CIANJUR, (KC).- Akibat jalan tidak kunjung diperbaiki, warga Kampung Bojongpicung, Desa/Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, sengaja menyimpan orang-orangan sawah (bebegig) di ruas Jalan Ciranjang-Bojongpicung yang kondisinya rusak parah. Aksi nekad warga tersebut dilakukan lantaran kesal, kondisi jalan diwilayah mereka dibiarkan rusak seperti sungai yang mengering oleh Pemkab Cianjur.
Akibat jalan yang rusak parah, hampir setiap hari nyaris terjadi kecelakaan lalu lintas. Para pengendara khususnya sepeda motor seringkali terjebak lubang yang menganga hingga mengakibatkan jatuh dan luka-luka. Apalagi kalau terjadi hujan, sulit untuk membedakan mana jalan yang masih baik dan yang rusak, karena tergenang air.
Wayway (42) tokoh masyarakat setempat mengatakan, kondisi jalan berlubang sudah berlangsung hampir 10 tahun dibiarkan dan belum ada tanda-tanda perbaikan. Akibat kondisi jalan rusak tersebut, aktivitas pengguna jalan menjadi terganggu. Bahkan, jalan tersebut rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Memang sudah lama jalan yang menghubungkan Ciranjang-Boongpicung diwilayah kami kondisinya terkesan dibiarkan rusak seperti ini. Ini memang sangat mengesalkan, Pemkab Cianjur sepertinya apatis membiarkan kondisi seperti ini terjadi. Padahal kondisi seperti ini sangat membahayakan bagi pengguna jalan, apalagi jika turun hujan. Lobang yang mengangga tertutup air dan sulit untuk membedakan mana jalan yang baik dan yang rusak," kata Waywai, Minggu (18/11/2012).
Wayway bersama warga lainya sebenarnya sudah berupaya meminta agar jalan yang rusak tersebut bisa diperbaiki. Namun upayanya sampai saat ini belum membuahkan hasil. Sementara kondisi jalan yang rusak parah semakin lebih rusak. "Kami telah melaporkan dan meminta agar jalan diperbaiki baik mengajukan ke desa, camat hingga bupati. Tapi, sampai sekarang nihil, tidak ditanggapi," tegasnya.
Untuk itulah sebagai puncak kekesalan warga karena jalan tidak kunjung diperbaiki, warga menyimpan bebegig sawah di tengah jalan yang kondisinya rusak parah. "Ini salah satu bentuk kekesalan warga dan sebuah sindirian kepada pemerintah. Karena keinginan kami agar pemerintah memperbaiki jalan yang rusak tidak ditanggapi," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembangunan Jalan Desa Dinas Bina Marga dan Pengairan, Ahmad Nugraha membenarkan jika ruasjalan tersebut tahun ini tidak teralokasikan karena keterbatasan anggaran. "Memang betul untuk anggaran tahun ini tidak teralokasikan, namun kami baru-baru ini pernah melihat lokasi jalan tersebut. Tapi untuk penanganan ruas ini sudah dimasukan pada hasil musrenbang. Jadi sebagian desa ada yang teralokasikan pada tahun 2013," katanya.
Menurut Ahmad, kondisi jalan rusak paling banyak pada poros jalan desa. Di Cianjur terdapat 260 desa, namun masalah jalan belum tersentuh semuanya. Tahun 2012 Bina Marga telah mendapatkan anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) dari pemerintah pusat. Jumlah secara keseluruhan mencapai Rp 13 milyar (KC-02)**.
Akibat jalan yang rusak parah, hampir setiap hari nyaris terjadi kecelakaan lalu lintas. Para pengendara khususnya sepeda motor seringkali terjebak lubang yang menganga hingga mengakibatkan jatuh dan luka-luka. Apalagi kalau terjadi hujan, sulit untuk membedakan mana jalan yang masih baik dan yang rusak, karena tergenang air.
Wayway (42) tokoh masyarakat setempat mengatakan, kondisi jalan berlubang sudah berlangsung hampir 10 tahun dibiarkan dan belum ada tanda-tanda perbaikan. Akibat kondisi jalan rusak tersebut, aktivitas pengguna jalan menjadi terganggu. Bahkan, jalan tersebut rawan terjadi kecelakaan lalu lintas.
"Memang sudah lama jalan yang menghubungkan Ciranjang-Boongpicung diwilayah kami kondisinya terkesan dibiarkan rusak seperti ini. Ini memang sangat mengesalkan, Pemkab Cianjur sepertinya apatis membiarkan kondisi seperti ini terjadi. Padahal kondisi seperti ini sangat membahayakan bagi pengguna jalan, apalagi jika turun hujan. Lobang yang mengangga tertutup air dan sulit untuk membedakan mana jalan yang baik dan yang rusak," kata Waywai, Minggu (18/11/2012).
Wayway bersama warga lainya sebenarnya sudah berupaya meminta agar jalan yang rusak tersebut bisa diperbaiki. Namun upayanya sampai saat ini belum membuahkan hasil. Sementara kondisi jalan yang rusak parah semakin lebih rusak. "Kami telah melaporkan dan meminta agar jalan diperbaiki baik mengajukan ke desa, camat hingga bupati. Tapi, sampai sekarang nihil, tidak ditanggapi," tegasnya.
Untuk itulah sebagai puncak kekesalan warga karena jalan tidak kunjung diperbaiki, warga menyimpan bebegig sawah di tengah jalan yang kondisinya rusak parah. "Ini salah satu bentuk kekesalan warga dan sebuah sindirian kepada pemerintah. Karena keinginan kami agar pemerintah memperbaiki jalan yang rusak tidak ditanggapi," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembangunan Jalan Desa Dinas Bina Marga dan Pengairan, Ahmad Nugraha membenarkan jika ruasjalan tersebut tahun ini tidak teralokasikan karena keterbatasan anggaran. "Memang betul untuk anggaran tahun ini tidak teralokasikan, namun kami baru-baru ini pernah melihat lokasi jalan tersebut. Tapi untuk penanganan ruas ini sudah dimasukan pada hasil musrenbang. Jadi sebagian desa ada yang teralokasikan pada tahun 2013," katanya.
Menurut Ahmad, kondisi jalan rusak paling banyak pada poros jalan desa. Di Cianjur terdapat 260 desa, namun masalah jalan belum tersentuh semuanya. Tahun 2012 Bina Marga telah mendapatkan anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) dari pemerintah pusat. Jumlah secara keseluruhan mencapai Rp 13 milyar (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.