TAPAL KUDA Cugenang Cianjur |
CIANJUR,(KC),- Jumlah pemudik yang akan melalui kawasan Cianjur hingga H+7 naik hingga sekitar 15 persen. “Jumlah ini berdasarkan perbandingan tahun lalu dan kondisi ekonomi masyarakat yang mulai membaik pada tahun ini," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Informasi Cianjur, Aban Sobandi, Senin 6 Agustus 2012.
Aban menceritakan, dari data tahun lalu, Kabupaten Cianjur dilalui 655.589 ribu pemudik. Tahun ini diperkirakan naik hingga 750.000 pemudik. Dari total pemudik itu, pengendara kendaraan roda dua mendominasi hingga 60 persen.
Dari total panjang jalan 9.000 km di kabupaten Cianjur, 5.000 km dipastikan dilalui para pemudik setiap tahunnya. Para pemudik berasal dari kawasan Jakarta menuju Bandung dan selanjutnya ke kota tujuan di wilayah selatan Jawa Barat. Pada arus balik, pemudik melintas kembali ke kawasan Jakarta dan Banten.
“Saat ini dari 5.000 km jalur mudik yang ada di Kabupaten Cianjur, kondisinya 70 persen sudah siap dilalui. Sisanya masih bisa dilalui namun kondisinya kurang nyaman bagi para pemudik. Kami terus koordinasi dengan pihak Bina Marga untuk sesegera mungkin menyelesaikan perbaikan jalan, paling lambat pada H-7,” katanya.
Untuk keamanan dan kenyamanan pihaknya terus menyiapkan berbagai rambu untuk penunjuk jalan terutama pada jalur alternatif, sambil berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Selain itu, untuk penerangan jalan, pemerintah sedang menatanya kembali. “Banyak pemudik yang melakukan perjalanan malam hari. Dalam gelap dan lelah memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas bagi pemudik. Kita hindari ini,” katanya.
Empat Ruas Rawan
Saat ini Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Cianjur bekerjasama dengan pihak Polres menyiapkan 12 jalur alternatif bagi pemudik. Jalur ini di antaranya Jalur Cihideng, Jonggol, Cikalong, Marwati dan Cipanas. Selain itu koordinasi dengan dinas terkait terutama Dinas Pasar. “Pasar tumpah kerap menjadi penyebab kemacetan di berbagai titik setiap tahunnya. Untuk Cianjur, waspada wilayah Pasar Cipanas dan Ciranjang,” katanya.
Untuk daerah rawan kecelakaan pemudik ada di di empat ruas jalan utama. Pertama di kawasan jalur puncak Cipanas, jalur Jonggol Cikalong, jalur Gekbrong dan jalur Ciranjang. Untuk keempat jalur ini, setiap tahun selalu memakan korban. Para pemudik harus waspada melalui jalan ini.
Sedangkan jalur mudik ke wilayah selatan Cianjur, waspada di kawasan Campaka, Cibinong dan Pagelaran. Ketiga kawasan ini berada di wilayah yang berkontur tanah labil. Pada musim hujan yang tinggi, di kawasan ini sering terjadi longsor, akibatnya jalan menjadi licin bahkan terputus.
“Saya meminta para pemudik untuk waspada terutama menjaga kesehatan diri dan kondisi kendaraan. Bila sudah lelah dan ada masalah kendaraan, segera berhenti di pos mudik terdekat,” kata Aban.(KC.06/Viva)
Aban menceritakan, dari data tahun lalu, Kabupaten Cianjur dilalui 655.589 ribu pemudik. Tahun ini diperkirakan naik hingga 750.000 pemudik. Dari total pemudik itu, pengendara kendaraan roda dua mendominasi hingga 60 persen.
Dari total panjang jalan 9.000 km di kabupaten Cianjur, 5.000 km dipastikan dilalui para pemudik setiap tahunnya. Para pemudik berasal dari kawasan Jakarta menuju Bandung dan selanjutnya ke kota tujuan di wilayah selatan Jawa Barat. Pada arus balik, pemudik melintas kembali ke kawasan Jakarta dan Banten.
“Saat ini dari 5.000 km jalur mudik yang ada di Kabupaten Cianjur, kondisinya 70 persen sudah siap dilalui. Sisanya masih bisa dilalui namun kondisinya kurang nyaman bagi para pemudik. Kami terus koordinasi dengan pihak Bina Marga untuk sesegera mungkin menyelesaikan perbaikan jalan, paling lambat pada H-7,” katanya.
Untuk keamanan dan kenyamanan pihaknya terus menyiapkan berbagai rambu untuk penunjuk jalan terutama pada jalur alternatif, sambil berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Selain itu, untuk penerangan jalan, pemerintah sedang menatanya kembali. “Banyak pemudik yang melakukan perjalanan malam hari. Dalam gelap dan lelah memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas bagi pemudik. Kita hindari ini,” katanya.
Empat Ruas Rawan
Saat ini Dinas Perhubungan dan Infokom Kabupaten Cianjur bekerjasama dengan pihak Polres menyiapkan 12 jalur alternatif bagi pemudik. Jalur ini di antaranya Jalur Cihideng, Jonggol, Cikalong, Marwati dan Cipanas. Selain itu koordinasi dengan dinas terkait terutama Dinas Pasar. “Pasar tumpah kerap menjadi penyebab kemacetan di berbagai titik setiap tahunnya. Untuk Cianjur, waspada wilayah Pasar Cipanas dan Ciranjang,” katanya.
Untuk daerah rawan kecelakaan pemudik ada di di empat ruas jalan utama. Pertama di kawasan jalur puncak Cipanas, jalur Jonggol Cikalong, jalur Gekbrong dan jalur Ciranjang. Untuk keempat jalur ini, setiap tahun selalu memakan korban. Para pemudik harus waspada melalui jalan ini.
Sedangkan jalur mudik ke wilayah selatan Cianjur, waspada di kawasan Campaka, Cibinong dan Pagelaran. Ketiga kawasan ini berada di wilayah yang berkontur tanah labil. Pada musim hujan yang tinggi, di kawasan ini sering terjadi longsor, akibatnya jalan menjadi licin bahkan terputus.
“Saya meminta para pemudik untuk waspada terutama menjaga kesehatan diri dan kondisi kendaraan. Bila sudah lelah dan ada masalah kendaraan, segera berhenti di pos mudik terdekat,” kata Aban.(KC.06/Viva)
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.