Massa Garis Serbu Kantor Leasing (Foto:inilahjabar.com) |
KabarCianjur-Jln. Raya Sukabumi;Belasan massa dari Gerakan Reformis Islam (Garis) mendatangi kantor pembiayaan (leasing) Bessfinance di Jalan raya Sukabumi, Cikaret, Cageunang, Cianjur, Senin (30/1/2012. Kedatangan massa Garis tersebut bermaksud ingin meminta klarifikasi terkait pengambilan paksa sepeda motor milik nasabah leasing tersebut.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa itu bermula ketika seorang nasabah Bessfinance, yakni Asep diminta melunasi tagihan cicilan motor yang tiga bulan belum dibayar. Karena yang bersangkutan belum sanggup melunasinya, melalui jasa depkolektor, pihak leasing tersebut mengambil paksa sepeda motor yang tengah digunakan.
"Salah satu yang ingin kami klarifikasi kenapa meraka (leasing melalui depkolektor) tidak meminta tagihan dirumah, tapi di jalan. Keduanya, mereka menggunakan jasa preman untuk membawa paksa motor yang sedang digunakan. Memangnya tidak bisa dilakukan dengan cara yang lebih santun," kata seorang anggota Garis Teguh.
Atas kejadian tersebut, pihaknya meminta tanggungjawab pihak leasing untuk meminta maaf kepada nasabah yang telah diperlakukan tidak sopan. Selain itu leasing juga harus memperbaiki mekanisme penarikan kendaraan yang bermasalah.
"Kalau ternyata mereka lebih memilih dengan cara kekerasan, kita juga bisa. Namun bukan itu yang kita inginkan, semuanya bisa dibicarakan. Kita minta leasing semuanya bisa memperbaiki mekanisme cara penarikan kendaraan yang dianggap bermasalah bukannya menggunakan jasa preman dan mengambilnya secara paksa," katanya.
Dalam aksi tersebut juga, massa sempat bersitegang dengan salah seorang karyawan leasing yang mempertanyakan kehadiran wartawan. Beruntung aksi tersebut tak berlanjut ke hal yang tak diinginkan. Tidak lama berselang akhirnya pihak leasing mau berdialog dengan massa, setelah itu massa membubarkan diri dengan tertib (KC-02)***
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa itu bermula ketika seorang nasabah Bessfinance, yakni Asep diminta melunasi tagihan cicilan motor yang tiga bulan belum dibayar. Karena yang bersangkutan belum sanggup melunasinya, melalui jasa depkolektor, pihak leasing tersebut mengambil paksa sepeda motor yang tengah digunakan.
"Salah satu yang ingin kami klarifikasi kenapa meraka (leasing melalui depkolektor) tidak meminta tagihan dirumah, tapi di jalan. Keduanya, mereka menggunakan jasa preman untuk membawa paksa motor yang sedang digunakan. Memangnya tidak bisa dilakukan dengan cara yang lebih santun," kata seorang anggota Garis Teguh.
Atas kejadian tersebut, pihaknya meminta tanggungjawab pihak leasing untuk meminta maaf kepada nasabah yang telah diperlakukan tidak sopan. Selain itu leasing juga harus memperbaiki mekanisme penarikan kendaraan yang bermasalah.
"Kalau ternyata mereka lebih memilih dengan cara kekerasan, kita juga bisa. Namun bukan itu yang kita inginkan, semuanya bisa dibicarakan. Kita minta leasing semuanya bisa memperbaiki mekanisme cara penarikan kendaraan yang dianggap bermasalah bukannya menggunakan jasa preman dan mengambilnya secara paksa," katanya.
Dalam aksi tersebut juga, massa sempat bersitegang dengan salah seorang karyawan leasing yang mempertanyakan kehadiran wartawan. Beruntung aksi tersebut tak berlanjut ke hal yang tak diinginkan. Tidak lama berselang akhirnya pihak leasing mau berdialog dengan massa, setelah itu massa membubarkan diri dengan tertib (KC-02)***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.