CIANJUR,(KC),- Tim arkelolog menemukan kemajuan signifikan dalam eskavasi situs Gunung Padang di Cianjur. Diduga ada bangunan dengan tinggi mencapai 110 meter di area itu. Tak kalah dengan bangunan piramida di Mesir.
"Piramida Mesir yang tertinggi kalau nggak salah 132 meter. Bangunan Gunung Padang minimal tingginya 110 meter," jelas arkeolog Ali Akbar dalam keterangannya, Sabtu (30/3/2013).
Gunung padang menurut Ali, merupakan sebuah bukit setinggi 995 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Pada ketinggian 885 mdpl ditemukan terasering yang kemungkinan merupakan kaki bangunan.
"Namun ekskavasi yang masih berlangsung saat ini menunjukkan bahwa di kedalaman lebih dari 4 meter masih ada struktur buatan manusia," jelasnya.
Hasil pengeboran yang dilakukan oleh geolog Dr. Andang Bachtiar juga diperoleh hasil bahwa sampai kedalaman 18 meter terdapat susunan batu-batu panjang berpenampang segilima (columnar joint) yang disusun manusia.
"Pengeboran tersebut juga menemukan semacam semen purba di antara columnar joint. Dr. Andri S, petrograf menyatakan semen tersebut bukan batuan alami melainkan adonan yang berfungsi sebagai perekat," tambahnya.
Ali juga mengungkapkan sejumlah bukti adanya bangunan besar buatan manusia. Pertama, orientasi struktur batu di lereng timur adalah rebah (horisontal) Timur-Barat. Sementara itu, orientasi struktur batu di lereng utara adalah rebah utara-selatan.
"Secara alami, columnar joint di dalam tanah posisinya berdiri (vertikal). Jika columnar joint secara alami rebah, maka orientasinya akan seragam misalnya seluruhnya mengarah ke utara," imbuhnya.
Kedua, struktur batu columnar joint yang ditemukan di kedalaman 4 meter diselingi lapisan semen purba. Semen purba tersebut berfungsi sebagai perekat sehingga struktur bangunan menjadi sangat kokoh.
"Dr. Andang Bachtiar yang melakukan analisis terhadap semen menyatakan pada semen tersebut terdapat mono cristallin quartz, iron-magnesium oxides dan clay. Oxide mengandunghematite, magnetite, dan unsur lainnya yang jelas bukan berasal dari pelapukan batu columnar joint," jelasnya lagi.
Dan yang ketiga, hasil ekskavasi memperoleh temuan logam berupa terak besi buatan manusia di antara struktur batuan di lereng timur. Hasil analisis Laboratorium Uji Departemen Teknik Metalurgi dan Mineral Universitas Indonesia menunjukkan kadar besi dan carbon yang tinggi. Artinya, masyarakat yang membuat situs Gunung Padang telah mengenal pembakaran, pengolahan, dan pemurnian logam.
"Berdasarkan hasil penelitian tersebut, jelas kiranya bahwa di bawah tanah Gunung Padang pernah terdapat aktivitas masyarakat masa lalu yang antara lain membuat struktur bangunan (manmade). Lapisan alami Gunung Padang jika mengacu pada hasil pengeboran kemungkinan besar terdapat pada kedalaman 18 meter dari permukaan tanah sekarang," tuntasnya.(KC.01/Net)**
Comments1
Sebuah kebanggaan dari peradaban manusia yang "singgah" di Cianjur. Jangan sampai tercemari tangan jahil! Pemda Cianjur harus lebih fokus menangani mutiara terpendam ini. Jangan hanya karena butuh uang sesaat, berdampak pada hancurnya situs. Beruntunglah Cianjur!
ReplyDeleteTerima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.