CIANJUR, (KC).- Tidak terima gajinya dipotong oleh perusahaan akibat kesalahan yang tidak pernah diperbuat, puluhan pegawai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 34.43227 di Jalan Perintis Kemerdekaan (Jebrod), Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur melakukan aksi mogok kerja, Senin (14/1/2013).
Tindakan tersebut terpaksa mereka lakukan lantaran sudah kesal atas kebijakan pihak pengelola PT Anugerah Jadi Berkah yang mengharuskan pegawai mengganti kerugian akibat berkurangnya bahan bakar minyak (BBM). Padahal menurut para pegawai berkurangnya BBM bukan kesalahan atau perbuatan pegawai.
Para pegawai yang enggan melayani pembeli tersebut terlihat hanya duduk-duduk sambil mengobrol sesama rekan kerjanya. Hanya saja aktivitas SPBU sebagian masih berjalan normal meski dari beberapa mesin BBM, hanya sebagian pegawai saja yang melayani pembelian BBM. Menurut para pegawai aksi tersebut sudah dilakukan sejak Minggu (13/1/2013) sebagi pentuk protes atas lebijakan perusahaan yang memotong gaji mereka untuk menutupi BBM yang tekor.
Aksi para pegawai SPBU itu mendapat respon dari pihak pengelola dan mereka diajak berdialog didalam sebuah ruangan untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut. "Selama ini kami tidak banyak bereaksi, kami lebih banyak diam. Tapi karena perusahaan sudah sering melakukan kami semena-mena akhirnya kami protes tidak lain agar perusahaan tidak semen-mena membuat kebijakan yang merugikan pegawai," kata perwakilan pegawai, Eman.
Menurut Eman yang juga sebagai petugas sekuriti itu, tindakan perusahaan yang memotong gaji karyawan sangat disesalkannya. Karena berkurangnya stok BBM bukan ulah karyawan, namun dianggap merugikan perusahaan. "Berkurangnya BBM ini bukan ulah karyawan, tapi berkurang sendiri. Masa kita yang harus menanggung dengan dipotong gaji kita dan ini sudah sering dilakukan perusahaan tanpa meminta penjelasan lebih dulu kepada para pegawai," katanya.
Jika pihak perusahaan tidak mendengarkan keluhanpara pegawai, mereka akan melanjutkan kembali aksinya. Kalaupun aksi mereka sampai berdampak pemecatan, para pegawai sepakat akan mengindurkan diri secara bersama-sama. "Aksi ini akan tetap berlanjut kalau apa yang kami sampaikan tidak sampai menghasilkan titik temu," katanya.
Sementara itu Supervisor SPBU 34.43227, Dadan tidak menampik adanya kebijakan perusahaan yang memotong gaji para pegawainya. Hal tersebut dilakukan karena perusahaan tidak mau merugi karena akibat berkurangnya stok BBM.
"Kebijakan perusahaan dari Bandung memang seperti itu dan itu juga dilakukan di SPBU yang lain. Jadi kalau mau terima silakan, tapi kan perusahaan sendiri mempunyai aturan agar dilaksanakan karyawannya. Setiap closing memang kita hitung semuanya stok yang ada. Pemotongan itu tidak setiap bulan kok," kilahnya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.