Ketua Badan Kehormatan DPRD Cianjur H. Denny Aditya Dwiwarman menjenguk korban berandal bermotor |
CIANJUR, (KC).- Puluhan berandal bermotor kembali membuat ulah. Kali ini dilakukan bertepatan pada malam takbiran Lebaran Idul Adha 1433 Hijriyah, Jum'at (26/10/2012) dinihari. Sekolompok pemuda yang tengah nongkrong sehabis menggelar takbiran tiba-tiba diserang oleh gerombolan bermotor yang mempersenjatai diri dengan celurit, samurai, besi dan balok serta linggis. Akibat seorang pemuda, Asep Suryana (22), warga Gang Akeng RT 01 RW 14, Kelurahan Solokpandan, Kecamatan/Kabupaten Cianjur mengalami luka serius dan harus mendapatkan penanganan medis di RSUD Cianjur setelah dibacok dibagian kepalanya oleh berandalan bermotor.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa yang lagi-lagi terulang dan dilakukan oleh berandal bermotor tersebut terjadi saat korban bersama rekan-rekanya tengah mengikuti takbiran di Masjid Baiturohman dekat rumahnya. Sekitar pukul 01.30, korban bersama delapan rekannya keluar dari masjid bermaksud ingin membeli rokok di minimarket depan Gang Akeng tepatnya di jalan Arief Rahman Hakim.
Selepas membeli rokok, korban dan teman-temanya itu tidak langsung kembali lagi ke masjid, namun nongkrong terlebih dahulu dijalan. Tidak berselang lama, tiba-tiba datang puluhan orang yang mengendarai sepeda motor dan sebagian berjalan menghampiri korban dan teman-temanya. Tanpa basa-basi berandalan bermotor yang menggunakan senjata tajam seperti celurit, samurai, balok, besi dan linggis itu langsung menyerang korban dan teman-temanya dengan membabi buta.
Korban dan delapan rekanya berupaya kabur saat mengetahui yang datang gerombolan bermotor, namun naas menimpa korban. Dia menjadi bulan-bulanan berandalan bermotor. Korban dibacok dibagian kepala menggunakan samurai, punggungnya dipukul memakai besi dan balok, sementara dibagian bibir dipukul menggunakan linggis. Tak hanya itu saja, salah satu motor warga diambil oleh geng motor dan hingga saat ini belum ditemukan.
"Kami tidak tahu apa-apa, saat itu kami hanya nongkrong setelah membeli rokok sehabis takbiran. Kami juga tidak ada masalah dengan berandalan bermotor, tapi kenapa kami diserang, hingga membuat salah satu teman kami mengalami luka serius," kata Agung Ragam (28) seorang teman korban.
Menurut Agung, aksi berandal bermotor tersebut kemungkinan salah sasaran. Dia mendapatkan informasi sebelumnya ada dua kelompok berandal bermotor yang saling serang di Jalan Arief Rahman Hakim. Hanya saja salah satu berandal bermotor tersebut melarikan diri ke arah gang Akeng. "Mungkin kami dikira berandalan bermotor yang lari itu, kebetulan kami sedang berada disana dan imbasnya kami terima. Tanpa nanya dulu kami langsung diserang," jelasnya.
Setelah berhasil melukai korban, berandal bermotor tersebut meninggalkan begitu saja korban yang tergolek tidak sadarkan diri dijalan. Setelah keadaan aman, warga langsung membawa korban ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan penanganan medis. Korban mendapatkan 17 jahitan di kepalanya. Demikian juga dengan bibir dan punggung juga mendapatkan pengobatan.
Sementara itu, Dede Hartini (45) orang tua korban, berharap kepada petugas kepolisian untuk menangkap pelaku yang menyebabkan anaknya terluka. "Kami berharap polisi segera menangkap pelaku dan menghukum dengan sebarat-beratnya sesuai perbuatan yang dilakukan kepada anak saya. Karena apapun alasannya perbuatan itu tidak bisa dibenarkan," tegasnya (B.101)**.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Cianjur H. Denny Aditya Dwiwarman menegaskan, tindakan yang dilakukan berandal bermotor tersebut merupakan murni tindakan kriminal. Kami berharap pihak kepolisian bisa segera menangkap mereka, karena keberadaanya sudah meresahkan masyarakat.
