BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Diteror Bom, Karyawan Pabrik Garmen Dipulangkan

CIANJUR, [KC].- Akibat mendapatkan teror bom, sebuah pabrik garmen CV. Karunia di Jalan Gatot Mangkupraja Kampung Cageundang Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur, Senin (24/6/2013) terpaksa meliburkan para karyawanya. Perusahaan tersebut lebih memilih membubarkan karyawan untuk memudahkan petugas melakukan penyisiran di sekitar areal pabrik.

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, si peneror melakukan aksinya dengan menelepon ke kantor garmen tersebut sekitar pukul 13.05 WIB. Telpon tersebut diterima oleh staf perusahaan yang kemudian memberitahukan kepada atasanya. Adanya teror bom tersebut sontak membuat panik sekitar 300 pekerja yang tengah bekerja. Ratusan pekerja segera dibubarkan karena khawatir dengan ancaman tersebut.

Menurut staf Bagian Purchasing, Desti Natalia, penelepon misterius tersebut mengaku telah memasang bom di pabrik garmen CV. Karunia di Jalan Gatot Mangkupraja di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur. Sang peneror mengancam agar pihak perusahaan segera membubarkan para karyawanya, karena pabrik telah dipasangi bom.

"Saat saya tanyakan identitasnya, peneror itu langsung menutup teleponnya. Seperti terburu-buru," kata Desti Natalia, yang menerima langsung telepon peneror.

Namun tidak lama berselang, penelepon misterius tersebut kembali menelepon. Isi pembicaraannya masih sama. "Tapi bukan saya yang menerima teleponnya, tapi Yuli (pegawai lain), isi pembicaraannya sama. Dia (peneror) mengancam menyuruh membubarkan karyawan karena di dalam pabrik sudah dipasangi bom," kata Desti.

Sementara itu, aparat kepolisian di bantu TNI yang mendapatkan laporan, segera melakukan penyisiran di bangunan pabrik garmen CV. Karunia di Jalan Gatot Mangkupraja Desa Nagrak Kecamatan/Kabupaten Cianjur. Dengan menggunakan alat metal detector, petugas dengan teliti menyisir beberapa bagian lokasi pabrik.

Kabag Ops Polres Cianjur Kompol Hilman Muslim mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan hasil penyelidikan karena proses penyisiran masih berlangsung. Untuk pemeriksaan sementara, polisi hanya menggunakan metal detector.

"Tapi metal detector itu sebetulnya tidak terlalu efektif karena di dalam gedung sendiri banyak material metal (logam) yang mungkin nanti terdeteksi. Yang sangat diperlukan adalah kejelian dari petugas mengamati barang-barang yang dicurigai sebagai bom," kata Hilman.

Hilman mengatakan belum waktunya memanggil Tim Gegana untuk memeriksa adanya kemungkinan bom seperti yang diancam peneror dari balik telepon. Namun untuk kepentingan penyelidikan, seluruh karyawan terpaksa dibubarkan.

"Kita minta agar seluruh karyawan dibubarkan untuk kepentingan penyelidikan. Karena petugas harus menyisir beberapa lokasi pabrik yang tidak memungkinkan ada orang lain selain petugas," tandasnya.

Hingga akhirnya ternyata ancaman bom di pabrik garmen tersebut merupakan teror yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Petugas masih mengembangkan motiv penelepon yang mengancam para pegawai pabrik garmen. "Masih dalam pengembangan, apa maotif penelopon tersebut," tegasnya [KC-02]***.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.