Ilustrasi |
CIANJUR, (KC).- Lagi, jembatan gantung (rawayan) di Cianjur ambruk
akibat diterjang banjir bandang. Kali ini menimpa jembatan gantung di
Kampung Pasirsireum, Desa Cikondang Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur.
Meluapnya air sungai pada Senin (26/11/2012) lalu mengakibatkan
jembatan gantung yang menjadi akses fital tersebut ambruk lantaran tidak
kuat menahan gerusan air.
Keterangan yang berhasil dihimpun Rabu (28/11/2012) menyebutkan, ambruknya jembatan gantung di Kampuang Pasirsireum tersebut sempat mengganggu aktivitas warga setempat. Warga yang biasanya melintas di jembatan tersebut untuk menjalankan aktivitas terpaksa haru memutar arah dengan menumpuh perjalan yang lebih jauh.
"Memang kondisi jembatanya juga sudah kurang layak. Pantes saja kalau terjadi banjir besar akan ambruk. Jembatan gantung itu hanya berjarak sekitar satu mater dari permukaan sungai," kata Solehudin (43) warga setempat.
Jembatan gantung diatas sungai Cikondang dengan panjanh sekitar 10 meter dan lebar 2 meter itu, dibangin 5 tahun silam. Sejak dibangun jembatan yang berbahan dasar bambu dengan disangga kawat seling itu belum pernah ada perbaikan. Kondisinya diperparah dengan dekatnya jembatan dengan permukaan air yang hanya berjarak sekitar 1 meter.
"Kalau banjirnya besar jembatan itu bisa tergenang. Kebetulan beberapa hari ini hujan terus menerus yang mengakibatkan air sungai meluap. Mungkin tidak kuat menahan derasnya arus dan jembatan dalam kondisi kurang layak, jembatan gantung itu akhirnya ambru terseret arus deras," kata Solehudin.
Untuk semntara waktu, warga secara swadaya membuat jembatan darurat agar bisa dilintasi. Hanya saja kondisinya sangat berbahaya bila sewaktu-waktu air sungai kembali meluap. "Hasil swadaya dibuat jembatan darurat, kami berharap pemerintah bisa segera membangun kembali jembatan, karena merupakan salah satu sarana fital," katanya.
Sementara itu, Camat Cibeber Saepul Anwar membenarkan ambruknya jembatan gantung di Kampung Pasirsireum, Desa Cikondang, Kecamatan Cibeber. Menurutnya atas inisiatif warga, mereka bergotongroyong memperbaiki jembatan dengan kondisi apa adanya.
"Kalau melihat kondisinya, saya sendiri kawatir juga, jembatan yang diperbaiki ala kadarnya itu bisa saja sewaktu-waktu ambruk bila terjadi air sungai meluap. Mudah-mudahan saja bisa segera diperbaiki secara permanen oleh pemerintah. Saya juga sudah laporkan ambruknya jembatan gantung itu," katanya.
Ketua DPRD Cianjur Gatot Subroto mengaku, telah mengusulkan prioritas anggaran perbaikan infrastruktur jembatan gantung dan jalan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2013. Usulan tersebut melihat banyaknya jembatan diwilayah Cianjur yang kondisinya memprihatinkan.
"Kalau melihat kondisi infrastruktur jalan dan jembatan saat ini, memang sudah selayaknya mendapatkan perhatian serius. Karena sampai saat ini masih menjadi akses utama masyarakat desa dalam menjalankan roda perekonomian dan pendidikan. Kami mengharapkan, hal-hal krusial yang menyangkut kepentingan masyarakat bisa diprioritaskan, utamanya di lingkungan dinas teknis seperti Pekerjaan Umum," kata Gatot (KC-02)**.
Keterangan yang berhasil dihimpun Rabu (28/11/2012) menyebutkan, ambruknya jembatan gantung di Kampuang Pasirsireum tersebut sempat mengganggu aktivitas warga setempat. Warga yang biasanya melintas di jembatan tersebut untuk menjalankan aktivitas terpaksa haru memutar arah dengan menumpuh perjalan yang lebih jauh.
"Memang kondisi jembatanya juga sudah kurang layak. Pantes saja kalau terjadi banjir besar akan ambruk. Jembatan gantung itu hanya berjarak sekitar satu mater dari permukaan sungai," kata Solehudin (43) warga setempat.
Jembatan gantung diatas sungai Cikondang dengan panjanh sekitar 10 meter dan lebar 2 meter itu, dibangin 5 tahun silam. Sejak dibangun jembatan yang berbahan dasar bambu dengan disangga kawat seling itu belum pernah ada perbaikan. Kondisinya diperparah dengan dekatnya jembatan dengan permukaan air yang hanya berjarak sekitar 1 meter.
"Kalau banjirnya besar jembatan itu bisa tergenang. Kebetulan beberapa hari ini hujan terus menerus yang mengakibatkan air sungai meluap. Mungkin tidak kuat menahan derasnya arus dan jembatan dalam kondisi kurang layak, jembatan gantung itu akhirnya ambru terseret arus deras," kata Solehudin.
Untuk semntara waktu, warga secara swadaya membuat jembatan darurat agar bisa dilintasi. Hanya saja kondisinya sangat berbahaya bila sewaktu-waktu air sungai kembali meluap. "Hasil swadaya dibuat jembatan darurat, kami berharap pemerintah bisa segera membangun kembali jembatan, karena merupakan salah satu sarana fital," katanya.
Sementara itu, Camat Cibeber Saepul Anwar membenarkan ambruknya jembatan gantung di Kampung Pasirsireum, Desa Cikondang, Kecamatan Cibeber. Menurutnya atas inisiatif warga, mereka bergotongroyong memperbaiki jembatan dengan kondisi apa adanya.
"Kalau melihat kondisinya, saya sendiri kawatir juga, jembatan yang diperbaiki ala kadarnya itu bisa saja sewaktu-waktu ambruk bila terjadi air sungai meluap. Mudah-mudahan saja bisa segera diperbaiki secara permanen oleh pemerintah. Saya juga sudah laporkan ambruknya jembatan gantung itu," katanya.
Ketua DPRD Cianjur Gatot Subroto mengaku, telah mengusulkan prioritas anggaran perbaikan infrastruktur jembatan gantung dan jalan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2013. Usulan tersebut melihat banyaknya jembatan diwilayah Cianjur yang kondisinya memprihatinkan.
"Kalau melihat kondisi infrastruktur jalan dan jembatan saat ini, memang sudah selayaknya mendapatkan perhatian serius. Karena sampai saat ini masih menjadi akses utama masyarakat desa dalam menjalankan roda perekonomian dan pendidikan. Kami mengharapkan, hal-hal krusial yang menyangkut kepentingan masyarakat bisa diprioritaskan, utamanya di lingkungan dinas teknis seperti Pekerjaan Umum," kata Gatot (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.