CIANJUR, (KC).- Akibat atap ruangan terancam ambruk, puluhan bayi di Kamar B, Ruang Markisa, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, dievakuasi ke Kamar C, dan A. Evakuasi tersebut terpaksa dilakukan lantaran selain atap bangunan terancam ambruk, atap bangunan tersebut juga bocor setelah diguyur hujan.
Keterangan yang berhasil dihimpun Minggu (11/2/2013) menyebutkan, peristiwa evakuasi terhadap puluhan bayi tersebut berawal ketika wilayah Cianjur diguyur hujan deras sekitar pukul 14.30 WIB. Tidak lama berselang teras bangunan ruang Markisa ambruk, sedangkan bagian ruang tengah dan Kamar B yang ketika itu berisi sekitar 20 bayi bocor.
Tidak mau mengambil resiko, pihak RSUD Cianjur langsung mengevakuasi puluhan bayi ke Kamar C dan D yang ada di ruang tersebut. Pihak rumah sakit kembali mengevakuasi enam bayi yang ada di Kamar A ke Kamar C dan D, mengantisipasi ambruknya atap kamar.
Ridwan Nurdika (38), warga Sukaluyu, menuturkan, kejadian ambruknya atap teras ruang Markisa itu terjadi pada Sabtu siang. Saat itu dirinya secara tidak langsung menyaksikan atap teras tiba-tiba ambruk. Melihat kondisi tersebut dia langsung bergegas masuk ke ruang Markisa untuk melihat anaknya.
"Kejadiannya secara tiba-tiba, saat itu kebetulan saya sedang diluar. Saya panik tentunya, karena anak saya memang sedang dirawat di sini. Harapan saya, pihak rumah sakit bisa menenangkan dan memastikan kepada para keluarga pasien, bahwa ruangan yang digunakan untuk perawatan ataupun penyimpanan anak kami sudah aman, lebih reaktiflah untuk segera melakukan penanganan," paparnya.
Sementara itu, Kepala TU Cicih Kurniasih melalui Kepala Tehnik Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) Edi Sutanto membenarkan peristiwa tersebut. Akan tetapi, diakuinya, ruangan tersebut sudah dalam penanganan dan tahap perbaikan. Dirinya memastikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Kejadiannya, Sabtu sore, setelah hujan dan angin kencang. Bagian atap teras ruangan ini, ambruk, sedangkan bagian tengah ruang dan Kamar B bocor. Untuk bagian tengah ruangan dan Kamar B, terpaksa kita ambrukkan untuk perbaikkan,” tuturnya.
Pihaknya memastikan, Kamar C dan D yang digunakan untuk evakuasi puluhan pasien aman dan layak digunakan. “Ruangan tersebut aman. Untuk antisipasi, kita akan menyiapkan ruangan lain, bisa di Ruang Delima. Meski demikian ruangan yang digunakan saat ini kami pastikan aman," katanya.
Pihaknya menghimbau kepada keluarga pasien untuk tetap tenang. Apabila terjadi hal serupa, diharapkan pihak keluarga tidak panik dan mengutamakan keselamatan pasien. "Kami minta seluruh pasien dan keluarga yang dipindahkan bisa tenang, karena semuanya sudah tertangani," tegasnya (KC-02)**.
Keterangan yang berhasil dihimpun Minggu (11/2/2013) menyebutkan, peristiwa evakuasi terhadap puluhan bayi tersebut berawal ketika wilayah Cianjur diguyur hujan deras sekitar pukul 14.30 WIB. Tidak lama berselang teras bangunan ruang Markisa ambruk, sedangkan bagian ruang tengah dan Kamar B yang ketika itu berisi sekitar 20 bayi bocor.
Tidak mau mengambil resiko, pihak RSUD Cianjur langsung mengevakuasi puluhan bayi ke Kamar C dan D yang ada di ruang tersebut. Pihak rumah sakit kembali mengevakuasi enam bayi yang ada di Kamar A ke Kamar C dan D, mengantisipasi ambruknya atap kamar.
Ridwan Nurdika (38), warga Sukaluyu, menuturkan, kejadian ambruknya atap teras ruang Markisa itu terjadi pada Sabtu siang. Saat itu dirinya secara tidak langsung menyaksikan atap teras tiba-tiba ambruk. Melihat kondisi tersebut dia langsung bergegas masuk ke ruang Markisa untuk melihat anaknya.
"Kejadiannya secara tiba-tiba, saat itu kebetulan saya sedang diluar. Saya panik tentunya, karena anak saya memang sedang dirawat di sini. Harapan saya, pihak rumah sakit bisa menenangkan dan memastikan kepada para keluarga pasien, bahwa ruangan yang digunakan untuk perawatan ataupun penyimpanan anak kami sudah aman, lebih reaktiflah untuk segera melakukan penanganan," paparnya.
Sementara itu, Kepala TU Cicih Kurniasih melalui Kepala Tehnik Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) Edi Sutanto membenarkan peristiwa tersebut. Akan tetapi, diakuinya, ruangan tersebut sudah dalam penanganan dan tahap perbaikan. Dirinya memastikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
“Kejadiannya, Sabtu sore, setelah hujan dan angin kencang. Bagian atap teras ruangan ini, ambruk, sedangkan bagian tengah ruang dan Kamar B bocor. Untuk bagian tengah ruangan dan Kamar B, terpaksa kita ambrukkan untuk perbaikkan,” tuturnya.
Pihaknya memastikan, Kamar C dan D yang digunakan untuk evakuasi puluhan pasien aman dan layak digunakan. “Ruangan tersebut aman. Untuk antisipasi, kita akan menyiapkan ruangan lain, bisa di Ruang Delima. Meski demikian ruangan yang digunakan saat ini kami pastikan aman," katanya.
Pihaknya menghimbau kepada keluarga pasien untuk tetap tenang. Apabila terjadi hal serupa, diharapkan pihak keluarga tidak panik dan mengutamakan keselamatan pasien. "Kami minta seluruh pasien dan keluarga yang dipindahkan bisa tenang, karena semuanya sudah tertangani," tegasnya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.