SUKALUYU, (KC) Truk pengangkut gas elpiji 3 kilogram yang baru saja mengisi tabung dari SPBE di wilayah Desa Sindangraja Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Senin (28/5), terpaksa dicegat dan dihentikan oleh beberapa warga setempat. Penghentian truk pengangkut gas elpiji 3 kg tersebut oleh warga untuk meminta sopir menurunkan beberapa tabung gas uang akan dibeli oleh warga. Pasalnya mereka sudah hampir satu bulan kesulitan mendapatkan gas bantuan subsidi pemerintah itu di tingkat pengecer.
Ade Purnama (42), warga Kampung Pasir Peusing 04/04, Desa Sindangraja mengungkapkan, dalam sepekan terakhir warga diwilayahnya kesulitan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg ditingkat pengecer. Padahal, hampir 75% dari 1.626 kepala keluarga (KK) merupakan pengguna gas elpiji 3 kilogram.
"Berdasarkan hitungan kami, warga yang tersebar di 33 RT (rukun tetangga) membutuhkan hampir 6.000 tabung dengan asumsi per bulan satu KK membutuhkan empat tabung gas. Sedangkan saat ini kami mengalami kesulitan untuk mendapatkan gas itu. Kalaupun ada harus rajin mencari kewilayah lain," kata Ade, Senin (28/5).
Pihaknya juga membantah kalau aksi warga dengan menghentikan truk pengangkut elpiji 3 kg itu merupakan bentuk pembajakan. Pihaknya berkilah aksi tersebut sudah berkoordinasi dengan pihak agen yang menyalurkan gas elpiji 3 kg. "Dari kesepakatan, kami bisa mengambil 10 unit tabung gas dari setiap truk yang baru mengisi dari SPBE," ujarnya.
Manajer SPBE PT Sari Alam Dwi Tunggal Sejahtera Kusnadi mengatakan, aksi yang dilakukan warga merupakan spontanitas lantaran saat ini dirasakan susah mendapatkan gas elpiji 3 kg. "Sesuai aturan distribusi, memang tidak diperbolehkan masyarakat membeli gas sebelum pasokan sampai di titik distribusi yaitu agen atau pangkalan. Kami tak punya kewenangan untuk melarang karena itu merupakan hak agen," kata Kusnadi.
Kepala LPG DPC Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kabupaten Cianjur Sulistio Budi, juga mengungkapkan hal yang sama. Secara aturan tidak dibenarkan melakukan pembelian dengan cara menghentikan kendaraan angkutan. Namun degan pertimbangan untuk menjaga hal yang tidak diinginkan pembelian tersebut terpaksa dilayani.
"Hanya saja pembelianya dibatasi. Setiap truk hanya boleh menjual 10 unit tabung gas karena selebihnya untuk memasok ke setiap pangkalan yang terdaftar dengan harga jual Rp12.750 per tabung. Insiden ini mengindikasikan terjadinya panic buying masyarakat terhadap gas elpiji 3 kg. Kami berharap, memasuki bulan Juni kondisi sudah kembali normal, dimana pasokan kebutuhan akan berjalan seperti semula, begitupun juga dengan harga," katanya (KC-02)***.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.