CIANJUR, (KC).- Tidak adanya kegiatan pelayanan di kantor Dinas Binamarga pada Jum'at (26/4/2013) bukan tanpa alasan. Para pegawai di lingkungan Dinas Binamarga tersebut ternyata sedang ijin untuk tour ke Bali. Mereka rela nabung selama satu tahun untuk acara jalan-jalan ke Bali tersebut.
"Kita pergi ke Bali bukan untuk study banding, tapi jalan-jalan atau tour. Para pegawai ingin refereshing sebelum dilaksanakan lelang pekerjaan," kata Kepala Dinas Binamarga Kab. Cianjur Atte Adha Kusdinan, Minggu (28/4/2013).
Pihaknya tidak menampik, kalau kepergian dirinya dan para pegawai ke Bali itu mendapatkan sorotan. Apalagi kepergiannya berlangsung saat jam kerja. "Ini keinginan kita bersama, kapan lagi bisa pergi jalan-jalan dengan para pegawai. Lagian kita melaksanakan acara ini sudah mendapatkan ijin dari pimpinan," kata Atte.
Atte menegaskan, kepergian para pegawai Binamarga ke pulau Bali itu sama sekali tidak menggunakan uang APBD. Semua biaya hasil patungan dari para pegawai. "Tadinya tahun kemarin mau dilaksanakan, tapi karena pekerjaan sangat padat, baru tahun ini bisa dilaksanakan. Ini semua biaya ditanggung bersama hasil dari ngumpulin atau nabung [egawai selama satu tahun," tegasnya.
Pihaknya berharap, kepergiannya bersama para pegawai ke Bali tidak menjadi polemik yang berkepanjangan. Karena semua itu bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja para pegawai.
"Selama bekerja di Binamarga, hampir semua pegawai belum pernah di ajak rekreasi dan bar kali ini rerlaksana. Kita harapkan setelah kembali lagi pada pekerjaannya bisa memiliki motovasi yang berlebih dalam bekerja. Apalagi tidak lama lagi akan dilaksanakan lelang pekerjaan," katanya.
Secara terpisah, Aliansi Masyarakat Untuk Penegakan Hukum (Ampuh) Kab. Cianjur mendesak agar pihak Inspektorat Daerah memeriksa anggaran biaya yang digunakan oleh para pegawai Dinas Binamarga jala-jalan ke Bali. Kalau ternyata sumber dananya berasal dari APBD harus dipertanggungjawabkan.
"Sumber dananya harus diperiksa, karena kepergianya juga hampir seluruh pegawai Dinas Binamarga. Kalau ternyata menggunakan anggaran APBD saya rasa itu sudah masuk dalam kategori korupsi berjamaah. Ini harus diusut dan dipertanggungjawabkan," kata Ketua Ampuh Cianjur Yana Nurzaman (KC-02)**.
"Kita pergi ke Bali bukan untuk study banding, tapi jalan-jalan atau tour. Para pegawai ingin refereshing sebelum dilaksanakan lelang pekerjaan," kata Kepala Dinas Binamarga Kab. Cianjur Atte Adha Kusdinan, Minggu (28/4/2013).
Pihaknya tidak menampik, kalau kepergian dirinya dan para pegawai ke Bali itu mendapatkan sorotan. Apalagi kepergiannya berlangsung saat jam kerja. "Ini keinginan kita bersama, kapan lagi bisa pergi jalan-jalan dengan para pegawai. Lagian kita melaksanakan acara ini sudah mendapatkan ijin dari pimpinan," kata Atte.
Atte menegaskan, kepergian para pegawai Binamarga ke pulau Bali itu sama sekali tidak menggunakan uang APBD. Semua biaya hasil patungan dari para pegawai. "Tadinya tahun kemarin mau dilaksanakan, tapi karena pekerjaan sangat padat, baru tahun ini bisa dilaksanakan. Ini semua biaya ditanggung bersama hasil dari ngumpulin atau nabung [egawai selama satu tahun," tegasnya.
Pihaknya berharap, kepergiannya bersama para pegawai ke Bali tidak menjadi polemik yang berkepanjangan. Karena semua itu bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja para pegawai.
"Selama bekerja di Binamarga, hampir semua pegawai belum pernah di ajak rekreasi dan bar kali ini rerlaksana. Kita harapkan setelah kembali lagi pada pekerjaannya bisa memiliki motovasi yang berlebih dalam bekerja. Apalagi tidak lama lagi akan dilaksanakan lelang pekerjaan," katanya.
Secara terpisah, Aliansi Masyarakat Untuk Penegakan Hukum (Ampuh) Kab. Cianjur mendesak agar pihak Inspektorat Daerah memeriksa anggaran biaya yang digunakan oleh para pegawai Dinas Binamarga jala-jalan ke Bali. Kalau ternyata sumber dananya berasal dari APBD harus dipertanggungjawabkan.
"Sumber dananya harus diperiksa, karena kepergianya juga hampir seluruh pegawai Dinas Binamarga. Kalau ternyata menggunakan anggaran APBD saya rasa itu sudah masuk dalam kategori korupsi berjamaah. Ini harus diusut dan dipertanggungjawabkan," kata Ketua Ampuh Cianjur Yana Nurzaman (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.