Ketua DPRD Cianjur Gatot Subroto |
CIANJUR, (KC).- Gara-gara tagihan telepon belum dibayar, Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, H. Gatot Subroto terpaksa numpang kirim data melaui faximail ke kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Cianjur. "Ini terpaksa, telepon di kantor belum dibayar, sehingga tida bisa ngirim faximail," kata Gatot saat ditemui di Kantor KPUD Cianjur, Jalan R.H. Djuanda (Salakopi), Cianjur, Jum'at (10/8/2012).
Belum dibayarnya tagihan telepon dilingkungan Sekretariar DPRD Cianjur tersebut tidak terlepas akibat kekosongan jabatan Sekretaris DPRD (Sekwan) Cianjur yang ditinggal oleh Syarif Hidayat akibat "mesantren" di Kebon Waru. Sehingga proses pencairan anggaran tidak bisa dicairkan tanpa ada tanda tangan dari yang bersangkutan.
"Kalaupun anggaran bisa dicairkan, itupun harus menyusulkan berkas ke Kebon Waru, tentunya ini akan memakan waktu dan biaya tambahan. Intinya keberadaan Sekwan itu sangat penting untuk membantu kinerja DPRD Cianjur," kata Gatot.
Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Cianjur kata Gatot, sebenarnya sudah merekomendasikan beberapa nama ke Bupati Cianjur untuk di sampaikan ke Gubernur Jawa Barat. Nama-nama tersebut diantaranya Doddi Permana (Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dan R. Dan Alamsyah (Camat Bojongpicung).
"Kalau Dewan sebenarnya sudah mengerucutkan ke satu nama, yang menjadi calon Sekretaris DPRD Cianjur. Tinggal kita menunggu hasil usulan bupati ke Gubernur kapan turun. Kalau suda turun bisa dilakukan pelantikan," katanya.
Pihanya berharap, agar gubernur segera menyetujui usulan calon Sekretaris DPRD Cianjur. Sebab dengan kekosongan jabatan yang saat ini saja, beberapa pekerjaan administrasi suda banyak yang terganggu.
"Kita harapkan secepatnya bisa segera dilakukan pelantikan, kita mengusulkan ke pak bupati untuk diteruskan ke pak Gubernur sudah dua minggu silam. Kalau terus-terusan seperti ini banyak administrasi dan kegiatan dewan yang terganggu. Sekarang telepon belum dibayar, nanti bisa-bisa yang lainya," tegas Gatot (KC-02)**.
Belum dibayarnya tagihan telepon dilingkungan Sekretariar DPRD Cianjur tersebut tidak terlepas akibat kekosongan jabatan Sekretaris DPRD (Sekwan) Cianjur yang ditinggal oleh Syarif Hidayat akibat "mesantren" di Kebon Waru. Sehingga proses pencairan anggaran tidak bisa dicairkan tanpa ada tanda tangan dari yang bersangkutan.
"Kalaupun anggaran bisa dicairkan, itupun harus menyusulkan berkas ke Kebon Waru, tentunya ini akan memakan waktu dan biaya tambahan. Intinya keberadaan Sekwan itu sangat penting untuk membantu kinerja DPRD Cianjur," kata Gatot.
Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Cianjur kata Gatot, sebenarnya sudah merekomendasikan beberapa nama ke Bupati Cianjur untuk di sampaikan ke Gubernur Jawa Barat. Nama-nama tersebut diantaranya Doddi Permana (Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) dan R. Dan Alamsyah (Camat Bojongpicung).
"Kalau Dewan sebenarnya sudah mengerucutkan ke satu nama, yang menjadi calon Sekretaris DPRD Cianjur. Tinggal kita menunggu hasil usulan bupati ke Gubernur kapan turun. Kalau suda turun bisa dilakukan pelantikan," katanya.
Pihanya berharap, agar gubernur segera menyetujui usulan calon Sekretaris DPRD Cianjur. Sebab dengan kekosongan jabatan yang saat ini saja, beberapa pekerjaan administrasi suda banyak yang terganggu.
"Kita harapkan secepatnya bisa segera dilakukan pelantikan, kita mengusulkan ke pak bupati untuk diteruskan ke pak Gubernur sudah dua minggu silam. Kalau terus-terusan seperti ini banyak administrasi dan kegiatan dewan yang terganggu. Sekarang telepon belum dibayar, nanti bisa-bisa yang lainya," tegas Gatot (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.