ilustrasi |
CIANJUR, [KC].- Memasuki musim kemarau di Kabupaten Cianjur, sejumlah wilayah mulai dilanda krisis air bersih. Seperti yang terjadi diwilayah Kec. Agrabinta, Kab. Cianjur.Diwilayah tersebut terdapat dua dari 11 desa mulai mengalami krisi air bersih. Apalagi kalau melihat wilayah di ujung selatan Cianjur itu mayoritas merupakan daerah tadah hujan.
Camat Agrabinta, Erus Ruskandar Fasya menyebutkan, dua desa yang mulai mengalami krisis air bersih itu berada di Desa Bojongkaso dan Sukamanah. Dua desa tersebut merupakan daerah yang sering kali terjadi krisis air bersih saat memasuki musim kemarau.
"Lokasi dua desa ini berada diatas aliran sungai. Jadi ketika tidak turun hujan secara normal, maka dipastikan mengalami krisis air. Kita sudah menerima laporan dari kepala desa setempat jika saat ini sumur di rumah-rumah masyarakat sudah mengalami kekeringan," kata Erus saat dihubungi, Kamis (27/6/2013).
Dia memprediksikan jiga cuaca terus seperti saat ini, kemungkinan besar desa-desa diwilayhnya akan mengalami krisis air bersih. "Kalau yang dua desa krisis airnya sudah terjadi hampir dua pekan. Itupun tidak merata bahkan desa yang berbatasan dengan Sindangbarang masih ada hujan," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya krisis air bersih, masyarakat sebagaian besar telah membuat sumur sebagai penampungan cadangan air. Hanya saja untuk membuat sumur tersebut dibutuhkan tenaga yang berlebaih antaran harus melakukan penggalian sekitar 20 meter.
"Idialnya harus ada sumur bor, kita sedang memikirkan itu. Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah agar masyarakat yang selama ini terkena dampak dari kemarau bisa teratasi kebutuhan air bersihnya," paparnya.
Hal tidak jauh berbeda juga menimpa sebagian wilayah Desa Sukamanah Kec. Cugenang, Kab. Cianjur tepatnya di Kampung Cangklek. Meski daerah tersebut dikenal merupakan daerah sumber air, ternyata saat ini sudah mengalami krisis air bersih.
Saluran air bersih kerumah warga yang biasanya berjalan lancar, saat ini sudah tersendat seiiring dengan menipisnya sumber air bersih. Pihak desa saat ini tengah berupaya untuk mencari sumber mata air baru.
"Untuk memasok air bersih saat ini terpaksa beli air dari tempat seorang warga. Karena sumber air yang ada tidak mencukupi untuk memasok kebutuhan air bersih buat warga," kata Kepala Desa Sukamanah, Kec. Cugenang Dede Iskandar saat ditemui terpisah.
Dede mengaku saat ini tengah berupaya mencari bantun ke Pemkab Cianjur untuk pengadaan sumber mata air baru. "Kami sedang melihat sumber mata air baru sebagai pemasok air bersih bagi warga. Mudah-mudahan bisa secepatnya bisa direalisasikan," katanya [KC-02/bb]***.
Camat Agrabinta, Erus Ruskandar Fasya menyebutkan, dua desa yang mulai mengalami krisis air bersih itu berada di Desa Bojongkaso dan Sukamanah. Dua desa tersebut merupakan daerah yang sering kali terjadi krisis air bersih saat memasuki musim kemarau.
"Lokasi dua desa ini berada diatas aliran sungai. Jadi ketika tidak turun hujan secara normal, maka dipastikan mengalami krisis air. Kita sudah menerima laporan dari kepala desa setempat jika saat ini sumur di rumah-rumah masyarakat sudah mengalami kekeringan," kata Erus saat dihubungi, Kamis (27/6/2013).
Dia memprediksikan jiga cuaca terus seperti saat ini, kemungkinan besar desa-desa diwilayhnya akan mengalami krisis air bersih. "Kalau yang dua desa krisis airnya sudah terjadi hampir dua pekan. Itupun tidak merata bahkan desa yang berbatasan dengan Sindangbarang masih ada hujan," katanya.
Untuk mengantisipasi terjadinya krisis air bersih, masyarakat sebagaian besar telah membuat sumur sebagai penampungan cadangan air. Hanya saja untuk membuat sumur tersebut dibutuhkan tenaga yang berlebaih antaran harus melakukan penggalian sekitar 20 meter.
"Idialnya harus ada sumur bor, kita sedang memikirkan itu. Mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah agar masyarakat yang selama ini terkena dampak dari kemarau bisa teratasi kebutuhan air bersihnya," paparnya.
Hal tidak jauh berbeda juga menimpa sebagian wilayah Desa Sukamanah Kec. Cugenang, Kab. Cianjur tepatnya di Kampung Cangklek. Meski daerah tersebut dikenal merupakan daerah sumber air, ternyata saat ini sudah mengalami krisis air bersih.
Saluran air bersih kerumah warga yang biasanya berjalan lancar, saat ini sudah tersendat seiiring dengan menipisnya sumber air bersih. Pihak desa saat ini tengah berupaya untuk mencari sumber mata air baru.
"Untuk memasok air bersih saat ini terpaksa beli air dari tempat seorang warga. Karena sumber air yang ada tidak mencukupi untuk memasok kebutuhan air bersih buat warga," kata Kepala Desa Sukamanah, Kec. Cugenang Dede Iskandar saat ditemui terpisah.
Dede mengaku saat ini tengah berupaya mencari bantun ke Pemkab Cianjur untuk pengadaan sumber mata air baru. "Kami sedang melihat sumber mata air baru sebagai pemasok air bersih bagi warga. Mudah-mudahan bisa secepatnya bisa direalisasikan," katanya [KC-02/bb]***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.