CIANJUR (KC),- Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Cianjur, enam sungai yang merupakan aliran sungai Cikundul kondisinya tercemar. Bahkan kandungan bakteri E-Coli melebihi ambang batas. Meski demikian, masih banyak warga dekat aliran sungai tersebut masih memanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan mereka air mereka meski sudah tidak layak digunakan.
"Dari kondisi sungai yang kami lakukan pemeriksaan tiap tahun di sepanjang aliran Sungai Cikundul yang juga melintasi enam aliran sungai di sekitarnya, diketahui kebutuhan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand) juga telah melebihi baku mutu. Kondisi tersebut membuat air di sepanjang aliran Sungai Cikundul tidak layak," ucap Kepala Sub Bidang Pengawasan Pencemaran Air dan Udara Kantor Lingkungan Hidup Cianjur, Evi Hidayah, Kamis (28/6/12).
Pencemaran sungai yang mengandung bakteri E-Coli yang sudah melebih ambang batas tersebut, kata Evi, tidak hanya akibat pencemaran pabrik pada wilayah sungai tertentu namun yang banyak berpengaruh adalah limbah rumah tangga (domestik).
"Kami juga sudah sering mengimbau untuk tidak mengkonsumsi air sungai itu untuk keperluan sehari-hari, khusunya untuk memasak atau mencuci beras. Jika sungai sudah mengandung E-Coli melebihi batasnya maka sudah tidak layak untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) apalagi untuk memasak," tuturnya. (PR/KC06)**
"Dari kondisi sungai yang kami lakukan pemeriksaan tiap tahun di sepanjang aliran Sungai Cikundul yang juga melintasi enam aliran sungai di sekitarnya, diketahui kebutuhan COD (Chemical Oxygen Demand) dan BOD (Biochemical Oxygen Demand) juga telah melebihi baku mutu. Kondisi tersebut membuat air di sepanjang aliran Sungai Cikundul tidak layak," ucap Kepala Sub Bidang Pengawasan Pencemaran Air dan Udara Kantor Lingkungan Hidup Cianjur, Evi Hidayah, Kamis (28/6/12).
Pencemaran sungai yang mengandung bakteri E-Coli yang sudah melebih ambang batas tersebut, kata Evi, tidak hanya akibat pencemaran pabrik pada wilayah sungai tertentu namun yang banyak berpengaruh adalah limbah rumah tangga (domestik).
"Kami juga sudah sering mengimbau untuk tidak mengkonsumsi air sungai itu untuk keperluan sehari-hari, khusunya untuk memasak atau mencuci beras. Jika sungai sudah mengandung E-Coli melebihi batasnya maka sudah tidak layak untuk keperluan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) apalagi untuk memasak," tuturnya. (PR/KC06)**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.