BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Warga Akan Usir Orangtua Dina

FOTO : Rumah Keluarga Dina
CIANJUR, (KC).- MENINGGALNYA Dina Alfahira (3), di rumah kontrakan Jalan Perintis Kemerdekaan Kampung Baru RT 01/RW 21, Kelurahan Sayang, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Sabtu (28/4) yang diduga disiksa oleh kedua orangtuanya membuat geram warga setempat. Apalagi kalau melihat pasangan suami istri (Pasutri) Rudi Rustiadi dan Imas Kartika itu selama enam bulan mengontrak rumah tidak pernah mau bergaul dengan tetangga. Terutama istrinya Imas yang dikenal tertutup dan tidak mau kenal tetangga semakin membuat geram warga.
Kebanyakan warga merasa heran, sampai tega-teganya orang tua menganiaya anaknya sendiri hingga tewas. "Ini bukan manusia namanya, harimau saja tidak tega memakan anaknya, apalagi manusia. Tapi kenyataanya ada saja yang sampai menganiaya anaknya sendiri hingga tewas, itu perbuatan iblis," umpat Bramantio (30) seorang warga setempat.
Menurutnya, sudah selayaknya orangtua yang tega menghabisi anaknya sendiri dengan cara disiksa harus mendapatkan hukuman yang sepadan. "Apapun alasanya menyiksa anak itu tidak bisa dibenarkan, apalagi kalau sampai tindakan itu mengakibatkan meninggal. Pelakunya harus dihukum seberat-beratnya. Kalau perlu pakai hukum jalanan, biar tidak mengulangi lagi perbuatanya," katanya.
Pasca kejadian meninggalnya seorang balita akibat disiksa orang tuanya, nama Kampung Baru kini semakin terkenal saja. Beberapa warga disekitar kampung tersebut masih ramem memperbincangkan kematian balita yang diduga disiksa sama orangtuanya. "Jelas sebagai warga kita jadi malu, bukan kebaikan yang kita terima, tapi aib. Padahal pelakunya sendiri hanya ngontrak rumah, bukan asli warga Kampung Baru," tegasnya.
Warga sudah tidak menginginkan pasutri yang diduga menganiaya anaknya hingga tewas itu tinggal dikampungnya. Keduanya harus pergi dari kampung tersebut karena sudah membuat aib. "Intinya warga ingin agar pasutri itu hengkang dari kampung kami. Disini juga tidak ada manfaatnya, malah membuat masalah," katanya.
Keinginan warga untuk mengusir orang tua yang diduga menyiksa anaknya itu dibenarkan oleh Ketua RT setempat Pepe Sapei. Keinginan warga itu sangat beralasan, karena tindakannya sudah tidak bisa menjaga nama baik kampung. "Memang keduanya harus pindah, jangan lagi tinggal dikampung. Saya sendiri yang akan bilang kalau keduanya sampai kembali lagi, saya akan sampaikan agar keduanya pergi," kata Pepe.
Pihaknya berharap agar aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian bosa mengusut tuntas persoalan meninggalnya balita tersebut. "Memang ini baru dugaan, itu harus bisa dibuktikan kalau meninggalnya balita itu akibat dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya. Ini tugas kepolisian, mudah-mudahan saja semuanya bisa berjalan dan pelakunya bisa mendapatkan ganjaran yang setimpal," katanya (KC-02)***.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.