Jln. Suroso (KabarCianjur) - Polres Cianjur masih mendalami laporan atas pengrusakan sejumlah aset milik PT. Pasirtengah, perusahaan penggemukan sapi yang dirusak massa pada Sabtu (24/3) malam. Sejumlah saksi dari pelapor masih dimintai keterangan oleh penyidik Polres Cianjur.
Kasubag Humas Polres Cianjur AKP Ahmad Suprijatna membenarkan adanya pemeriksaan sejumlah saksi. "Karena masih dalam penyelidikan dan penyidikan, kita masih mencari dan mendengarkan keterangan saksi dari pihak pelapor. Untuk warga, belum ada yang kita mintai keterangan," kata Ahmad Supriatna, Senin (26/3).
Untuk pihaknya mengaku belum bisa memberikan penjelasan lebih banyak mengingat semuanya masih dalam proses penyelidikan. Hanya saja berdasarkan laporan sejumlah aset milik perusahaan PT. Pasir Tengah seperti bangunan pos satpam, mess karyawan, dua unit sepeda motor dan satu unit mobil mengalami kerusakan.
"Berdasarkan hasil keterangan mengenai kronologis kejadian bahwa pelaku terlebih dahulu melempari dua buah lampu di gerbang utama diduga dengan batu, kemudian setelah padam, mereka masuk ke areal peternakan dan melakukan aksi pengrusakan sejumlah fasilitas yang ada. Baru kemudian mereka membubarkan diri," jelasnya.
Akibat terjadinya perusakan tersebut, pihaknya juga telah mengambil beberapa tindakan, selain melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut, juga melakukan pengamanan, baik secara terbuka maupun tertutup.
Diberitakan, ratusan massa merusak sejumlah aset milik PT. Pasir Tengah di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Sabtu (24/3) malam. Massa merasa kesal dengan ulah perusahaan yang membuka kembali segel yang dipasang warga sebelumnya. Warga juga kesal karena pihak perusahaan tidak bisa mentaati kesepakatan yang telah dibuat yakni memperbaiki pembuangan limbah kotoran sapi.
"Jumlahnya sangat banyak dan tiba-tiba datang, sambil berteriak-teriak massa masuk kedalam lokasi peternakan. Saya dan teman-teman lainya lebih memilih menghindar untuk menyelamatkan diri," kata Acep seorang Satpam.
Setelah puas melakukan perusakan, ratusan massa kemudian meninggalkan lokasi peternakan. Baru beberapa karyawan dan Satpam berani mendekat untuk menginventarisir kerusakan. "Saat kejadian suasananya mencekam, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Baru setelah massa pergi kami berani mendekat," katanya.
Secara terpisah Kuasa Hukum PT. Pasir Tengah Buchori Muslim mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan peristiwa perusakan tersebut ke Mapolres Cianjur. Dia juga menyayangkan tindakan warga yang telah melakukan perusakan.
"Kami dari pihak perusahaan sebenarnya sangat mengedepankan jalan musyawarah dalam menyikapi setiap persoalan. Tapi semuanya sudah terjadi, kalu perusakannya sudah ditangani aparat penegak hukum, kalau persoalan lainya dengan warga tetap kami menjunjung ajas musyawarah," kata Buchori saat dihubungi terpisah.
Atas kejadian perusakan tersebut, menurut Buchori setidaknya dua mobil perusahan, dua motor, timbangan kendaraan dan tiga mes rusak berat. "Semuanya rusak berat hancur berantakan, kalau ditotal kerugian mencapai sekitar Rp 360 juta," jelasnya (KC-02)***.
Kasubag Humas Polres Cianjur AKP Ahmad Suprijatna membenarkan adanya pemeriksaan sejumlah saksi. "Karena masih dalam penyelidikan dan penyidikan, kita masih mencari dan mendengarkan keterangan saksi dari pihak pelapor. Untuk warga, belum ada yang kita mintai keterangan," kata Ahmad Supriatna, Senin (26/3).
Untuk pihaknya mengaku belum bisa memberikan penjelasan lebih banyak mengingat semuanya masih dalam proses penyelidikan. Hanya saja berdasarkan laporan sejumlah aset milik perusahaan PT. Pasir Tengah seperti bangunan pos satpam, mess karyawan, dua unit sepeda motor dan satu unit mobil mengalami kerusakan.
"Berdasarkan hasil keterangan mengenai kronologis kejadian bahwa pelaku terlebih dahulu melempari dua buah lampu di gerbang utama diduga dengan batu, kemudian setelah padam, mereka masuk ke areal peternakan dan melakukan aksi pengrusakan sejumlah fasilitas yang ada. Baru kemudian mereka membubarkan diri," jelasnya.
Akibat terjadinya perusakan tersebut, pihaknya juga telah mengambil beberapa tindakan, selain melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut, juga melakukan pengamanan, baik secara terbuka maupun tertutup.
Diberitakan, ratusan massa merusak sejumlah aset milik PT. Pasir Tengah di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Sabtu (24/3) malam. Massa merasa kesal dengan ulah perusahaan yang membuka kembali segel yang dipasang warga sebelumnya. Warga juga kesal karena pihak perusahaan tidak bisa mentaati kesepakatan yang telah dibuat yakni memperbaiki pembuangan limbah kotoran sapi.
"Jumlahnya sangat banyak dan tiba-tiba datang, sambil berteriak-teriak massa masuk kedalam lokasi peternakan. Saya dan teman-teman lainya lebih memilih menghindar untuk menyelamatkan diri," kata Acep seorang Satpam.
Setelah puas melakukan perusakan, ratusan massa kemudian meninggalkan lokasi peternakan. Baru beberapa karyawan dan Satpam berani mendekat untuk menginventarisir kerusakan. "Saat kejadian suasananya mencekam, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Baru setelah massa pergi kami berani mendekat," katanya.
Secara terpisah Kuasa Hukum PT. Pasir Tengah Buchori Muslim mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan peristiwa perusakan tersebut ke Mapolres Cianjur. Dia juga menyayangkan tindakan warga yang telah melakukan perusakan.
"Kami dari pihak perusahaan sebenarnya sangat mengedepankan jalan musyawarah dalam menyikapi setiap persoalan. Tapi semuanya sudah terjadi, kalu perusakannya sudah ditangani aparat penegak hukum, kalau persoalan lainya dengan warga tetap kami menjunjung ajas musyawarah," kata Buchori saat dihubungi terpisah.
Atas kejadian perusakan tersebut, menurut Buchori setidaknya dua mobil perusahan, dua motor, timbangan kendaraan dan tiga mes rusak berat. "Semuanya rusak berat hancur berantakan, kalau ditotal kerugian mencapai sekitar Rp 360 juta," jelasnya (KC-02)***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.