BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

16 Negara Ikuti Jambore Pramuka Perkemahan Perdamaian Dunia di Punggawa Ratu Pasundan, Desa Sukaratu

CIANJUR, (KC).- Sebanyak 16 negara atau sebanyak 147 orang turut andil untuk mengikuti jambore Pramuka perkemahan perdamaian dunia di Punggawa Ratu Pasundan, Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong Cianjur, Selasa 26/3/2013). Mereka datang ke Cianjur tidak lain untuk mengetahui kebudayaan dan kesenian masyarakat Cianjur.

Kaka Kwarnas Pramuka,
Brata Tryana Hardjosubroto mengungkapkan, jambore Pramuka perkemahan perdamaian dunia yang diikuti 147 peserta dari 16 negara itu bagian dari peserta seluruhnya di Indonesia sebanyak 40 negara. Hanya saja yang mengambil tempat di Sukaratu berasal dari 16 negara. "Sisanya di Kampung Domba Pandeglang Banten dan Ketu Babakan Jakarta Selatan yang berlangsung mulai tanggal 25 hingga 31 maret 2013,” katanya.

Para peserta kata Brata, akan tinggal dirumah-rumah warga selama tiga malam. Mereka akan berusaha interaksi memahami dan bersahabat dengan masyarakat setempat. "Para peserta jambore Pramuka ini akan diberikan pemahaman atau diajari tata cara membuat dan makan makanan khas, belajar seni dan budaya yang berada Cianjur,” ujarnya.

Bupati Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh secara terpisah mengungkapkan, peserta Jambore Pramuka yang berasal dari 16 negara tersebut, di antaranya dari Thailand, Saudi Arabia, Mexico, Malaysia, Kamboja, Oman, India, Singapura, Taiwan, Kazakstan, Vietnam, Irlandia Brunei Darusalam, Philipina dan Australia dan Indonesia.

"Sebagai warga Cianjur tentu kami sangat bangga karena salah satu dari wilayah Cianjur dijadikan tempat untuk Jambore Pramuka tingkat Internasional. Apalagi kalau dijadikan perkemahan perdamaian dunia, tentu kita akan bangga," tegasnya.

Menurut Tjetjep, keberadaan Pramuka di Cianjur saat ini semakin eksis semenjak dicanangkannya Cianjur sebagai kabupaten pramuka. Hal ini tercermin dari meningkatnya minat kaum muda terhadap gerakan pramuka, dan semakin banyaknya kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan. Mulai dari prasiaga hingga di tiap-tiap organisasi perangkat daerah (OPD) telah terbentuk keanggotaan pramuka.

"Perkembangan Pramuka di Cianjur saat ini sungguh sangat menggembirakan serta positif, dan semoga pula menjadi kekuatan untuk tercapainya visi dan misi gerakan pramuka, yakni mempersiapkan para pemimpin bangsa yang memiliki watak, kepribadian, dan akhlak mulia pada masa yang akan datang," kata Tjetep.

Secara terpisah, Budayawan Cianjur, Abah Ruskawan mengapresiasi jika Punggawa Ratu Pasundan di Desa Sukaratu Gekbrong dijadikan tempat perkemahan perdamaian dunia. “Desa Sukaratu telah memiliki surat keputusan bupati tentang desa budaya. Di desa ini banyak keaneragaman kaulinan urang lembur dan makanan urang sunda. Itu semua sengaja diciptakan untuk menunjang sebagai salah satu sarana sebagai desa wisata," kata Abah.

Abah berharap, kebudayaan Cianjur nantinya dapat diadopsi oleh peserta perkemahan perdamaian dunia di masing-masing tempat tinggal yang nantinya akan dibawa ke negaranya masing-masing. Sehingga akan membawa nama Cianjur dan Indonesia dimata dunia. "Dengan adanya jambore Pramuka perdamaian dunia ini, kebudayaan Cianjur bisa semakin luas dan dikenal mendunia," harapnya (KC-02)**.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.