BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Di Cianjur Jumlah Pencari Kerja Cukup Tinggi, Tidak Sebanding Dengan Kesempatan Kerja

H. Sumitra
CIANJUR, (KC).-  Jumlah pencari kerja di Kabupaten Cianjur yang tercatat pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) pada tahun 2012 ini mencapai 45.993 orang. Sementara penempatan tenaga kerja dengan mekanisme antar kerja lokal (AKL) mencapai 794 orang terdiri dari 36 orang laki-laki dan 758 orang perempuan.

Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Cianjur, H. Sumitra mengungkapkan, salah satu masalah pokok yang dihadapi pemerintah kabupaten (Pemkab) Cianjur adalah masalah pengangguran. Karena pengangguran yang tinggi akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik.

"Terjadinya pengngguran dapat disebabkan oleh tidak seimbangnya antara pertumbuhan angkatan kerja dengan kesempatan kerja yang tersedia sehingga ada sebagian besar dari angkatan kerja yang tidak terserap oleh lapangan kerja," kata H. Sumitra saat dihubungi, Sabtu (17/11/2012).

Dikatakan H. Sumitra, pada tahun 2011 angka penempatak tenaga kerja lokal di Kabupaten Cianjur mencapai 11.575 orang. Mereka bekerja diberbagai industri yang ada di Kabupaten Cianjur. "Kalau dipresentasikan, jumlah angkatan kerja di Kabupaten Cianjur hanya sebesar 0,75 % saja, masih jauh dari jumlah pencari kerja yang ada," tegasnya.

Salah satu solisi yang saat ini masih dianggap cukup baik adalah adanya penempatan tenaga kerja ke luar negeri menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Selain dapat mengurangi pengangguran, juga  dianggap dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta meningkatkan pendapatan devisa bagi negara.

Pada tahun 2011 Kabupaten Cianjur melalui Dinsosnakertrans telah merekomendasikan ke beberapa Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) untuk pembuatan pasport bagi Calon TKI. Karena pasport merupakan salah satu persyaratan untuk menjadi TKI yang nantinya adakan ditempatkan sesuai dengan daerah tujuan baik formal maupun informal.

Pada tahun 2011 pihaknya sudah merekomendasikan calon TKI untuk pembuatan pasport sebanyak 6.145 orang. Dari jumlah calon TKI tersebut untuk sektor informal terdiri dari 6 orang laki-laki dan perempuan sebanyak 5.843 orang. Sedangkan untuk sektor formal terdiri dari 255 orang laki-laki dan 47 orang perempuan.

"Sedangkan untuk tahun 2012 sedikit mengalami penurunan, sampai bulan Oktober 2012 tercatat sebanyak 6.041 orang. Terdiri dari sektor informal sebanyak 5.823 orang perempuan dan formal sebanyak 125 orang laki-laki dan 93 orang perempuan. Mereka berangkat dengan berbagai negara tujuan seperti Bahrain, Brunai Darussalam, Hongkong, Malaysia, Oman, Qatar, Saudi Arabia, Singapura, taiwan dan United Arab Emirates," jelasnya (KC-02)**.



Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.