjadi aktivitas pergerakan tanah di kawasan tersebut.
Rute lainnya tidak terlalu curam. Rute ini sengaja dibuat oleh pemerintah dan warga sekitar guna memudahkan pendakian menuju puncak Gunung Padang. Memang banyaknya anak tangga lebih banyak ketimbang rute aslinya. Namun pengunjung tidak terlalu terkuras tenaganya bila melalui jalur ini. Jumlah anak tangga yang harus dilalui adalah 709 buah.
Secara letak, gunung ini dikelilingi gunung dan perbukitan. Di bagian utara terlihat hamparan kemegahan Gunung Gede. Di bagian barat terdapat Gunung Karuhun dan Pasir Emped. Selatan terdapat Gunung Malati, di timur terdapar Gunung Pasir Malang. Bila mencapai puncak, terdapat 5 teras yang terhampar di puncaknya.
Arkeolog UI, Ali Akbar, yang turut serta meneliti situs ini menuturkan pihaknya belum bisa memprediksi usia batuan yang ada di situs ini. Namun dia menduga situs ini sudah ada sejak zaman prasejarah.(ahy/asy/kc06)
Foto :Andry H/detikcom