CIANJUR, (KC).- Beragamnya budaya Cianjur yang saat ini terus dipupuk dan dikembangkan oleh Pemkab Cianjur maupun penggiat budaya rupanya menyita perhatian pihak luar. Salah satunya datang dari aktivis perempuan dari Negara Australia. Mereka tertarik tentang budaya Cianjur dan berencana akan datang ke Cianjur untuk melakukan kajian study terhadap budaya Cianjur.
Berdasarkan informasi yang sudah sampai ke Cianjur, para aktivis perempuan asal negeri Kanguru itu dijadwalkan akan tiba di Cianjur pada Selasa (30/10/2012) mendatang. Mereaka datang ke Cianjur akan melakukan kajian study terhadap culture atau budaya perempuan. "Para aktivis itu dari lembaga apa saya kurang jelas, tapi yang pasti saya telah mendapatkan konfirmasi mengenai rencana kedatangan mereka," kata Ketua DPRD Cianjur, Gatot Subroto, Minggu (28/10/2012).
Gatot berharap, kedatangan para aktivis perempuan dari negeri Kangurus tersebut bisa dimanfaatkan lembaga pemberdayaan perempuan dan advokasi perempuan untuk saling tukar pengalaman. Moment seperti itu tentunya jarang terjadi dan menjadi moment paling baik untuk mengetahui sejauhmana kesetaraan perempuan dalam sudut pandang budaya berbeda.
“Ini tentunya menjadi pengalaman baru bagi kita, karena dengan dikunjungi masyarakat yang memiliki budaya berbeda menjadi pembelajaran positif. Minimalnya kita harus bisa memetik manfaat agar permasalahan yang menyangkut kaum hawa di Cianjur bisa ditangani secara lebih baik. Kita tahu, kondisi Negara mereka lebih maju dan memiliki nilai kesetaraan hak yang makin maju pula antara laki-laki dan perempuan,” katanya.
Secara terpisah Ketua Yayasan Lepas, Susane Febriyanti menyambut baik rencana kedatangan para aktivis perempuan dari Negara Australia untuk mengkaji tentang budaya Cianjur. Kalau itu benar bisa dimanfaatkan untuk bertukar pikirian terkait kesetaraan menurut budaya barat dengan budaya ketimuran.
“Kita bisa ambil pelajaran yang berarti, dengan tidak meninggalkan culture ketimuran sehingga isu gender bisa diterima tanpa harus melibatkan isu yang kerap hanya sebuah dogma saja. Mudah-mudahan mereka datang ke Cianjur sesuai dengan yang direncanakan, sehingga kita bisa mempersiapkan diri,” tegasnya (KC-02)**.
Berdasarkan informasi yang sudah sampai ke Cianjur, para aktivis perempuan asal negeri Kanguru itu dijadwalkan akan tiba di Cianjur pada Selasa (30/10/2012) mendatang. Mereaka datang ke Cianjur akan melakukan kajian study terhadap culture atau budaya perempuan. "Para aktivis itu dari lembaga apa saya kurang jelas, tapi yang pasti saya telah mendapatkan konfirmasi mengenai rencana kedatangan mereka," kata Ketua DPRD Cianjur, Gatot Subroto, Minggu (28/10/2012).
Gatot berharap, kedatangan para aktivis perempuan dari negeri Kangurus tersebut bisa dimanfaatkan lembaga pemberdayaan perempuan dan advokasi perempuan untuk saling tukar pengalaman. Moment seperti itu tentunya jarang terjadi dan menjadi moment paling baik untuk mengetahui sejauhmana kesetaraan perempuan dalam sudut pandang budaya berbeda.
“Ini tentunya menjadi pengalaman baru bagi kita, karena dengan dikunjungi masyarakat yang memiliki budaya berbeda menjadi pembelajaran positif. Minimalnya kita harus bisa memetik manfaat agar permasalahan yang menyangkut kaum hawa di Cianjur bisa ditangani secara lebih baik. Kita tahu, kondisi Negara mereka lebih maju dan memiliki nilai kesetaraan hak yang makin maju pula antara laki-laki dan perempuan,” katanya.
Secara terpisah Ketua Yayasan Lepas, Susane Febriyanti menyambut baik rencana kedatangan para aktivis perempuan dari Negara Australia untuk mengkaji tentang budaya Cianjur. Kalau itu benar bisa dimanfaatkan untuk bertukar pikirian terkait kesetaraan menurut budaya barat dengan budaya ketimuran.
“Kita bisa ambil pelajaran yang berarti, dengan tidak meninggalkan culture ketimuran sehingga isu gender bisa diterima tanpa harus melibatkan isu yang kerap hanya sebuah dogma saja. Mudah-mudahan mereka datang ke Cianjur sesuai dengan yang direncanakan, sehingga kita bisa mempersiapkan diri,” tegasnya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.