Petugas Badan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPOPTPH) Jawa Barat perwakilan Cianjur Ahmad Siroj menunjukkan serangga tomcat yang berhasil ditangkap |
Karangtengah (KabarCianjur) - Badan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Pangan dan Holtikultura (BPOPTPH) Jawa Barat perwakilan Cianjur mencatat baru dua laporan adanya serangga tomcat yang ditemukan berada dilingkungan pemukiman warga. Keberadaan serangga tomcat tersebut sejauh ini tidak sampai melukai manusia.
"Sudah ada dua laporan warga yang mengaku menemukan serangga tomcat dirumahnya. Satu didaerah Loji Kelurahan Pamoyanan dan di Sela Jambe, Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur. Di dua lokasi tersebut serangga tomcat tidak sampai melukai warga," kata petugas Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman BPOPTPH Jabar, Ahmad Siroj, Senin (26/3).
Menurut Ahmad Siroj, serangga tomcat sebenarnya merupakan sahabat bagi para petani. Karena keberadaanya sangat dibutuhkan untuk membunuh hama wereng. "Tomcat merupakan jenis serangga predator dan keberadaanya sangat dibutuhkan untuk membunuh hama wereng ditanaman padi," katanya.
Biasanya tomcat hanya berada di areal pesawahan saat musim tanam. Penyebarannya hingga sampai keperumahan penduduk diduga akibat terbawa angin akibat populasinya yang cukup banyak. "Kemungkinan karena kondisi cuaca yang saat ini tidak menentu dan berbarengannya masa panen, tomcat ini sampai terbawa masuk keperumahan warga," jelasnya.
Sejauh ini menurut Ahmad Siroj, belum perlu dilakukan untuk penyemprotan pestisida terhadap penyebaran tomcat. Penyemprotan akan dilakukan jika penyebaran tomcat sudah tidak bisa dikendalikan. "Untuk saat ini belum diperlukan penyemprotan pestisida, tapi kalau sewaktu-waktu dibutuhkan kami selalu siap," tegasnya.
Untuk mengusir tomcat, pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak menepuk atau memukul bila hinggap dibagian tubuh, karena jika dipukul atau ditepuk akan membahayakan. "Yang membahayakan adalah cairanya, konon 12 kali lebih ganas dari racun ular kobra, jadi sebaiknya dihindari dipukul atau ditepuk. Cara membuangnya bisa dilakukan dengan memindahkan tomcat tersebut," paparnya.
Bila ditemukan ada tomcat sampai keperumahan warga hendaknya diusir dengan melakukan penyemprotan secara nabati tidak menggunakan pestisida. "Bisa dilakukan dengan air sabun atau dengan nabati seperti dengan air sirih atau jenis lainya," katanya.
Hal lainya untuk menghindari datangnya tomcat ke perumahan warga terutama yang dekat dengan areal pesawahan sebaiknya tidak menyalakan lampu yang sangat terang. Karena serangga predator ini sangat tertarik dengan cahaya. "Tomcat ini sejenis dengan serangga ovionea yang tertarik terhadap kilauan cahaya. Sebaiknya dihindari menyalakan lampu yang terang pada malam hari," jelasnya (KC-02)***.
"Sudah ada dua laporan warga yang mengaku menemukan serangga tomcat dirumahnya. Satu didaerah Loji Kelurahan Pamoyanan dan di Sela Jambe, Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur. Di dua lokasi tersebut serangga tomcat tidak sampai melukai warga," kata petugas Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman BPOPTPH Jabar, Ahmad Siroj, Senin (26/3).
Menurut Ahmad Siroj, serangga tomcat sebenarnya merupakan sahabat bagi para petani. Karena keberadaanya sangat dibutuhkan untuk membunuh hama wereng. "Tomcat merupakan jenis serangga predator dan keberadaanya sangat dibutuhkan untuk membunuh hama wereng ditanaman padi," katanya.
Biasanya tomcat hanya berada di areal pesawahan saat musim tanam. Penyebarannya hingga sampai keperumahan penduduk diduga akibat terbawa angin akibat populasinya yang cukup banyak. "Kemungkinan karena kondisi cuaca yang saat ini tidak menentu dan berbarengannya masa panen, tomcat ini sampai terbawa masuk keperumahan warga," jelasnya.
Sejauh ini menurut Ahmad Siroj, belum perlu dilakukan untuk penyemprotan pestisida terhadap penyebaran tomcat. Penyemprotan akan dilakukan jika penyebaran tomcat sudah tidak bisa dikendalikan. "Untuk saat ini belum diperlukan penyemprotan pestisida, tapi kalau sewaktu-waktu dibutuhkan kami selalu siap," tegasnya.
Untuk mengusir tomcat, pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak menepuk atau memukul bila hinggap dibagian tubuh, karena jika dipukul atau ditepuk akan membahayakan. "Yang membahayakan adalah cairanya, konon 12 kali lebih ganas dari racun ular kobra, jadi sebaiknya dihindari dipukul atau ditepuk. Cara membuangnya bisa dilakukan dengan memindahkan tomcat tersebut," paparnya.
Bila ditemukan ada tomcat sampai keperumahan warga hendaknya diusir dengan melakukan penyemprotan secara nabati tidak menggunakan pestisida. "Bisa dilakukan dengan air sabun atau dengan nabati seperti dengan air sirih atau jenis lainya," katanya.
Hal lainya untuk menghindari datangnya tomcat ke perumahan warga terutama yang dekat dengan areal pesawahan sebaiknya tidak menyalakan lampu yang sangat terang. Karena serangga predator ini sangat tertarik dengan cahaya. "Tomcat ini sejenis dengan serangga ovionea yang tertarik terhadap kilauan cahaya. Sebaiknya dihindari menyalakan lampu yang terang pada malam hari," jelasnya (KC-02)***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.