CIANJUR, (KC).- Untuk menghindari kesan yang kurang baik, Bupati Cianjur, H. Tjetjep Muchtar Soleh sengaja menolak pemberian parcel lebaran. Meski belum ada larangan pejabat menerima parcel lebaran, orang nomor satu di Cianjur itu lebih mencari jalan "aman" untuk menghindari kesan negatif.
"Bukan apa-apa, saya sengaja menolak pemberian parcel hanya sekedar untuk menghindari kesan jelek saja. Tidak ada niatan lain, toh paling isi parcel seputar makanan dan minuman seperti kopi, lagian saya juga tidak minum kopi," kata bupati saat ditemui seusai menghadiri acara pelantikan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) tingkat Kabupaten Cianjur di aula Green Hill Ciherang, Sabtu (11/8/2012).
Dikatakan bupati, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada mereka yang ingin memberikan bingkisan berupa parsel, terpaksa harus ditolak. "Pembantu saya juga sudah hafal, kalau ada orang yang datang sambil membawa parcel, pasti dibilang tidak menerima barang seperti itu," katanya.
Pemberian parcel menjelang hari raya Idul Fitri sebenarnya sudah jamak atau lazim dilakukan. Hanya saja kalau yang diberi parcel itu seorang bupati atau pejabat lainnya ada kesan yang kurang baik dimata umum.
"Saya rasa kalau yang diberi parcel itu masyarakat biasa tidak jadi persoalan, yang ada malah atoheun, tapi kalau seperti saya selaku bupati, jadi piomongeun. Daripada piomongeun mendingan saya tolak saja," tegasnya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.