BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Tim Terpadu Peneliti Gunung Padang, Temukan Batu Tegak Atau Menhir

CIANJUR, (KC).- Kerja keras tim terpadu penelitian situs Gunung Padang di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur berhasil menemukan beberapa batu tegak atau menhir. Dugaan kuat batu tegak itu merupakan petunjuk pintu masuk ke susunan bangunan situs Megalitikum Gunung Padang.
Menurut Koordinator Tim Arkeologi Gunung Padang Ali Akbar, temuan adanya batu tegak tersebut bisa jadi menjadi indikasi adanya adanya pintu masuk ke Gunung Padang. Temuab batu tegak pertama terdapat ditebing dengan kedalam sekitar 40 meter sejajar dengan teras ke tiga. Batu yang di sekelilingnya masih ditutupi semak belukar itu, diduga kuat merupakan pintu masuk menuju rongga di bagian perut situs.
"Ada dua batu tegak yang berada dibawah berjarak sekitar 50 meter dan sejajar dengan teras kelima. Ini menjadi indikasi kuat. Dua batu dengan tinggi lebih kurang satu meter lebih dan diameter sekitar 40 centimeter ini berdiri sejajar dengan jarak sekitar dua meter. Ada garis yang sama di kedua batuan ini seperti batu bergaris di atasnya," kata Ali Minggu (24/6/2012).
Menurut Ali, pihaknya memprediksikan batu berdiri tersebut diperkirakan sebagai pintu masuk dengan susunan tangga yang berada di bawahnya. Selain itu penemuan anak tangga pada punden berundak yang lebih kecil sisi timur gunung padang diperkuat pula dengan temuan sumber mata air yang tidak jauh dari temuan tersebut.
"Sekitar 200 meter kebawah kita menemukan sumber mata air. Posisinya sejajar dengan tangga. Kenyataan ini memperkuat bagian menjadi kesatuan dari struktur dan konstruksi Gunung Padang. Mata air mempertegas alur religi masyarakat purbakala terdahulu yang mengarah pada pemujaan di Gunung Padang," tuturnya.
Dia mengungkapkan, tim arkeolog sebetulnya mempunyai target covering area. Artinya, saat ini pihaknya sedang menyelesaikan terlebih dahulu penelitian lahan. "Saat ini kita bekerja menyurvei permukaan, setelah covering area selesai, kita berbicara masalah kedalaman. Kita memang sangat sistematis. Semuanya dilakukan bertahap. Kita sudah diskusi dengan bupati karena ada indikasi situs Gunung Padang lebih besar 10 kali dari Candi Borobudur. Kita belum bisa memastikan apakah penelitian ini akan memakan waktu sekitar 20 tahun seperti Candi Borobudur," tegasnya.
Seacara terpisah, Koordinator Tim Geologi Danny Hilman mengatakan, ada beberapa bagian yang memang dianggap mencurigakan di Gunung Padang. Hal itu berdasarkan hasil penelitian dan penggalian. "Penemuan itu menyimpan misteri yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut seperti test sampling. Kedalaman baru mencapai 50-70 centimeter, hanya saja mentok karena ada bebatuan. Hal sama juga dilakukan tim arkeolog dengan melakukan test fit untuk mengetahui struktur di bawah. Namun baru melakukan penggalian beberapa centimeter, terbentur pada batu besar," kata Danny.
Pihaknya menyimpulkan, di bawah situs Gunung Padang terdapat struktur bangunan yang memiliki peradaban tinggi. Kemungkinan besar peradabannya lebih tinggi dari desain piramida di Mesir. Dugaan Danny tersebut didasarkan pada umur lapisan di bawah situs atau sekitar 8 meter dari atas, diperkirakan berumur 11.000 sebelum masehi. Sedangkan pada struktur di kedalaman 4 meter dari atas, diperkirakan memiliki umur 4.700 sebelum masehi.
"Semua itu didasarkan pada hasil lab di Batan terhadap karbon radiomatic yang ditemukan. Memang ada ruang hampa berdasarkan anomaly geolistrik di sana (Gunung Padang)," tegasnya (KC-02)***.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.