BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Kerugian Capai Rp 100 Juta, Gudang Pestisida OPT Milik Diperta Jabar Terbakar

CIANJUR, (KC).- Gudang penyimpanan obat pestisida organisme pengganggu tanaman (OPT) milik Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jabar Brigade Proteksi Tanaman Unit II Cianjur, di Jalan Raya Bandung Kampung Sabandar, Kecatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Rabu (3/10/2012) sekitar pukul 11.10 WIB terbakar. Diduga kuat sumber api berasal dari akibat konsleting listrik.

Menurut keterangan seorang saksi mata, terbakarnya gudang penyimpanan pestisida milik Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat itu terjadi begitu cepat. Tidak diketahui persis titik api berasal, hanya saja api sudah mulai membesar berasal dari gudang yang terisi penuh pestisida. Dalam waktu sekejap api semakin membesar dan melalap isi gudang.

"Saat itu saya tengah tertidur didalam saung, saya sempat mendengar suara berisik seperti ledakan kecil. Saya kira anak saya yang bermain-main diluar saung. Tapi saat saya keluar ternyata suara ledakan kecil itu berasal dari dalam gudang yang sudah dipenuhi asap tebal. Saya langsung mengambil ember bermaksud ingin menyiram api, tapi saat mendekat api sudah membesar," kata Udin Sahidin (50) seorang penjaga malam saat ditemui dilokasi kejadian, Rabu (3/9/2012).

Karena kondisi api sudah membesar, pihaknya berinisiatif masuk ruangan kantor persis disamping gudang yang terbakar untuk mengamankan berkas kantor. Tanpa memikirkan keselamatan pribadinya, penjaga malam tersebut mengambil beberapa barang berharga yang ada diruangan kantor keluar.

"Saya tidak sempat berfikir kalau api itu membesarnya cepat dan mengenai saya. Pokoknya yang ada saat itu bagaimana menyelamatkan barang yang bisa diselematkan. Alhamdulillah beberapa berkas kantor bisa disematkan meski akhirnya ruangan kantor juga turut terbakar," katanya.

Tidak berapa lama dua unit mobil pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur tiba dilokasi kebakaran setelah menerima laporan. Beberapa petugas langsung bertindak sigap untuk memadamkan api. Hembusan angin yang cukup kencang membuat petugas kesulitan untuk memadamkan api. Belum lagi banyaknya bahan yang mudah terbakar membuat kobaran api semakin besar.

Kobaran api berhasil dijinakkan setelah satu jam petugas berjuang ekstra keras. Namun tak urung gudang penyimpanan pestisida untuk pengandalian OPT itu ludes terbakar. Demikian juga dua bangunan disampingnya yakni yang digunakan untuk kantor dan mess pegawai.

Sementara Penanggung Jawab Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jabar Brigade Proteksi Tanaman Unit II Cianjur, Yusuf Sopiandi (47) mengatakan, kerugian atas peristiwa kebakaran yang menghanguskan gudang penyimpanan pestisida OPT berikut isinya itu ditaksir mencapai Rp 100 juta lebih. Perhitungan tersebut hanya sementara berdasarkan data obat pestisida yang tersimpan digudang.

"Berdasarkan data yang ada gudang yang terbakar itu terisi penuh sekitar 30 jenis obat pestisida dengan berat sekitar 16 ton. Kalau kita hitung harganya bisa mencapai sekitar Rp 100 juta lebih. Belum lagi hitungan barang lainya seperti bangunan," kata Yusuf saat ditemui terpisah.

Obat pestisida OPT yang turut terbakar itu merupakan kebutuhan untuk pengendalian hama di wilayah Jawa Barat. Obat pestisida tersebut sudah dua musim tanam berada di gudang, karena belum ada wilayah yang meminta ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat untuk digunakan.

"Sudah dua musim tanam tidak digunakan setelah ada program spot stop. Biasanya kalau ada daerah yang meminta ke Dinas baru bisa dikeluarkan. Karena tidak ada yang meminta maka disimpan digudang. Bahkan gudang yang ada juga tidak muat, ada beberapa barang lainya yang harusnya disimpan didalam gudang terpaksa disimpat diluar," jelasnya.

Rencananya bangunan gudang untuk penyimpanan obat pestisida itu akan dibangun. Tapi belum juga dilaksanakan sudah terbakar. "Memang rencananya dalam waktu dekat ini akan diperluas gudangnya dengan dibuat lantai dua, tapi keburu terbakar," katanya.

Pihak kepolisian yang datang ke lokasi kebakaran langsung memasang garis polisi disekitar bangunan yang terbakar setelah api padam. Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyidikan untuk memastikan penyebab terjadinya kebakaran (KC-02)**.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.