AWALNYA masih berharap kalau firasat tidak bisa tidur semalaman bukan pertanda kurang baik. Kabar banyaknya korban meninggal akibat diseruduk truk tronton, salah satunya tidak termasuk anak dan menantunya. Penantian didepan ruang kamar jenazah RSUD Cianjur untuk memastikan keberadaan anaknya ternyata berbuah tidak sesuai yang diharapkan.
Itulah yang dialami oleh Ai Nuraedah (42) ibu dari korban meninggal Agnes Devi Lestari (19) dan suaminya Ahmad Noval Fauzi (24). Awalnya dia masih berharap kalau anak dan menantunya itu selamat dari musibah kecalakaan truk tronton maut tersebut. Namun harapanya pupus saat melihat dua jasad yang terbujur kaku dikenali sebagai anak dan menantunya.
"Saya sudah tidak sanggup lagi berdiri saat melihat kondisi jasad anak dan menantu saya. Keduanya ternyata menjadi korban kecelakaan itu. Kondisinya saja sangat mengenaskan, saya tidak sanggup lagi," kata Ai Nuraedah yang tak henti-hentinya menangisi kepergian anak dan menantunya.
Menurut Ai, sebelum terjadi kecelakaann maut yang merenggut anak dan menantunya, dia mengalami perasaan aneh. Pada malam sebelumnya, Ai mengaku tidak bisa tidur. Kondisi tersebut tidak seperti biasanya dialami. Malam itu dia baru bisa memejamkan mata sekitar pukul 03.00 WIB dan terbangun sekitar pukul 04.00 WIB.
"Tidak seperti biasanya saya mengalami perasaan seperti itu. Saya sempat bertanya-tanya dalam hati, ada apa ini. Mungkin ini sebuah pertanda bahwa saya akan ditinggal anak dan menantu saya untuk selama-lamanya," katanya sambil menangis.
Tidak hanya sulit tidur, pertanda lainya kebiasaan sebelum berangkat bekerja di sebuah perusahaan sepatu di Sukabumi, anaknya tersebut selalu berpamitan. "Biasanya selalu pamit sebelum bekerja, hari ini dia tidak berpamitan. Hanya suaminya saja yang mondar-mandir kerumah untuk mengantar adiknya," kata Ai yang terakhir bertemu anaknya pada Jum'at (22/2/2013) sekitar pukul 16.30 WIB.
Meski kehilangan anak dan menantunya, ia berupaya untuk tetap tegar dan mengikhlaskan kepergian keduanya. "Saya harus ikhlas, mungkin ini adalah takdir anak saya, mudah-mudahan dia mendapat tempat yang layak. Saya mohon maaf bila anak dan menantu saya bila memiliki kesalahan semasa hidupnya," harapnya (KC-02)**.
Itulah yang dialami oleh Ai Nuraedah (42) ibu dari korban meninggal Agnes Devi Lestari (19) dan suaminya Ahmad Noval Fauzi (24). Awalnya dia masih berharap kalau anak dan menantunya itu selamat dari musibah kecalakaan truk tronton maut tersebut. Namun harapanya pupus saat melihat dua jasad yang terbujur kaku dikenali sebagai anak dan menantunya.
"Saya sudah tidak sanggup lagi berdiri saat melihat kondisi jasad anak dan menantu saya. Keduanya ternyata menjadi korban kecelakaan itu. Kondisinya saja sangat mengenaskan, saya tidak sanggup lagi," kata Ai Nuraedah yang tak henti-hentinya menangisi kepergian anak dan menantunya.
Menurut Ai, sebelum terjadi kecelakaann maut yang merenggut anak dan menantunya, dia mengalami perasaan aneh. Pada malam sebelumnya, Ai mengaku tidak bisa tidur. Kondisi tersebut tidak seperti biasanya dialami. Malam itu dia baru bisa memejamkan mata sekitar pukul 03.00 WIB dan terbangun sekitar pukul 04.00 WIB.
"Tidak seperti biasanya saya mengalami perasaan seperti itu. Saya sempat bertanya-tanya dalam hati, ada apa ini. Mungkin ini sebuah pertanda bahwa saya akan ditinggal anak dan menantu saya untuk selama-lamanya," katanya sambil menangis.
Tidak hanya sulit tidur, pertanda lainya kebiasaan sebelum berangkat bekerja di sebuah perusahaan sepatu di Sukabumi, anaknya tersebut selalu berpamitan. "Biasanya selalu pamit sebelum bekerja, hari ini dia tidak berpamitan. Hanya suaminya saja yang mondar-mandir kerumah untuk mengantar adiknya," kata Ai yang terakhir bertemu anaknya pada Jum'at (22/2/2013) sekitar pukul 16.30 WIB.
Meski kehilangan anak dan menantunya, ia berupaya untuk tetap tegar dan mengikhlaskan kepergian keduanya. "Saya harus ikhlas, mungkin ini adalah takdir anak saya, mudah-mudahan dia mendapat tempat yang layak. Saya mohon maaf bila anak dan menantu saya bila memiliki kesalahan semasa hidupnya," harapnya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.