CIANJUR, (KC).- Kembali dua orang yang diduga mengidap virus HIV/AIDS di Kab. Cianjur meninggal. Kedua korban merupakan pasangan suami istri (pasutri) warga Kecamatan Cibeber, Kab. Cianjur.
Kepala Puskesmas Cibeber, Kab. Cianjur, Isep Karnaen, membenarkan adanya dua orang pengidap HIV/AIDS yang merupakan pasutri meninggal dunia. Bahkan kata Isep, 10 orang warga lainnya di kecamatan tersebut tercatat mengidap virus HIV/AIDS dan saat ini sedang melakukan rawat jalan.
Menurut Isep, kedua pasutri tersebut merupakan pekerja di luar Cianjur. Keduanya meninggal akibat tidak sempat melakukan pengobatan. Dari para penderita yang ada di Cibeber, kebanyakan merupakan pekerja diluar Cianjur.
Upaya pencegahan terhadap penyebaran HIV/AIDS saat ini terus dilakukan. Salah satunya melalui sosialisasi tentang bahasa NAFZ dan HIV/AIDS dengan melibatkan berbagai kalangan seperti Kepala Desa, kelompok PKK, Kaur Kesra, BPD dan tokoh masyarakat.
"Kita terus lakukan sosialisasi tentang bahayanya penyalahgunaan Nafza dan HIV/AIDS. Ini kita lakukan untuk menekan penyebaran penyakit yang mematikan itu terutama bagi para generasi muda dan mereka yang memiliki potensi terjangkit HIV/AIDS khususnya diwilayah Cibeber," kata Isep, Kamis (11/4/2013).
Pihaknya meminta masyarakat tidak malu-malu untuk berobat, dan melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dideritanya. "Kami berharap jika ada masyarakat yang terjangkit penyakit tersebut tidak segan-segan untuk berobat atau datang ke Puskesmas, agar bisa segera ditangani," katanya.
Secara terpisah Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Cianjur H. Hilman mengaku belum menerima laporan resmi adanya pasutri yang diduga mengidap virus HIV/AIDS meninggal dunia. Namun pihaknya tidak menampik mendengar informasi tersebut."Kita lagi melakukan pengecekan terhadap konselornya, apakah benar ada pasutri pengidap HIV/AIDS yang meninggal dunia. Kita tengah menunggu laporan resminya," kata H. Hilman saat dihubungi terpisah.
Hilman menegaskan, saat ini pihaknya gencar-gencarnya melakukan sosialisasi pencegahan terhadap penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur. "Kita terus melakukan sosialisasi upaya pencegahan, baik dengan pelajar, mahasiswa, pegawai dan masyarakat umum lainya. Harapan kami dengan sosialisasi ini penyebaran penyakit HIV/AIDS itu bisa ditekan," katanya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.