BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Lokatmala Institute: Tolak Keterlibatan Pihak Asing Dalam Riset Gunung Padang

Eko Wiwid
CIANJUR, (KC).- Penolakan keterlibatan pihak asing dalam penelitian riset Situs Megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kec. Campaka, Kab. Cianjur lagi-lagi disuarakan oleh Lokatmala Institute. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap budaya dan lingkungan itu memandang keterlibatan pihak asing belum tentu akan menghasilkan kebaikan.

Direktur Lokatmala Institute, Eko Wiwid mengatakan, Situs Megalitikum Gunung Padang menjadi sebuah fenomena dikalangan Rakyat Indonesia khusunya rakyat Cianjur. Berbagai pendapat baik pendapat secara turun temurun, maupun pendapat dikalangan para ahli dan akademisi, soal gunung padang bermunculan dan menjadikan rakyat Indoneasia semakin penasaran dengan kebenaran pendapat mengenai Situs Gunung Padang.

"Dari berbagai pendapat itu, sudah barang tentu memancing rakyat Indonesia dan wisatawan asing semakin ingin tahu kebenaran-kebenaran pendapat situs menhir tersebut. Keingintahuan rakyat soal  gunung padang, belum diperkuat oleh sebuah fakta dan data secara ilmiah. Kita baru mendapat cerita yang beredar dimasyarakat yang belum jelas kebenaranya," kata Eko Wiwid, Rabu (10/4/2013).

Dikatakan Eko, saat ini berbagai riset bermunculan, termasuk riset yang dilakukan arkenas. Namun kebanyakat rakyat belum bisa mengerti apa hasil riset tersebut. Bisa saja lanjut Eko, semua pedapat itu bisa terbantahkan dengan hasil temuan-temuan berikutnya.

"Jangan sampai pihak asing justru lebih menguasai Gunung Padang, yang akhirnya kita akan menjadi generasi yang mengkonsumsi hasil riset asing yang juga belum tentu baik dan benar buat rakyat dan bangsa Indonesia," tegasnya.

Untuk  itulah pihaknya selaku bagian dari masyarakat Cianjur yang peduli terhadap budaya dan lingkungan menolak keberadaan pihak asing terlibat dalam bentuk apapun di Gunung Padang. Libatkan potensi rakyat dalam segala hal pengelolaan Gunung Padang yang berbasis kearifan lokal (budaya dan lingkungan).

"Kami mendesak pemrintah pusat dalam hal ini Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan serta untuk menuntaskan penelitian hingga rakyat Indonesia paham soal Gunung Padang secara utuh. Jangan  sampai situs Gunung Padang menjadi bahan kepentingan politik kekuasaan. Selain itu Menteri Pariwisata untuk segera melakukan pengelolaan Gunung Padang yang berbasis kebudayaan lokal dan lingkungan hidup, bukan menjadi kawasan wisata yang "latah" berorietasi kepada kepentingan asing," katanya (KC-02)**.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.