FOTO : Korban sedang melaporkan kekerasan yang dialaminya Ke Polres Cianjur |
CIANJUR, (KabarCianjur).- Aksi kekerasan kepada wartawan kembali terjadi di Cianjur, kali ini menimpa Rusdi (42) wartawan media cetak terbitan Jakarta itu babak belur dihajar oknum komite sekolah SMAN I Cianjur dengan inisial AM di komplek SMAN I Cianjur Jalan Pangeran Hidayatulloh, Cianjur, Sabtu (28/4). Akibatnya, wartawan anggota PWI Cianjur itu mengalami luka memar dibagian wajah sebelah kirinya dan harus mendapatkan penanganan medis dari petugas RSUD Cianjur.
Menurut penuturan korban, sehari sebelum pemukulan pihaknya menulis berita tentang data bantuan khusus murid (BKM) SMAN I Cianjur tidak akurat. Dalam pemberitaan tersebut disebutkan bahwa BKM yang diterima SMAN I Cianjur tidak semua tersalurkan. Dari quota yang seharusnya 145 siswa hanya tersalurkan sekitar Rp 70.200.000,- untuk 90 siswa. Sedangkan sisanya sekitar Rp 42 juta tidak tersalurkan.
"Mungkin karena pemberitaan itu, sehingga oknum komite itu marah. Padahal berita saya itu hasil konfirmasi dari Kepala Sekolah SMAN I Danur Jamhur. Dan yang bersangkutan mengakui penyaluran BKM di sekolahnya tidak terserap semua. Bahkan Kepala Sekolah juga mengakui karena waktu pendataannya mendesak, data penerima BKM itu ditembak," kata Rusdi saat ditemui di Mapolres Cianjur, Sabtu, (28/4).
Sebelum kejadian pemukulan yang menimpanya, dia mengaku telah janjian dengan Kepala Sekolah untuk konfirmasi runing pemberitaan. Bersama tiga rekanya dari media yang berbeda mendatangi SMAN I Cianjur. Setelah diijinkan masuk ke areal komplek SMAN I Cianjur oleh petugas satpam, dia dan rekan seprofesinya menuju kantin sekolah untuk minum kopi. Saat itulah tiba-tiba oknum komite sekolah itu menghampirinya di kantin.
"Saat menghampiri kami biasa biasa saja. Dia (Oknum Komite Sekolah,red) menyalami rekan-rekan saya, pas giliran saya setelah salaman tiba-tiba langsung memukul saya dengan keras tanpa saya tahu apa penyebabnya. Melihat saya dipukul, rekan-rekan saya pada misah menjauhkan oknum tersebut. Pada saat kejadian banyak saksi mata yang melihatnya," kata Rusdi.
Setelah memukul, oknum komite sekolah tersebut pergi sambil menumpat dan mengancam. "Dia bilang kalau tidak puas dengan perlakuannya agar saya lapor ke polisi. Makanya ini sudah suatu tindak kekerasan menurut saya, karena saya saat mendapatkan perlakuan kasar itu tengah dalam tugas jurnalistik. Begitu saya koordinasi dengan kantor redaksi dan Ketua PWI Cianjur disarankan untuk proses hukum saja, makanya saya langsung lapor ke Mapolres Cianjur setelah saya visum luka yang saya alami ke RSUD Cianjur," jelasnya.
Ketua PWI Perwakilan Cianjur, Asep Sobandi menyayangkan atas terjadinya tindak kekerasan yang menimpa wartawannya. Menurutnya, kalau dalam pemberitaan itu tidak berkenan atau ada yang merasa dirugikan bisa melakukan hak jawab. "Kalau dari pihak sekolah merasa keberatan dengan pemberitaan, bisa melakukan klarifikasi dengan hak jawab, bukan dengan pukulan. Ini tidak bisa dibenarkan," kata Asep Sobandi saat dihubungi terpisah.
Pihaknya akan melakukan pembelaan terhadap wartawan anggota PWI yang mendapatkan tindak kekerasan sebagai akibat dari profesinya saat melakukan tugas jurnalistik. "Kita akan melakukan pembelaan terhadap wartawan tersebut, ada devisi yang menangani itu. Ini harus diusut tuntas, tidak bisa didiamkan, karena akan menjadi preseden buruk nantinya," katanya (KC-02)***.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.