BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Keberadaan Menara Pandang di Areal Situs Gunung Padang di Protes

Tampak beberapa remaja bermain di Menara Pandang


KabarCianjur-Campaka;Keberadaan menara pandang yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat di areal Situs Megalith Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur di protes kalangan seniman dan budayawan Cianjur. Pembangunan menara pandang tersebut dinilai tidak memperhatikan zona inti situs.
Menurut Direktur Lokatmala Institut, Eko Wiwid, selain keberadaanya berada di lokasi zona inti situs, sudah selayaknya pemerintah dalam melakukan pembangunan itu meperhatikan konservasi situs, jangan sampai asal membangun begitu saja seperti yang terlihat saat ini.
"Bukanya mengabaikan manfaat menara pandang, tapi yang lebih penting bahwa situs Megalith Gunung Padang ini harus dikonservasi budaya. Kalau ini menjadi objek wisata harus menjadi objek wisata budaya," kata Eko Wiwid, Senin (30/1/2012).
Menurut Eko, sebelum melakukan pembangunan sudah selayaknya harus melibatkan steak holder yang ada. Pemerintah tidak bisa serta merta membangun begitu saja, harus bisa mengakomodir berbagai kepentingan yang ada.
"Seharusnya sebelum membangun itu pemerintah duduk bersama dengan kalangan budayawan, seniman, sejarawan, biar tahu apakah pembangunan itu merusak atau mencederai keberadaan situa atau tidak. Tapi kenyataannya ini tidak dilakukan, malah membangun begitu saja," katanya.
Selain keberadaan menara berada diareal zona inti situs, keberadaan menara pandang tersebut tidak mengutamakan keselematan. Kondisi tesebut terlihat dengan jelas bahwa bangunan menara itu diduga tidak memenuhi standar keselamatan.
"Seharusnya sambungannya dengan sistem dibaut, ini sepertinya diabaikan. Apalagi kalau melihat kondisi menara diatasi itu sangat berbahaya jika ada anak kecil naik dan tidak dalam pengawalan orang tua, bisa-bisa jatuh kebawah, karena pengamannya tidak ada," tegasnya.
Selain menyoroti pembangunan menara pandang yang berada di zona inti situs, Lokatmala Institute juga mengaharapkan agar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Cianjur membekalu Juru Pelihara (Jupel) dengan pengetahuan silsilah keberadaan situs. Karena selama ini situs megalith gunung Padang tersebut terkesan mengedepankan mistisnya.
"Sudah seharusnya Dinas Pariwisata memberikan pembekalan terhadap kuncen atau Jupel Gunung Padang itu dengan keilmuwan sejarahnya. Saat ini terkesan hanya muncul mengedapankan mistisnya. Sudah seharusnya yang mendominasi itu tentang sejarahnya, jangan sampai kesan mistisnya," katanya.
Secara terpisah Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Cianjur, Himam Haris mengaku tidak mengetahui secara persis mengenai pembangunan menara pandang di areal situs megalith Gunung Padang. Alasanya, pembangunan menara tersebut dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Ini suatu masukan positif, kami memang tidak tahu banyak tentang pembangunan menara pandang itu, karena pekerjaannya dari provinsi bukan dari Cianjur. Memang tujuanya untuk melihat secara detail keberadaan kawasan situs itu secara menyeluruh," kata Himam (KC-02)***.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.