CIANJUR, (KC).- Seruan penolakan terhadap calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 yang berasal dari partai korup disampaikan oleh puluhan massa yang tergabung dalam Laskar Padjadjaran dan Delman United, Senin (28/1/2013). Mereka melakukan aksinya di perempatan jalan Balai Latihan Kerja (BLK), Jalan KH Abdulah bin Nuh.
Ketua Umum Laskar Muda Padjadjaran, Tedi Subarkah mengatakan, aksi yang dilakukan merupakan salah satu bentuk keprihatinan rakyat jika masih ada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang diusung dari partai korup. Apalagi jika calon tersebut sampai terpilih.
"Kami secara tegas menolak Cagub dan Cawagub yang diusung oleh partai korup. Jika sampai jadi, kami kawatir nasib rakyat akan semakin sengsara saja. Apalagi kalau sampai penyakit korupsi itu menyebar ke tubuh pemerintah," kata Tedi di sela aksi, Senin (28/1//2013)>
Pihaknya mengajak masyarakat Jawa Barat untuk lebih selektif dalam menentukan pilihanya pada perhelatan Pilgub Jabar 2013. Karena kalau tidak selektif dan salah memilih, apalagi sampai memilih calon yang diusung partai korup bisa berdampak luas. "Kami mengajak rakyat Jabar untuk bisa selektif dalam memilih dan menolak calon pemimpin jika mereka dari parpol yang korup," katanya.
Sebagaimana yang saat ini santer dibicarakan, telah terjadi dugaan korupsi yang dilakukan oleh kader parpol seperti dugaan kasus korupsi Hambalang, kasus suap Bupati Buol, kasus makan minum bupati Cianjur, kasus korupsi pengadaan Alquran, serta beberapa kasus korupsi yang diduga melibatkan beberapa menteri, anggota DPR dan DPRD, serta bupati dan wali kota di Indonesia.
"Apa yang saat ini terjadi menunjukkan bahwa partai politik secara umum dan partai politik penguasa ikut andil dalam menciptakan situasi tersebut. Maka, kami tidak ingin kader dari partai korup itu dipilih rakyat. Dampaknya pasti rakyat yang akan menjadi korban. Saat ini rakyat mendambakan pemimpin yang mengenal rakyat bukan dikenal rakyat," katanya (KC-02)**.
Ketua Umum Laskar Muda Padjadjaran, Tedi Subarkah mengatakan, aksi yang dilakukan merupakan salah satu bentuk keprihatinan rakyat jika masih ada calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang diusung dari partai korup. Apalagi jika calon tersebut sampai terpilih.
"Kami secara tegas menolak Cagub dan Cawagub yang diusung oleh partai korup. Jika sampai jadi, kami kawatir nasib rakyat akan semakin sengsara saja. Apalagi kalau sampai penyakit korupsi itu menyebar ke tubuh pemerintah," kata Tedi di sela aksi, Senin (28/1//2013)>
Pihaknya mengajak masyarakat Jawa Barat untuk lebih selektif dalam menentukan pilihanya pada perhelatan Pilgub Jabar 2013. Karena kalau tidak selektif dan salah memilih, apalagi sampai memilih calon yang diusung partai korup bisa berdampak luas. "Kami mengajak rakyat Jabar untuk bisa selektif dalam memilih dan menolak calon pemimpin jika mereka dari parpol yang korup," katanya.
Sebagaimana yang saat ini santer dibicarakan, telah terjadi dugaan korupsi yang dilakukan oleh kader parpol seperti dugaan kasus korupsi Hambalang, kasus suap Bupati Buol, kasus makan minum bupati Cianjur, kasus korupsi pengadaan Alquran, serta beberapa kasus korupsi yang diduga melibatkan beberapa menteri, anggota DPR dan DPRD, serta bupati dan wali kota di Indonesia.
"Apa yang saat ini terjadi menunjukkan bahwa partai politik secara umum dan partai politik penguasa ikut andil dalam menciptakan situasi tersebut. Maka, kami tidak ingin kader dari partai korup itu dipilih rakyat. Dampaknya pasti rakyat yang akan menjadi korban. Saat ini rakyat mendambakan pemimpin yang mengenal rakyat bukan dikenal rakyat," katanya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.