FOTO : Aksi Mahasiswa GMNI Cianjur |
Aksi para mahasiswa tersebut sempat diwarnai dengan penyanderaan mobil tangki pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melintas didepan gedung DPRD Cianjur. Sempat terjadi adu argumentasi dengan aparat kepolisian yang meminta para mahasiswa melepaskan kendaraan tangki pengangkut BBM itu.
Akhirnya para mahasiswa melepaskan mobil tangki pengangkut BBM dan merek bergerak ke gedung DPRD Cianjur. Didepan gedung wakil rakyat tersebut, para mahasiswa langsung menggelar orasi. Mereka menyoroti tentang rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bukan hanya akan berdampak pada kemiskinan rakyat, jauh dari itu negara telah mengabaikan hak-hak rakyat.
Koordinator Aksi Garna Magia mengatakan, logika dasar yang dibangun rezim SBY-Boediono bahwa untuk menyelamatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN) akibat meningkatkan harga minyak dunia. Satu-satunya jalan adalah hanya dengan menaikkan harga BBM didalam negeri.
"Kondisi ini tidak dapat diterima, pemerintah seharusnya lebih berpihak terhadap rakyat dalam merumuskan kebijakanya. Beberapa langkah langkah energi alternatif pada dasarnya dapat dilakukan dengan tanpa mengorbankan rakyat miskin," kata Garna ditemui disela aksi.
Menurut Garna, selain secara prinsip politik, langkah menaikkan harga BBM jauh dari keberpihakan. Skema pemerintah dalah menanggulangi dampak kenaikan harga BBM sengat tidak aplikatif (tidak realistis untuk dapat dioperasionalkan).
"Untuk itulah kami melihat bahwa SBY-Boediono gagal memenuhi hak dasar rakyat atas energi murah. Kami juga menolak rencana kenaikan harga BBM yang berakibat memiskinkan rakyat. Kami juga mendesak kepada pemerintah untuk melakukan efesiensi anggaran yang tidak langsung berhubungan dengan rakyat," katanya.
Pihaknya juga menyerukan kepada seluruh komponen bangsa buruh, tani, nelayan dan kaum miskin Indonesia untuk bersatu padu bersama mahasiswa merebut hak-hak dasar rakyat dan menolak adanya kenaikan BBM.
"Mendesak pemerintah untuk merenegosiasi seluruh kontrak karya minyak dan gas dan laksanakan moratorium dan hair cut hutang luar negeri," kata Garna.
Setelah menggelar orasi, para mahasiswa diterima oleh Wakil Ketua DPRD Cianjur, Saef Lukman diruang kerjanya. Setelah menyampaikan aspirasinya, para mahasiswa langsung membubarkan diri dengan tertib (KC-02)***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.