CIANJUR, (KC).- Kesadaaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya terbilang masih minim. Bahkan, sejumlah tong sampah yang ada dan disediakan di sejumlah titik di ruang-ruang publik di wilayah perkotaan Kabupaten Cianjur malah banyak yang hilang akibat ulah orang yang tidak bertanggungjawab.
Kondisi tersebut, tentunya sangat ironi di tengah tekad Kabupaten Cianjur untuk kembali merebut Piala Adipura, sebuah penghargaan dari presiden kepada kepala daerah yang mampu menjaga kebersihan wilayah kota/kabupatennya secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Cianjur, Rika Ida Mustikawati membenarkan hal tersebut. Menurut dia, tingkat kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya dipandang masih rendah.
“Kalau dalam skala 100 persen, paling hanya 30 persen yang membuang sampah pada tempatnya, sisanya sembarangan. Ada yang membuang ke jalan maupun ke selokan atau sungai. Ironisnya lagi, banyak tempat sampah kami yang hilang,” tutur Rika.
Sementara menurut Rika, raibnya tong-tong sampah tersebut dinilai ada unsur kesengajaan, baik sebagai bentuk penolakan warga terhadap keberadaan tong sampah di wilayah tempat tinggalnya, maupun alasan komersil alias sengaja diambil oleh orang-orang yang bermaksud memanfaatkannya sebagai barang rongsokan.
“Kalau dihitung-hitung jumlahnya ada ratusan yang sudah hilang. Siang dipasang, besoknya sudah hilang, dipasang lagi, hilang lagi. Dan begitu seturusnya,” ujarnya.
Akibatnya, banyak sampah yang berserakan di pinggir jalan. Namun begitu, pihaknya lebih "menghargai" warga yang membuang sampah ke pinggir jalan daripada ke selokan atau sungai.
“Asalkan membuangnya sebelum jam 7 pagi agar bisa terangkut oleh petugas kami. Tapi sayangnya saat ini masih saja ada yang membuang sampah ke pinggir jalan di atas jam 7 akibatnya tidak terangkut saat itu,” ungkapnya.
Sementara itu, sebelumnya Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan melakukan edaran ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tentang berprilaku bersih. Menurut Bupati, kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk melihat sejauhmana keberadaan kerbersihan dalam rangka terciptanya suasana yang kondusif juga yang paling utama ingin menumbuhkan kesadaran, tanggungjawab dan kebutuhan serta budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat Cianjur.
“Sebelumnya kita telah melakukan edaran ke setiap OPD tentang berprilaku bersih, kita harapkan juga warga masyarakat pun untuk selalu mentaati segala ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Cianjur, seperti membuang sampah pada tempatnya, membuang sampah pada waktu-waktu yang telah ditetapkan serta membuang sampah dalam kondisi yang rapi tidak berserakan sehingga memudahkan petugas kebersihan pada saat mengangkut sampah-sampah tersebut,” katanya.
Menurut Tjetjep, kondisi kebersihan di wilayah Cianjur kota secara umum cukup bagus meskipun di beberapa titik masih terlihat ada sampah. Oleh karena itu bupati mengajak warga masyarakat untuk turut serta berpartisipasi menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan kota Cianjur khususnya di wilayahnya masing-masing.
“Sehingga keinginan kita untuk mewujudkan terciptanya kota Cianjur yang bersih, indah, dan rapih bisa terwujud. Tentunya untuk mewujudkan itu semua perlu dukungan dari masyarakat luas,” tegasnya (KC-02)**.
Kondisi tersebut, tentunya sangat ironi di tengah tekad Kabupaten Cianjur untuk kembali merebut Piala Adipura, sebuah penghargaan dari presiden kepada kepala daerah yang mampu menjaga kebersihan wilayah kota/kabupatennya secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Cianjur, Rika Ida Mustikawati membenarkan hal tersebut. Menurut dia, tingkat kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya dipandang masih rendah.
“Kalau dalam skala 100 persen, paling hanya 30 persen yang membuang sampah pada tempatnya, sisanya sembarangan. Ada yang membuang ke jalan maupun ke selokan atau sungai. Ironisnya lagi, banyak tempat sampah kami yang hilang,” tutur Rika.
Sementara menurut Rika, raibnya tong-tong sampah tersebut dinilai ada unsur kesengajaan, baik sebagai bentuk penolakan warga terhadap keberadaan tong sampah di wilayah tempat tinggalnya, maupun alasan komersil alias sengaja diambil oleh orang-orang yang bermaksud memanfaatkannya sebagai barang rongsokan.
“Kalau dihitung-hitung jumlahnya ada ratusan yang sudah hilang. Siang dipasang, besoknya sudah hilang, dipasang lagi, hilang lagi. Dan begitu seturusnya,” ujarnya.
Akibatnya, banyak sampah yang berserakan di pinggir jalan. Namun begitu, pihaknya lebih "menghargai" warga yang membuang sampah ke pinggir jalan daripada ke selokan atau sungai.
“Asalkan membuangnya sebelum jam 7 pagi agar bisa terangkut oleh petugas kami. Tapi sayangnya saat ini masih saja ada yang membuang sampah ke pinggir jalan di atas jam 7 akibatnya tidak terangkut saat itu,” ungkapnya.
Sementara itu, sebelumnya Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) dan melakukan edaran ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tentang berprilaku bersih. Menurut Bupati, kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk melihat sejauhmana keberadaan kerbersihan dalam rangka terciptanya suasana yang kondusif juga yang paling utama ingin menumbuhkan kesadaran, tanggungjawab dan kebutuhan serta budaya hidup bersih dan sehat di masyarakat Cianjur.
“Sebelumnya kita telah melakukan edaran ke setiap OPD tentang berprilaku bersih, kita harapkan juga warga masyarakat pun untuk selalu mentaati segala ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Cianjur, seperti membuang sampah pada tempatnya, membuang sampah pada waktu-waktu yang telah ditetapkan serta membuang sampah dalam kondisi yang rapi tidak berserakan sehingga memudahkan petugas kebersihan pada saat mengangkut sampah-sampah tersebut,” katanya.
Menurut Tjetjep, kondisi kebersihan di wilayah Cianjur kota secara umum cukup bagus meskipun di beberapa titik masih terlihat ada sampah. Oleh karena itu bupati mengajak warga masyarakat untuk turut serta berpartisipasi menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan kota Cianjur khususnya di wilayahnya masing-masing.
“Sehingga keinginan kita untuk mewujudkan terciptanya kota Cianjur yang bersih, indah, dan rapih bisa terwujud. Tentunya untuk mewujudkan itu semua perlu dukungan dari masyarakat luas,” tegasnya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.