Ribuan pengunjung antri masuk Kawasan Wisata Cibodas |
CIANJUR, (KC).- Data pengunjung yang masuk ke Kawasan Wisata Cibodas (KWC) di Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur sepanjang Sabtu (25/8/2012) hanya 6.800 orang dengan jumlah kendaraan bus 40, sedan 370 kendaraan serta sepeda motor 500 motor. Data tersebut dipastikan tidak valid lantaran sebelumnya terjadi aksi demo sehingga beberapa pengunjung yang masuk sempat digeratiskan.
Sementara itu pada hari yang sama Kebun Raya Cibodas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (KRC LIPI) melansir, jumlah pengunjung yang masuk ke kawasan tersebut mencapai 14.225 orang dengan jumlah kendaraan mencapai 727 mobil, jauh lebih banyak dari data yang dilansir tiket masuk KWC yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur.
"Masalah data pengunjung inilah yang menjadi salah satu persoalan kenapa masyarakat mempertanyakan. Idialnya kalau yang namanya masuk KWC jumlahnya lebih banyak, karena di dalam kawasan itu ada beberapa objek wisata seperti Kebun Raya Cibodas, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Mandalawangi Perhutani," kata seorang warga yang turut melakukan aksi demo.
Warga hanya berharap, pengelolaan retribusi wisata ini bisa dilakukan dengan sebaik mungkin. Karena akan berdampak pada kunjungan wisata yang masuk ke Cibodas. "Coba kalau dilakukan satu atap, atau satu pungutan retribusi atau tiket masuk, saya rasa akan jauh lebih baik. Tidak hanya pelayanan, tapi ketertiban pengunjung juga akan lebih terjaga," tegasnya.
Banyak diantara para pengunjung yang kadang heran atau tidak tahu, saat sudah membayar retribusi di pintu masuk kawasan, ternyata saat akan masuk ke objek wisata harus membayar lagi. "Ia sih tadi rombongan, saya tidak tahu kalau ternyata saat mau masuk ke KRC harus bayar lagi, tadi kami sudah bayar saat akan masuk kawasan," kata Dandi pengunjung dari Bogor yang merasa keheranan (KC-02)**.
Sementara itu pada hari yang sama Kebun Raya Cibodas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (KRC LIPI) melansir, jumlah pengunjung yang masuk ke kawasan tersebut mencapai 14.225 orang dengan jumlah kendaraan mencapai 727 mobil, jauh lebih banyak dari data yang dilansir tiket masuk KWC yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur.
"Masalah data pengunjung inilah yang menjadi salah satu persoalan kenapa masyarakat mempertanyakan. Idialnya kalau yang namanya masuk KWC jumlahnya lebih banyak, karena di dalam kawasan itu ada beberapa objek wisata seperti Kebun Raya Cibodas, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Mandalawangi Perhutani," kata seorang warga yang turut melakukan aksi demo.
Warga hanya berharap, pengelolaan retribusi wisata ini bisa dilakukan dengan sebaik mungkin. Karena akan berdampak pada kunjungan wisata yang masuk ke Cibodas. "Coba kalau dilakukan satu atap, atau satu pungutan retribusi atau tiket masuk, saya rasa akan jauh lebih baik. Tidak hanya pelayanan, tapi ketertiban pengunjung juga akan lebih terjaga," tegasnya.
Banyak diantara para pengunjung yang kadang heran atau tidak tahu, saat sudah membayar retribusi di pintu masuk kawasan, ternyata saat akan masuk ke objek wisata harus membayar lagi. "Ia sih tadi rombongan, saya tidak tahu kalau ternyata saat mau masuk ke KRC harus bayar lagi, tadi kami sudah bayar saat akan masuk kawasan," kata Dandi pengunjung dari Bogor yang merasa keheranan (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.