Karangtengah (KabarCianjur) - Diduga terkena cairan tomcat, Mumuh (36), warga Kampung Tajurhalang RT 04/RW 07 Desa Sindanglaka, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, tangan kirinya melepuh persis dibagian lipatan diatas siku. Akibatnya, sudah empat hari ini korban hanya bisa mengerang kesakitan.
Menurut penuturan Mumuh, luka yang dideritanya itu setelah rumahnya yang berada disekitar pesawahan didatangi serangga tomcat. "Kejadianya Minggu (26/3) malam, saat itu diteras rumah banyak serangga kecil dibawah sinar lampu. Serangga itu saya semprot dengan cairan obat nyamuk, tapi tidak mati malah masuk kedalam rumah. Saat saya terbangun keesokan harinya tiba-tiba tangan saya terasa perih, setelah saya lihat ada luka memerah seperti bekas rokok, mungkin digigit sama tomcat," kata Mumuh Kamis (29/3).
Pihaknya awalnya tidak mengira kalau serangga yang disemprot tersebut merupakan tomcat, karena pemahamannya tomcat ukurannya besar. "Tomcat yang saya tahu ditayangan televisi jenisnya besar, tapi yang ada di rumah saya kecil tapi bentuknya persis, saya kira itu bukan tomcat," kilahnya.
Dia mengaku, luka yang memerah di tangannya itu sangat mengganggu aktivitas sehari-harinya. Apalagi saat rasa panas timbul dari luka tersebut. Selain panas dia mengaku juga mengalami demam tinggi.
"Saya tidak berani menggaruk, saat ini saya juga belum periksakan ke dokter, tapi sudah diberikan obat antibiotik dan salep yang diberikan teman yang bekerja dirumah sakit. Seudah empat hari ini, tapi belum juga sembuh, bahkan sakitnya sampai kepersendian," katanya.
Serangan tomcat ternyata juga dirasakan oleh waga lainya didekat rumah Mumuh. Serangga predator tersebut juga menyambangi rumah tetangga mumuh. "Tapi mereka tidak ada yang menjadi korban, sepertinya hanya saya saja yang terkena," katanya.
Pihaknya juga mengaku telah melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Ketua RT setempat. Namun hingga kini belum ada penanganan serius. "Jujur saja warga sudah mulai resah adanya tomcat masuk kerumah mereka, kebanyakan kawatir terkena tomcat, apalagi kalau melihat saya sendiri sudah meraskan menjadi korbanya," tegas Mumuh.
Pihaknya berharap ada upaya penanganan serius dari Pemkab Cianjur tentang serangan tomcat yang sudah masuk kedalam rumah. "Harapan saya ada upaya penyemprotan untuk melokalisir penyebaran tomcat. Jangan sampai ada korban lain seperti yang saya alami," katanya (KC-02)***.
Menurut penuturan Mumuh, luka yang dideritanya itu setelah rumahnya yang berada disekitar pesawahan didatangi serangga tomcat. "Kejadianya Minggu (26/3) malam, saat itu diteras rumah banyak serangga kecil dibawah sinar lampu. Serangga itu saya semprot dengan cairan obat nyamuk, tapi tidak mati malah masuk kedalam rumah. Saat saya terbangun keesokan harinya tiba-tiba tangan saya terasa perih, setelah saya lihat ada luka memerah seperti bekas rokok, mungkin digigit sama tomcat," kata Mumuh Kamis (29/3).
Pihaknya awalnya tidak mengira kalau serangga yang disemprot tersebut merupakan tomcat, karena pemahamannya tomcat ukurannya besar. "Tomcat yang saya tahu ditayangan televisi jenisnya besar, tapi yang ada di rumah saya kecil tapi bentuknya persis, saya kira itu bukan tomcat," kilahnya.
Dia mengaku, luka yang memerah di tangannya itu sangat mengganggu aktivitas sehari-harinya. Apalagi saat rasa panas timbul dari luka tersebut. Selain panas dia mengaku juga mengalami demam tinggi.
"Saya tidak berani menggaruk, saat ini saya juga belum periksakan ke dokter, tapi sudah diberikan obat antibiotik dan salep yang diberikan teman yang bekerja dirumah sakit. Seudah empat hari ini, tapi belum juga sembuh, bahkan sakitnya sampai kepersendian," katanya.
Serangan tomcat ternyata juga dirasakan oleh waga lainya didekat rumah Mumuh. Serangga predator tersebut juga menyambangi rumah tetangga mumuh. "Tapi mereka tidak ada yang menjadi korban, sepertinya hanya saya saja yang terkena," katanya.
Pihaknya juga mengaku telah melaporkan peristiwa yang menimpanya ke Ketua RT setempat. Namun hingga kini belum ada penanganan serius. "Jujur saja warga sudah mulai resah adanya tomcat masuk kerumah mereka, kebanyakan kawatir terkena tomcat, apalagi kalau melihat saya sendiri sudah meraskan menjadi korbanya," tegas Mumuh.
Pihaknya berharap ada upaya penanganan serius dari Pemkab Cianjur tentang serangan tomcat yang sudah masuk kedalam rumah. "Harapan saya ada upaya penyemprotan untuk melokalisir penyebaran tomcat. Jangan sampai ada korban lain seperti yang saya alami," katanya (KC-02)***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.