BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Jatah Raskin Mekarwangi Banyak Kutunya

ilustrasi
HAURWANGI (KC).- Warga Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur mengeluhkan kwalitas beras raskin yang diterima bulan ini sangat buruk dan tidak layak untuk dikonsumsi. Selain berbau apek, di beras raskin tersebut juga didapati banyak kutu. Tidak hanya itu menir beras (pecahan beras, red) yang ada jumlahnya sangat banyak. Dari 10 liter beras raskin, menirnya bisa mencapai 40 persen atau sebanyak 4 liter.
Masitoh (45) seorang ibu rumah tangga mengatakan, jatah beras raskin yang dibelinya dari desa pada bulan ini berbeda jauh dengan beras raskin sebelumnya. Selain berbau apek dan vanyak kutunya, dia mengaku terpaksa harus memisahkan antara beras dan menirnya agar
beras raskin yang dibelinya kali ini banyak mengandung kutu dan bau apek. Ia juga harus memisahkan beras dengan menir yang jumlahnya sangat banyak. "Jumlah menirnya sangat banyak, sebelum dimasak terlebih dahulu harus diayak untuk memisahkan beras dan kutunya. Beras juga harus diangin-angin atau digelar agar tidak berbau apek," kata warga Kampung Pasir Junti RT 01/03, Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Jum'at (13/7).
Hal tidak jauh berbeda juga diungkapkan, Pipah (48). Kwalitas beras raskin yang diterima bulan sangat buruk. Terpaksa beras yang diterimanya itu tidak dikonsumsi karena dinilai tidak layak dan lebih memilih beli beras diwarung meski harganya jauh lebih mahal.
"Adanya beras raskin tadinya sangat membantu kebutuhan kami untuk menghemat uang, tapi kalau melihat kualitas beras raskin kali ini jauh lebih buruk dibandingkan kualitas beras raskin sebelumnya siapa yang mau mengkonsumsi. Meskipun kami warga kurang mampu, tapi kami juga manusia," tandasnya.
Secara terpisah Kepala Desa Mekarwangi, Kecamatan Haurwangi, Cecep Surahman membenarkan bahwa kualitas beras raskin kenyataanya saat ini seperti halnya yang dikeluhkan warganya. Pihaknya tidak bisa berbuat banyak, karena masalah beras raskin diluar kapasitasnya.
"Mengenai kualitas beras raskin untuk bulan ini memang benar kondisinya seperti itu, seperti yang dikeluhkan warga, berkutu dan banyak menirnya. Dari 10 liter setelah dipilah menirnya bisa mencapai 4 liter. Kondisi ini di luar kapasitasnya. Pihak desa hanya menerima pasokan beras raskin dari Bulog kemudian mendistribusikannya kepada warga masyarakat," jelasnya.
Menurut Kades, kondisi yang dialami warganya mengenai kwalitas beras raskin tidak hanya terjadi diwilayahnya. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah desa lainya. "Kami hanya bisa mengharapkan agar pihak-pihak yang berkompeten, dalam hal ini Bulog Sub Divre Cianjur dan Pemkab Cianjur dapat meningkatkan kualitas beras raskin di masa mendatang. Jangan terulang lagi seperti sekarang ini, kasihan warga kami yang mengkonsumsinya. Minimalnya beras raskin itu layak untuk dikonsumsi," katanya (KC-02)**.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.