CIANJUR, (KC),- Ratusan petani di Cianjur, Jabar, rugi besar hingga ratusan juta Rupiah. Hampir semua tanaman padi mereka mengering dan mati. Sawah yang belum ditanami pun kini mulai retak-retak. Ini semua terjadi akibat musim kemarau panjang.
"Mau ditanami apa kalau air tidak ada. Air sungai yang selama ini kami andalkan untuk menyirami tanaman terus berkurang dan nyaris mengering," kata Hamid, salah seorang petani di Desa Sindang Raja, Cianjur, Jabar, Kamis (30/8).
Di masa normal, Hamid biasa menanam berbagai jenis padi di lahan seluas 300 hektare. Namun sejak debit air sungai berkurang drastis, petani pun berhenti mengarap sawah.
Menurut Hamid, kemarau kali ini merupakan kemarau terparah sepanjang hidupnya. Beberapa tahun lalu, walau kemarau melanda, areal pesawahan masih dapat ditanami palawija.
"Tahun-tahun sebelumnya air memang sulit, namun tanah pesawahan tidak sampai pecah-pecah seperti sekarang, sehingga tidak dapat ditanami sama sekali," tandasnya.(KC.07/Metrotv)***
"Mau ditanami apa kalau air tidak ada. Air sungai yang selama ini kami andalkan untuk menyirami tanaman terus berkurang dan nyaris mengering," kata Hamid, salah seorang petani di Desa Sindang Raja, Cianjur, Jabar, Kamis (30/8).
Di masa normal, Hamid biasa menanam berbagai jenis padi di lahan seluas 300 hektare. Namun sejak debit air sungai berkurang drastis, petani pun berhenti mengarap sawah.
Menurut Hamid, kemarau kali ini merupakan kemarau terparah sepanjang hidupnya. Beberapa tahun lalu, walau kemarau melanda, areal pesawahan masih dapat ditanami palawija.
"Tahun-tahun sebelumnya air memang sulit, namun tanah pesawahan tidak sampai pecah-pecah seperti sekarang, sehingga tidak dapat ditanami sama sekali," tandasnya.(KC.07/Metrotv)***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.