CIANJUR, (KC).- Seorang balita yang diduga menderita gizi buruk meninggal setelah sebelumnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, Selasa (5/3/2013). Balita tersebut bernama Nendi (4), warga Kampung Cibokor RT 06/07 Desa Cibeber Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, Nendi masuk ke RSUD Cianjur pada Senin (4/3/2013). Saat masuk ke rumah sakit kondisinya sangat memprihatinkan. Berat badannya saja hanya sekitar 8 kologram. Nendi sebelumnya sempat menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cianjur sebelum akhirnya dirawat diruang Samolo 3.
Petugas medis yang merawat Nendi berupaya keras untuk memberikan pertolongan. Namun rupanya takdir berkehendak lain. Nendi menghembuskan nafas terakhirnya Selasa (5/3/2013) sekitar pukul 04.30 WIB.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan, Toton Suryotono didampingi Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan, Ita Yulianti mengatakan, membenarkan adanya pasien yang diduga menderita gizi buruk masuk ke RSUD Cianjur. Pasien tersebut merupakan rujukan dari Puskesmas Cibeber dan tiba di RSUD Cianjur Senin (4/3/2013) sekitar pukul 13.00 WIB.
"Begitu tiba di RSUD Cianjur, pasien langsung mendapatkan penanganan medis. Sempat menjalani perawatan di IGD sebelum dipindahkan ke ruang Samolo 3. Tapi pasien tidak bertahan lama dan meninggal tadi pagi (kemarin) sekitar pukul
04.30 WIB," kata Toton.
Dikatakan Toton, pasien tersebut saat masuk ke RSUD Cianjur hanya memiliki berat badan sekitar 8 kilogram, padahal idialnya balita seusianya harus memiliki berat badan sekitar 20 kilogram. "Saat tiba saja kondisi kesehatanya sudah sangat menurun, dugaan ada penyakit lain yang menyertainya," tegasnya.
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang menderita gizi buruk. Bukan hanya masalah asupan makanan saja, tapi bisa saja dikarenakan penyakit penyerta lain seperti tubercolosis (TBC). "Kita tidak membeda-bedakan dalam melakukan penanganan pasien. Apakah pasien tersebut pemegang Kartu Jamkesmas atau tidak, semuanya tetap kita layani sesuai dengan prosedur penanganan medis," paparnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Niswan Purwenti mengaku, pihaknya telah menerima laporan adanya pasien gizi buruk yang dirawat di RSUD Cianjur. Berdasarkan laporan dari Puskesmas Cibeber, pasien tersebut sudah berulangkali disarankan agar segera dibawa ke RSUD Cianjur.
"Berdasarkan informasi yang kami peroleh, bahwa ayah pasien itu hanya bekerja sebagai buruh serabutan saja. Istrinya sudah meninggal dunia. Dia harus mengurusi 7 anaknya dan salah satunya yang diduga menderita gizi buruk," tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi terhadap kondisi balita, pihaknya telah mengintruksikan ke setiap Puskesmas agar selalu memantau perkembangan balita diwilayah kerjanya. Termasuk mengarahkan agar selalu berkoordinasi dengan kader-kader posyandu diwilayahnya masing-masing.
"Ini sebagai langkah antisipasi, agar bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan bisa segera ditangani. Untuk meningkatkan kesehatan bayi, secara rutin, kita bagikan vitamin A, termasuk menggalakan bulan penimbangan balita di setiap posyandu. Kesadaran orang tua untuk memeriksakan kesehatan anaknya sangat menentukan," tegasnya
(KC-02)**.
Comments1
Pelayanan RSUD cianjur sangat buruk. Akan tetapi pihaknya selalu membantah keadaan tersebut, bagaimana tidak. Itu kan visi dan misi pihaknya. Jawaban yang lebih tepat adalah menanyakan langsung pada padien/keluarga tersebut,jika anda siap mendengar resiko dari pembelaan anda.
ReplyDeleteTerima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.