CIANJUR, (KC).- Ratusan massa kembali mendatangi Pemkab Cianjur, di Jalan Siti Jenab No. 31, Kec/Kab. Cianjur, Senin (22/4/2013). Mereka mendesak agar Pemkab Cianjur segera memperbaiki infrastruktur jalan yang saat ini kondisinya rusak parah. Akibat jalan rusak tersebut, massa yang terdiri dari puluhan ibu-ibu tersebut mengaku pendapatan ekonomi mereka menjadi terganggu.
Massa yang datang sambil membawa beberapa poster tersebut langsung merangsek kedalam komplek Pemkab Cianjur. Sempat terjadi aksi dorong saat puluhan petugas Satpol PP tiba-tiba menutup pintu gerbang begitu melihat kedatangan massa. Massa yang melihat gerbang ditutup berupaya mendorong gerbang. Bahkan ada diantaranya yang sampai menaiki gerbang Pemkab Cianjur tersebut.
Melihat situasi yang semakin memanas, apalagi saat massa bermaksud mendobrak pintu gerbang, para petugas Satpol PP akhirnya membuka pintu gerbang yang sevelumnya sempat digembok. Massa langsung merangsek kedalam. Sementara petugas Satpol PP, Kepolisian dibantu TNI membuat brigade mengawal jalannya aksi.
Koordinator aksi, Yana Nurzaman mengatakan, dalam aksi yang kesekian kalinya tersebut pihaknya sengaja menyertakan puluhan sopir angkutan lantaran jalur
jalan yang kerap mereka lalui kondisinya rusak parah. Kondisi seperti itu kata Yana mengindikasikan bahwa keterpihakan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur tidak ada.
"Masyarakat bisa melihat saat ini, dimana-mana banyak jalan yang rusak berat yang harus segera diperbaiki. Yang menjadi korban adalah masyarakat, salah satunya para sopir angkot. Kemana pemerintah saat ini," kata Yana disela aksi.
Menurut Yana, APBD Kab. Cianjur saat ini berkisar Rp 1,7 trilyun. Pihaknya mempertanyakan dikemanakan uang rakyat tersebut sehingga masih banyak infrastruktur jalan yang kondisinya amburadul. "APBDnya cukup besar, tapi kemana uang itu, jalan yang rusak tidak juga diperbaiki," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Cianjur, Athe Adha Kusdinan terpisah mengatakan, alokasi APBD tidak bisa semuanya digunakan untuk membangun
jalan. Semua ada porsi dan prioritas.
Panjang jalan rusak di Cianjur mencapai 60% dari total panjang
jalan. Untuk memperbaiki semuanya, sedikitnya membutuhkan dana mencapai Rp 200 miliar. Namun untuk tahun ini hanya dialokasikan sekitar Rp70 miliar.
"Anggaran kita sangat terbatas, dana yang ada kita berupaya maksimalkan untuk memperbaiki jalan yang rusak. Kita tidak bisa melakukan secara bersama. Secara bertahap akan kita upayakan untuk dilakukan perbaikan," kata Atte.
Kondisi jalan yang ada saat ini kata Atte, yang berstatus mantap atau bagus hanya sekitar 40% dari total panjang jalan 1.290,347 kilometer. Sisanya sekitar 60% berstatus rusak dengan beragam kategori, seperti rusak berat, sedang, dan ringan.
Meskipun minim anggaran, pihaknya optimis upaya perbaikan dan pemeliharaan jalan di Kabupaten Cianjur secara bertahap bisa berhasil maksimal. Namun hal itu tentunya harus diimbangi juga dengan kesadaran masyarakat ikut bersama-sama memelihara kondisi jalan.
"Pemerintah yang membangun jalan, tapi masyarakat juga harus berperan aktif untuk menjaga dan merawatnya. Karena kalau tidak akan selamanya jalan dibangun begitu selesai rusak kembali. Dengan masyarakat ikut serta menjaga, kondisi jalan akan bisa lebih baik lagi," paparnya (KC-02)**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.