WAJAHNYA terlihat berseri-seri, seperti tengah merasakan kebahagaian. Itulah saat ini yang dialami Atikah (45), warga Kampung Sarampo, Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur. Betapa tidak wanita paruh baya penderita tumor ganas seberat 2,5 kilo gram dibagian bawah dagunya itu kini sudah tidak ada lagi setelah diangkat melalui operasi oleh dokter Rumah Sakit Untuk Daerah (RSUD) Cianjur.
"Saya sangat bersyukur setelah 20 tahun menderita penyakit tumor ini, sekarang bisa sembuh setelah di operasi. Ini bagi saya adalah sebuah anugrah yang tidak terhingga, karena sebelumnya saya tidak pernah memiliki rencana untuk operasi," kata Atikah sambil tersenyum gembira saat ditemui di Ruangan Samolo 1 RSUD Cianjur, Rabu (20/2/2013).
Menurut Atikah, dirinya sampai bisa menjalani operasi pengangkatan tumor dibawah dagunya tidak terlepas jasa dari Ketua Forum Pengurus Karang Taruna (FPKT) Kabupaten Cianjur Irvan Rivano Muchtar. "Saya hanya bisa mengucapkan banyak terimakasih sudah dibantu, sehingga penyakit saya ini bisa mendapatkan penanganan medis," katanya.
Atikah mengaku sebelum menjalani operasi pengangkatan tumor ganas di bawah dagunya, dia sempat merasakan badannya panas dan dibagian dagunya terasa sangat berat. Sedangkan setelah di operasi, hal itu tidak tidak lagi dirasakan. "Kini kondisi kesehatan saya membaik. Badan tidak lagi panas, dibawah dagu juga tidak lagi berat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Tata Usaha RSUD Cianjur, Cicih Permasih, mengungkapkan, Atikah datang ke RSUD Cianjur didampingi Ketua FPKT Kabupaten Cianjur Irvan Rivano Muchtar. Setelah tiba di rumah sakit yang bersangkutan langsung menjalani pemeriksaan medis. Akhirnya dokter yang menanganinya memutuskan untuk dilakukan operasi.
"Operasinya dilakukan oleh tim dokter di ruangan instalasi bedah sentral selama tiga jam, dari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Operasinya alhamdulillah berjalan lancar sesuai yang diharapkan. Tumor seberat 2,5 kilo gram kini telah diangkat. Saat ini pasca operasi Atikah masih menjalani rawat inap, karena menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. Meski begitu, Atikah tidak akan lama lagi di RSUD, dan segera pulang, karena kondisinya terus membaik," jelasnya.
Ketua FPKT Kabupaten Cianjur, Irvan Rivano Muchtar didampingi Ketua Timkes IRM, Firman Alamsyah, memaparkan, awal melaksanakan pendampingan kepada Atikah, saat FPKT melaksanakan pengobatan gratis di Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang Cianjur satu bulan lalu. "Saat pengobatan itu, kami menemukan ada seorang warga bernama Atikah, mengalami sakit tumor ganas. Kami pun langsung menindaklanjutinya untuk di rujuk ke RSUD," paparnya.
Selama berada di rumah sakit tim kesehatan dari pihknya terus mendampingi. Untuk pengobatan Atikah sendiri gratis tidak dipungut biaya apa pun. "Kami akan
terus konsisten dalam pendampingan kesehatan masyarakat miskin, karena semuanya sudah menjadi tanggung jawab moral sebagai manusia," kata Irvan.
Pihaknya juga mengaku membuka layananan pendampingan kesehatan untuk masyarakat Cianjur, terutama dari keluarga yang kurang mampu. "Tim kesehatan kami sudah dibentuk dan berjalan lama, kalau ada yang sakit yang perlu didampingi kami sangat terbuka dan pasti kami bantu," pungkasnya (KC-02)**.
"Saya sangat bersyukur setelah 20 tahun menderita penyakit tumor ini, sekarang bisa sembuh setelah di operasi. Ini bagi saya adalah sebuah anugrah yang tidak terhingga, karena sebelumnya saya tidak pernah memiliki rencana untuk operasi," kata Atikah sambil tersenyum gembira saat ditemui di Ruangan Samolo 1 RSUD Cianjur, Rabu (20/2/2013).
Menurut Atikah, dirinya sampai bisa menjalani operasi pengangkatan tumor dibawah dagunya tidak terlepas jasa dari Ketua Forum Pengurus Karang Taruna (FPKT) Kabupaten Cianjur Irvan Rivano Muchtar. "Saya hanya bisa mengucapkan banyak terimakasih sudah dibantu, sehingga penyakit saya ini bisa mendapatkan penanganan medis," katanya.
Atikah mengaku sebelum menjalani operasi pengangkatan tumor ganas di bawah dagunya, dia sempat merasakan badannya panas dan dibagian dagunya terasa sangat berat. Sedangkan setelah di operasi, hal itu tidak tidak lagi dirasakan. "Kini kondisi kesehatan saya membaik. Badan tidak lagi panas, dibawah dagu juga tidak lagi berat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Tata Usaha RSUD Cianjur, Cicih Permasih, mengungkapkan, Atikah datang ke RSUD Cianjur didampingi Ketua FPKT Kabupaten Cianjur Irvan Rivano Muchtar. Setelah tiba di rumah sakit yang bersangkutan langsung menjalani pemeriksaan medis. Akhirnya dokter yang menanganinya memutuskan untuk dilakukan operasi.
"Operasinya dilakukan oleh tim dokter di ruangan instalasi bedah sentral selama tiga jam, dari mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB. Operasinya alhamdulillah berjalan lancar sesuai yang diharapkan. Tumor seberat 2,5 kilo gram kini telah diangkat. Saat ini pasca operasi Atikah masih menjalani rawat inap, karena menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. Meski begitu, Atikah tidak akan lama lagi di RSUD, dan segera pulang, karena kondisinya terus membaik," jelasnya.
Ketua FPKT Kabupaten Cianjur, Irvan Rivano Muchtar didampingi Ketua Timkes IRM, Firman Alamsyah, memaparkan, awal melaksanakan pendampingan kepada Atikah, saat FPKT melaksanakan pengobatan gratis di Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang Cianjur satu bulan lalu. "Saat pengobatan itu, kami menemukan ada seorang warga bernama Atikah, mengalami sakit tumor ganas. Kami pun langsung menindaklanjutinya untuk di rujuk ke RSUD," paparnya.
Selama berada di rumah sakit tim kesehatan dari pihknya terus mendampingi. Untuk pengobatan Atikah sendiri gratis tidak dipungut biaya apa pun. "Kami akan
terus konsisten dalam pendampingan kesehatan masyarakat miskin, karena semuanya sudah menjadi tanggung jawab moral sebagai manusia," kata Irvan.
Pihaknya juga mengaku membuka layananan pendampingan kesehatan untuk masyarakat Cianjur, terutama dari keluarga yang kurang mampu. "Tim kesehatan kami sudah dibentuk dan berjalan lama, kalau ada yang sakit yang perlu didampingi kami sangat terbuka dan pasti kami bantu," pungkasnya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.