Asep Achmad Suhara |
CIANJUR, (KC).- Bencana alam yang terjadi selama kurun waktu 2012 di Kabupaten terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun dari bencana tersebut dua diantaranya sampai jatuh korban jiwa. Korban pertama terjadi akibat musibah kebakaran di Agrabinta Cianjur selatan dan seorang korban akibat tertimpa tanah longsor di wilayah Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
Kepala Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Asep Achmad Suhara mengungkapkan, sepanjang tahun 2012 tercatat sebanyak 72 peristiwa bencana alam terjadi. Dari jumlah tersebut 6 diantaranya merupakan peristiwa angin puting beliung, banjir dan banjir bandang 4 kejadian serta kebakaran sekitar 49 kejadian.
"Ada diantaranya bencana tanah longsor. Semua peristiwa bencana ini tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur, yang selama ini dikenal sebagai wilayah yang rawan bencana seperti wilayah selatan dan utara," katanya.
Akibat bencana alam itu, beberapa infrastruktur mengalami kerusakan. Untuk memperbaikinya diperlukan anggaran yang tidak sedikit. Asep mentargetkan pada tahun 2013, infrastruktur yang rusak akibat bencana alam itu 67 persennya bisa diperbaiki.
"Ada bantuan dari pemerintah pusat senilai Rp 6,4 miliar untuk perbaikan infrastruktur yang rusak. Nantinya pelaksanaanya tidak dilakukan oleh BPBD tapi melalui dinas tekhnis terkait. Kami hanya sebatas mengusulkan anggarannya saja," kata Asep.
Selain mendapatkan bantuan anggaran dari pemerintah pusat, untuk mendukung kegiatan BPBD Cianjur Pemprov Jabar juga memberikan bantuan berupa kendaraan dukungan untuk operasional petugas, yakni satu unit mobil pick up untuk mengangkut logistik serta dua unit sepeda motor.
"Kita juga dapat bantuan anggaran dari Pemprov Jabar untuk pemetaan daerah rawan bencana. Itu semua sudah kami laksanakan sesuai dengan kebutuhan. Sehingga kita harapkan fungsi pencegahan terjadinya bencana bisa kita lakukan," katanya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.