BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Bupati Tjetjep Tinjau Lokasi Situs Megalith Gunung Padang

Bupati Cianjur Tinjau Situs Megalith Gunung Padang
KabarCianjur-Campaka;Tidak mau dibilang ketinggalan, Bupati Cianjur, H. Tjetjep Muchtar Soleh, Selasa (31/1) melakukan kunjungan kerja ke lokasi situs Megalit Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.

Dalam kesempatan tersebut bupati meninjau sejumlah bangunan sarana dan prasarana sebagai daya dukung keberadaan situs Megalith Gunung Padang diantaranya jalan alternatif berupa tangga menuju lokasi situs, WC ( Toilet), Mushola, Kantor, area parkir dan tempat Loket. 
"Kita akan upayakan sarana dan prasarana yang ada di areal situs dilengkapi, tentunya semua itu akan dilakukan secara bertahap," kata bupati.
Sebagaimana diketahui Situs Megalith Gunung Padang juga di juluki sebagai Complex Galaxi Stones. Kekayaan alam dan budaya serta posisi geografis Kabupaten Cianjur memiliki prospek yang cukup potensial dalam pengembangan wisata. 
Situs Megalith Gunung Padang, eksotismenya bisa bersaing dengan situs megalitikum lainnya yang berada di Rusia dan Peru. Implementasi pengembangan objek wisata untuk budaya akan berjalan dengan mengangkat dan memperkenalkan situs gunung padang milik dunia kebanggaan Indonesia.
Keberadaan situs Megalith Gunung padang yang berada di Kampung Gunung Padang dan Kampung Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka merupakan situs megalitik berbentuk punden berundak yang terbesar di Asia Tenggara dengan luas bangunan purbakalanya sekitar 900 m2 dengan luas areal situs mencapai kurang lebih sekitar 3 ha. 
Situs Megalith Gunung Padang akan tergali dengan tersendirinya oleh subyek wisatawan yang berkunjung dengan adanya unsur tematik akan tercipta the power of knowledge, sehingga para wisatawan dapat melakukan konservasi yang lebih jauh guna menggali pesona prasejarah yang ditinggalkan oleh orang masa lampau. 
Keberadaan situs ini pertamakali muncul dalam laporan Rapporten Van De Oudheid-Kundigen Dienst (ROD), tahun 1914, selanjutnya dilaporkan Nj Krom tahun 1949. Pada tahun 1979 aparat terkait dalam hal pembinaan dan penelitian benda cagar budaya yaitu penilik kebudayaan setempat disusul oleh Ditlinbinjarah dan Pulit Arkenas melakukan peninjauan ke lokasi situs. 
Sejak saat itu upaya penelitian terhadap situs mulai dilakukan baik dari sudut arkeologis, historis, geologis dan lainnya. Bentuk bangunan punden berundaknya mencerminkan tradisi megalitik seperti banyak dijumpai di beberapa daerah di Jawa Barat. 
Pada kesempatan tersebut dilokasi diadakan penelitian situs yang konon katanya setelah diadakan pemotretan di bawah tanah, situs tersebut ada kandungan logam sehingga dilakukanlah penelitian, bahkan tidak mustahil jika situs Megalith Gunung Padang yang ada di Campaka itu akan menjadi situs terbesar di dunia bukan hanya di Asia Tenggara seperti saat ini (KC-02)***i

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.