CIANJUR, (KC).- Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Cianjur dikabarkan hilang kontak setelah terjadi kerusuhan di daerah tempatnya bekerja di Suriah Damaskus, Timur Tengah. Korban Cici Marliah,(20) warga Kampung Jelegong, RT 07/RW 08 Desa Sukamulya, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur itu terakhir berkomunikasi dengan keluarga sehari sebelum lebaran Idul Fitri 1433 H.
Menurut penuturan ibu korban, Lulum Lumyanah (36) dalam komunikasi terakhir tersebut anaknya sempat menceritakan bahwa kondisinya dicekam rasa ketakutan akibat terjadi peperangan. Namun saat akan ikut mengungsi bersama para TKW lainya, anaknya dilarang oleh majikannya.
"Sempat anak saya bilang, dia ketakutan, tapi saat akan mengungsi dilarang oleh majikannya. Bahkan dia juga sempat meminta maaf kepada saya, kalau gajinya belum bisa dikirim, katanya akan dirapel. Anak saya juga menceritakan kalau majikan perempuannya suka cemburu dan sering marah-marah. Bahkan kerjanya suka sampai larut malan," kata Lulum saat dihubungi, Kamis (11/10/2012).
Menurut Lulum, anaknya tersebut juga mengaku melihat banyak mayat bergelimpangan diluar rumahnya, hingga mengakibatkan rasa ketakutan. " Itu juga sempat disuruh mengungsi, tapi dia dilarang oleh majikannya. Sambil menangis dia juga bercerita ingin pulang, tapi ditahan oleh majikannya karena belum tiga tahun," tegasnya.
Semenjak komunikasi terkahir tersebut, beberapa kali telepon yang biasa dipakai komunikasi sudah tidak bisa dihubungi kembali. Hingga kini Cici juga belum pernah menghubungi keluarganya lagi. Keluarga merasa kawatir, apakah kondisi Cici baik-baik saja atau sebaliknya. "Sebelum komunikasi terputus anak saya sempat minta maaf, karena kondisi tempatnya bekerja tidak aman lagi. Saya tidak tahu apakah anak saya masih hidup atau sudah meninggal. Karena telepon yang bisa dipakai tidak bisa dihubungi lagi," katanya.
Sementara menurut bibi Cici, Yati Rohayati (37) semenjak bekerja keponakanya tersebut belum pernah meneriam gaji. Cici berangkat bekerja menjadi TKW melalu jasa sponsor bernama Imas warga Sukanagara. Oleh sponsor Cici diberangkatkan melalui Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) PT. Delta Rona Adiguna Jakarta.
"Keponakan saya itu di PTnya cukup lama, sampai tiga bulan. Dia diberangkatkan pada tanggal 18 Mei 2011 dengan tujuan Suria Damaskus dan bekerja pada majikan bernama Hasan Mahwud Mufuri, dan istrinya Kaefa Mahwud Mufuri. Sampai 19 bulan hingga saat ini belum menerima gaji sama sekali," kata Yati saat ditemui terpisah.
Pihak keluarga sebenarnya sudah pernah menanyakan ke pihak perusahaan di Jakarta, tapi pihak perusahaan berkilah tidak ada nama keponakannya yang diberangkatkan ke Suriah. "Memang aneh, keponakan saya itu jelas berangkat melalui PT dengan diantar sponsornya, tapi pihak perusahaan tidak mengakui kalau pernah memberangkatkan," tegasnya.
Pihak keluarga hanya berharap, kalau kondisi Cici masih hidup ingin segera dipulangkan ke Indonesia. "Tadinya keponakan saya itu pergi menjadi TKW ingin merubah ekonomi keluarga, tapi kalau melihat kondisi seperti ini, kluarga hanya berharap dia bisa pulang. Sampai saat ini keluarga bingung, karena putus komunikasi. Mudah-mudahan ada yang bisa membantu agar keponakan saya ini bisa pulang," harapnya (KC-02)**.
Menurut penuturan ibu korban, Lulum Lumyanah (36) dalam komunikasi terakhir tersebut anaknya sempat menceritakan bahwa kondisinya dicekam rasa ketakutan akibat terjadi peperangan. Namun saat akan ikut mengungsi bersama para TKW lainya, anaknya dilarang oleh majikannya.
"Sempat anak saya bilang, dia ketakutan, tapi saat akan mengungsi dilarang oleh majikannya. Bahkan dia juga sempat meminta maaf kepada saya, kalau gajinya belum bisa dikirim, katanya akan dirapel. Anak saya juga menceritakan kalau majikan perempuannya suka cemburu dan sering marah-marah. Bahkan kerjanya suka sampai larut malan," kata Lulum saat dihubungi, Kamis (11/10/2012).
Menurut Lulum, anaknya tersebut juga mengaku melihat banyak mayat bergelimpangan diluar rumahnya, hingga mengakibatkan rasa ketakutan. " Itu juga sempat disuruh mengungsi, tapi dia dilarang oleh majikannya. Sambil menangis dia juga bercerita ingin pulang, tapi ditahan oleh majikannya karena belum tiga tahun," tegasnya.
Semenjak komunikasi terkahir tersebut, beberapa kali telepon yang biasa dipakai komunikasi sudah tidak bisa dihubungi kembali. Hingga kini Cici juga belum pernah menghubungi keluarganya lagi. Keluarga merasa kawatir, apakah kondisi Cici baik-baik saja atau sebaliknya. "Sebelum komunikasi terputus anak saya sempat minta maaf, karena kondisi tempatnya bekerja tidak aman lagi. Saya tidak tahu apakah anak saya masih hidup atau sudah meninggal. Karena telepon yang bisa dipakai tidak bisa dihubungi lagi," katanya.
Sementara menurut bibi Cici, Yati Rohayati (37) semenjak bekerja keponakanya tersebut belum pernah meneriam gaji. Cici berangkat bekerja menjadi TKW melalu jasa sponsor bernama Imas warga Sukanagara. Oleh sponsor Cici diberangkatkan melalui Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) PT. Delta Rona Adiguna Jakarta.
"Keponakan saya itu di PTnya cukup lama, sampai tiga bulan. Dia diberangkatkan pada tanggal 18 Mei 2011 dengan tujuan Suria Damaskus dan bekerja pada majikan bernama Hasan Mahwud Mufuri, dan istrinya Kaefa Mahwud Mufuri. Sampai 19 bulan hingga saat ini belum menerima gaji sama sekali," kata Yati saat ditemui terpisah.
Pihak keluarga sebenarnya sudah pernah menanyakan ke pihak perusahaan di Jakarta, tapi pihak perusahaan berkilah tidak ada nama keponakannya yang diberangkatkan ke Suriah. "Memang aneh, keponakan saya itu jelas berangkat melalui PT dengan diantar sponsornya, tapi pihak perusahaan tidak mengakui kalau pernah memberangkatkan," tegasnya.
Pihak keluarga hanya berharap, kalau kondisi Cici masih hidup ingin segera dipulangkan ke Indonesia. "Tadinya keponakan saya itu pergi menjadi TKW ingin merubah ekonomi keluarga, tapi kalau melihat kondisi seperti ini, kluarga hanya berharap dia bisa pulang. Sampai saat ini keluarga bingung, karena putus komunikasi. Mudah-mudahan ada yang bisa membantu agar keponakan saya ini bisa pulang," harapnya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.