CIANJUR, [KC].- Aksi kejahatan dengan modus pecah kaca kembali terjadi di Cianjur, Selasa (30/7/2013) malam. Kali ini menimpa dua mobil sekaligus saat tengah terparkir di halaman parkir Rumah Makan Saung Sobat di Jalan Raya Bandung Sadewata Kec. Karangtengah, Kab. Cianjur.
Mobil pertama yang menjadi korban kejahatan dengan modus pecah kaca menimpa mobil twincam Toyota Nopol B 8848 YE milik Dadan Asdiansyah pegawai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kab. Cianjur. Kaca belakang bagian depan sebelah kanan kendaraannya hancur. Namun masih beruntung, beberapa barang berharga miliknya didalam kendaraan masih utuh.
Berbeda dengan mobil Taruna Nopol F 1694 W milik Alfian pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur. Mobil yang diparkir bersebelahan dengan mobil milik pegawai Dinsosnakertransi itu kaca bagian depan sebelah kiri hancur berantakan. Sejumlah barang berharga didalam mobil seperti uang, hand phone, STNK dan lainya raib dari tempatnya. Kerugian ditaksir mencapai kisaran Rp 10 juta.
Menurut Dadan Asdiansyah, peristiwa yang menimpa kendaraan pribadinya dan temannya tersebut terjadi saat dia yang merupakan Ketua Perkumpulan Olokezo menggelar buka bersama di Rumah Makan Saung Sobat. Disaat tengah buka bersama itulah diduga pelaku menjalankan aksinya.
"Memang sempat terdengar bunyi alarm, tapi kami tidak menaruh curiga. Tapi setelah kami bubar sekitar pukul 07.30 WIB, salah seorang teman memberitahukan kaca mobil saya dan mobil disamping saya pecah. Saat saya cek memang kondisinya sudah berantakan, terutama kaca mobil milik teman saya," kata Dadan saat ditemui di Kantor Dinsosnakertrans, Rabu (31/07/2013).
Setelah di cek kedalam mobil, pihaknya sedikit lega. Pasalnya tidak ada barang satupun yang hilang. Berbeda dengan mobil temannya, selain kacanya pecah, barang-barang berharga didalam mobil raib tidak tersisa.
"Kami sempat meminta pertanggungjawaban pihak rumah makan, karena kami anggap mereka bertanggungjawab terhadap keamanannya. Tapi kami tidak mendapatkan respek positif. Malah anak dari pemilik rumah makan hanya bilang turut berbela sungkawa. Padahal ini menurut kami sangat fatal, dan rumah makan harus bertanggungjawab," tegasnya.
Pihaknya kemudian melaporkan peristiwa yang menimpanya itu ke Mapolsek Karangtengah. Hanya saja petugas Polsek menyarankan untuk melaporkan ke Mapolres Cianjur dengan pertimbangan untuk mempermudah pengurusan STNK yang hilang dari dalam mobil yang diambil pelaku kejahatan.
"Polisi yang datang dari Ident Polres, itupun ditelpon bukan dari Polsek. Saya hanya berharap pihak Rumah Makan bertanggungjawab terhadap keamanan dilingkungan rumah makan. Kalau tidak saya yakin akan berdampak ke usahanya, karena para pelanggan termasuk kami kawatir terhadap keamanan, lebih baik memilih tenpat makan yang lain," kata Dadan [KC-02]**.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.