BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Jembatan Gantung Cibengang Roboh, Aktivitas Warga Jadi Terganggu

CIANJUR, (KC).- Akibat robohnya jembatan gantung Cibengang di Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jum'at (26/10/2012) aktivitas warga di Kedusunan Ciakar yang terdiri dari Kampung Ciakar, Batulawang dan Cikarut Desa Girimukti menjadi terganggu. Bahkan warga di kampung tersebut terancam terisolasi jika tidak segera ada penanganan jembatan darurat.

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, robohnya jembatan sepanjang 90 meter itu akibat diterjang banjir bandang setelah beberapa wilayah di Sindangbarang dalam beberapa hari terakhir diguyur hujan lebat. Akibatnya debit air sungai Cibengang meluap dan menerjang jembatan yang terbuat dari bambu itu. Beruntung saat kejadian tidak ada warga yang melintas diatasnya, sehingga terhindar dari jatuhnya korban jiwa.

Warga terpaksa harus terjun ke sungai untuk melintas, meski kondisinya sangat berbahaya.  Apalagi jika sewaktu-waktu banjir bandang. "Terpaksa harus turun ke sungai, ini satu-satunya jalan terdekat. Kalau melewati jalan lain jaraknya bisa mencapai 20 kilometer," kata Agus (39) warga Sindangbarang.

Ketua RW Ciakar, Mukhsin (43) saat dihubungi melalui saluran telepon mengungkapkan,  kejadiannya berlangsung cepat bersamaan turunnya hujan deras sepanjang Jumat (26/10/2012) sore hingga malam. Jembatan yang berbahan bambu itu akhirnya tidak kuat menahan luapan air sungai Cibengang.

"Tiang betonnya tidak kuat terkikis erosi, dan akhirnya roboh dan terseret banjir. Beruntung saat kejadian tidak ada warga yang melintas, karena masih bersamaan hujan deras. Kalau sampai ada warga, mungkin saja bisa jatuh korban," kata Muksin.

Robohnya jembatan gantung Cibengang itu selain memutuskan akses kadusunan Ciakar, Desa Girimukti, juga memutus akses jalan menuju Kecamatan Sindangbarang dan Cibinong. "Selama ini, jembatan Cibengang dijadikan jalan alternatif warga Desa Cikangkareng di Kecamatan Cibinong. Dengan ambruknya jembatan, warga di sana harus memutar jauh untuk menuju ke Desa Girimukti hingga beberapa kalilipat," ungkapnya.

Sekretaris Desa Girimukti, Kecamatan Sindangbarang, Dedi Suwandi (38) mengatakan, pihaknya telah menyampaikan laporan atas robohnya jembatan gantung Cibengang ke Pemerintah Kecamatan bahkan juga sudah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur. Akibat jembatan ambruk, setidaknya 179 Kepala Keluarga atau sekitar 309 warga Kaedusunan Ciakar terancam terisolir.

"Kalau kondisi ini terus berlangsung tidak segera ada jembatan darurat, maka wargaa akan terancam terisolir. Aktivitas warga akan jadi terganggu, karena jembatan Cibengang itu merupakan sarana vital bagi kegiatan ekonomi masyarakat," kata Dedi saat dihubungi terpisah.

Pihaknya berharap Pemkab Cianjur bisa segera membangun jembatan sementara agar akivitas warga bisa berjalan. "Saat ini warga terpaksa harus melintas dengan terjun ke sungai, mending kalau sungainya airnya kecil bisa dilewati, tapi kalau terjadi banjir otomatis akan lumpuh dan sangat berbahaya," katanya.

Akses paling dekat untuk bisa melintas, harus memutar arah dengan jarak tempuk mencapai 20 kilometer. Kondisi seperti itu dipastikan akan mengganggu. "Meman ada jalan alternatif melalui ANgkola Cibinong, tapi jaraknya mencapai 20 kilometer. Ini tidak mungkin dilakukan kalau tidak sangat terpaksa," jelasnya (KC-02)**.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.