Perawat RSUD sedang melakukan tindakan medis pada korban keroyokan pelajar |
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa naas yang di alami pelajar Jalan Dr Muwardi (By Pass) RT 05/04 Kelurahan Bojongherang, Kecamatan/Kabupaten Cianjur itu terjadi pada Jum'at (23/2) siang. Saat itu dia bermaksud ingin kembali ke tempat praktek kerja lapangan (PKL) di Selokpandan seusai menunaikan shalat Jum'at. Tidak disangka saat tengah berjalan dengan sepeda motor miliknya itulah dia tiba-tiba diserang oleh segerombolan pelajar yang turun dari angkot jurusan Cipanas-Cianjur.
Meski dia sempat melawan, karena kalah jumlah, akhirnya dia terkapar bagian kepala belakangnya terkena sebetan gir dari salah seorang pelajar yang mengeroyoknya. Beruntung warga yang mengetahui kejadian segera memberikan pertolongan dengan membubarkan gerombolan pelajar yang mengeroyoknya.
Hendra oleh warga dilarikan ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara sepeda motor Jupiter MX miliknya Nopol F 6413 YV rusak tergores di beberapa bagian karena terjatuh. Demikian juga dengan handphone miliknya ikut raib dalam peristiwa pengeroyokan itu.
Tidak terima dengan yang menimpanya, Hendra didampingi orang tuanya, Senin (27/2) melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Mapolres Cianjur. "Saya tidak tahu apa-apa, saat saya mau berangkat PKL di Selokpandan, tiba-tiba saya diserang. Mereka ada yang mengenakan seragam sekolah, pakaian batik. Kejadiannya sendiri persisnya di depan Gang Palasari 3 By Pass," kata Hendra saat ditemui di Mapolres Cianjur.
Saat melaporkan peristiwa itu, orang tua Hendra sempat bersitegang dengan pihak sekolah yang diduga mengeroyoknya. Pihak sekolah mengklaim aksi tersebut dipicu lantaran anak didiknya sering diejek saat akan pulang ke Cipanas.
"Anak didik kami tidak pernah terlibat tawuran. Sesaat sebelum terjadinya insiden itu, anak-anak kami katanya diejek anak-anak sekolah kejuruan swasta lainnya. Malahan mobil angkot yang dipakai anak didik kami sempat dirusak. Makanya, anak didik kami melakukan perlawanan. Mungkin kebetulan di jalan mereka melihat ada korban yang mengenakan seragam sekolah yang mengejek mereka," kata Kepala Urusan Kesiswaan, Yusup Supratman di Mapolres Cianjur (KC-02)***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.