"Kami berharap pihak kepolisian segera memberantas aksi berandal bermotor yang berbuat negatif dan meresahkan warga Cianjur. Kalau tidak segera diberantas, tentunya akan berbahaya. Kepada para orang tua harus lebih khusus lagi melakukan pembinaan terhadap anaknya agar tidak sampai ikut ikutan menjadi berandal bermotor. Jangan sampai melakukan kegiatan organisasi yang bersifat negatif yang mengarah kepada tindak kriminal," kata Denny dirumah korban (KC-02)**
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa yang lagi-lagi terulang dan dilakukan oleh berandal bermotor tersebut terjadi saat korban bersama rekan-rekanya tengah mengikuti takbiran di Masjid Baiturohman dekat rumahnya. Sekitar pukul 01.30, korban bersama delapan rekannya keluar dari masjid bermaksud ingin membeli rokok di minimarket depan Gang Akeng tepatnya di jalan Arief Rahman Hakim.
Selepas membeli rokok, korban dan teman-temanya itu tidak langsung kembali lagi ke masjid, namun nongkrong terlebih dahulu dijalan. Tidak berselang lama, tiba-tiba datang puluhan orang yang mengendarai sepeda motor dan sebagian berjalan menghampiri korban dan teman-temanya. Tanpa basa-basi berandalan bermotor yang menggunakan senjata tajam seperti celurit, samurai, balok, besi dan linggis itu langsung menyerang korban dan teman-temanya dengan membabi buta.
Korban dan delapan rekanya berupaya kabur saat mengetahui yang datang gerombolan bermotor, namun naas menimpa korban. Dia menjadi bulan-bulanan berandalan bermotor. Korban dibacok dibagian kepala menggunakan samurai, punggungnya dipukul memakai besi dan balok, sementara dibagian bibir dipukul menggunakan linggis. Tak hanya itu saja, salah satu motor warga diambil oleh geng motor dan hingga saat ini belum ditemukan.
"Kami tidak tahu apa-apa, saat itu kami hanya nongkrong setelah membeli rokok sehabis takbiran. Kami juga tidak ada masalah dengan berandalan bermotor, tapi kenapa kami diserang, hingga membuat salah satu teman kami mengalami luka serius," kata Agung Ragam (28) seorang teman korban.
Menurut Agung, aksi berandal bermotor tersebut kemungkinan salah sasaran. Dia mendapatkan informasi sebelumnya ada dua kelompok berandal bermotor yang saling serang di Jalan Arief Rahman Hakim. Hanya saja salah satu berandal bermotor tersebut melarikan diri ke arah gang Akeng. "Mungkin kami dikira berandalan bermotor yang lari itu, kebetulan kami sedang berada disana dan imbasnya kami terima. Tanpa nanya dulu kami langsung diserang," jelasnya.
Setelah berhasil melukai korban, berandal bermotor tersebut meninggalkan begitu saja korban yang tergolek tidak sadarkan diri dijalan. Setelah keadaan aman, warga langsung membawa korban ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan penanganan medis. Korban mendapatkan 17 jahitan di kepalanya. Demikian juga dengan bibir dan punggung juga mendapatkan pengobatan.
Sementara itu, Dede Hartini (45) orang tua korban, berharap kepada petugas kepolisian untuk menangkap pelaku yang menyebabkan anaknya terluka. "Kami berharap polisi segera menangkap pelaku dan menghukum dengan sebarat-beratnya sesuai perbuatan yang dilakukan kepada anak saya. Karena apapun alasannya perbuatan itu tidak bisa dibenarkan," tegasnya (B.101)**.
Ketua Badan Kehormatan DPRD Cianjur H. Denny Aditya Dwiwarman menegaskan, tindakan yang dilakukan berandal bermotor tersebut merupakan murni tindakan kriminal. Kami berharap pihak kepolisian bisa segera menangkap mereka, karena keberadaanya sudah meresahkan masyarakat.
"Kami berharap pihak kepolisian segera memberantas aksi berandal bermotor yang berbuat negatif dan meresahkan warga Cianjur. Kalau tidak segera diberantas, tentunya akan berbahaya. Kepada para orang tua harus lebih khusus lagi melakukan pembinaan terhadap anaknya agar tidak sampai ikut ikutan menjadi berandal bermotor. Jangan sampai melakukan kegiatan organisasi yang bersifat negatif yang mengarah kepada tindak kriminal," kata Denny dirumah korban (KC-02)**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.