BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Dadang Korban Selamat Dari Longsor: Saya Berat Meninggalkan Kampung Halaman

Dadang (kiri) bersama adiknya yang terluka terkena longsor
RASA BERAT meninggalkan kampung halaman, ternyata menjadi satu pertanda buruk yang akhirnya menimpa keluarganya.  Perasaan itulah yang dirasakan Dadang (20) salah satu anggota keluarga yang tertimpa longsoran tanah di Kampung Legok Seube RT 02/RW 07, Desa Pakuon, Kec. Sukaresmi, Kab. Cianjur, Jum'at (18/1/2013). Dalam peristiwa tersebut dua adiknya Sendi dan Mita meninggal dunia. Sementara ibu dan dua adiknya yang lain mengalami luka-luka dan harus mendapatkan penanganan medis.

"Saya tadinya mau menyusul bapak bekerja di Kalimantan. Tapi pas mau berangkat rasanya berat sekali, seperti males begitu. Akhirnya saya urungkan, dan saya bermain kerumah teman, tidak pulang kerumah," kata Dadang.

Dadang terselamatkan dari musibah longsor yang menghancurkan rumah orang tuanya lantaran menginap dirumah teman tidak seberapa jauh dari rumahnya. "Mungkin rasa males saya dan rasa berat meninggalkan kampung merupakan pertanda kalau keluarga saya akan terkena musibah," ujarnya.

Saat tertidur lelap itulah, tiba-tiba dia terbangun lantaran terdengar rame-rame terjadi longsor di kampung tempat tinggalnya. Apalagi mendapatkan kabar, kalau rumahnyalah yang tertimbun longsor membuat dirinya menjadi cemas.

"Saat itu saya sudah punya firasat pasti telah terjadi sesuatu kepada keluarga saya. Benar saja, saat saya datang saya melihat rumah saya sudah tidak ada lagi hanceur tertimpa longsor. Saya langsung mencari keluarga saya, dan mendapati kedua adik saya sudah tidak ada," katany sedih.

Apa yang diterima keluarganya dianggap sebagai ujian dan cobaan dari Allah SWT. Meski dengan berat hati dia ikhlas melepas kepergian kedua adiknya. "Saya harus ikhlas, meski itu terasa berat," ungkapnya (KC-02)**.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.