BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Untuk Memenuhi Kebutuhan Selama Lebaran, Kuota Elpiji 3 Kilogram Ditambah 91.280 Tabung

CIANJUR, [KC].- - Sebagai bentuk antisipasi melonjaknya permintaan kebutuhan elpiji 3 kilogram pada saat menjelang lebaran Idul Fitri, kuota elpiji ukuran tiga kilogram di Kabupaten Cianjur ditambah. Diprediksikan peningkatan permintaan kebutuhan gas elpiji tiga kilogram itu menjelang lebaran mengalami kenaikan sekitar 20 persen.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Cianjur, Judi Adi Nugroho, mengatakan, penambahan kuota gas elpiji ukuran tiga kilogram itu didasarkan pada kebiasaan masyarakat menjelang lebaran yang meningkat penggunaanya. Kuota pada bulan Agustus 2013 mencapai 1.248.467 tabung.

"Kita tambah kuota sebagai langkah antisipasi, biasanya normalnya penggunaan gas elpiji tiga kilogram itu dari bulan Januari sampai Juni 2013, kuota elpiji ukuran tiga kilogran di Kabupaten Cianjur sebanyak 1.134.970 tabung. Karena menjelang lebaran, kita tambah kuotanya," kata Judi saat ditemui diruang kerjanya Selasa (30/7).

Dikatakan Judi, penambahan kuota pada bulan Agustus menjelang lebaran Idul Fitri untuk gas elpiji tiga kilogram mencapai 91.280 tabung. Diharapkan dengan penambahan kuota tersebut tidak ada kelangkaan disaat kebutuhan meningkat. Jika terjadi kelangkaan dipastikan akan berdampak dengan melambungnya harga.

"Daripada kurang, lebih baik banjir persedian. Karena kalau kurang jelas konsumen yang akan merugi. Dengan cukupnya persediaan dipastikan harga tidak akan mengalami lonjakan," katanya.

Meningkatnya pemakaian elpiji menjelang lebaran Idul Fitri itu seiring dengan meningkatnya waktu kegiatan memasak yang dilakukan oleh setiap rumah tangga. Judi mencontohkan, menjelang lebaran banyak ibu rumah tangga yang membuat kue kering atau makanan kecil yang dipastikan penggunaan elpiji meningkat.

"Ini fenomena tahunan, menjelang lebaran banyak rumah tangga yang membuat kue lebaran. Tentu saja hal ini akan menambah jumlah penggunaan elpiji. Inilah yang menjadi salah satu pertimbangan perlunya menambah kuota gas elpiji tiga kilogram," kata Judi.

Meski akan mengalami pengingkatan penggunaan, harga eceran tertinggi (HET) di tingkat agen dan pangkalan masih mengacu peraturan bupati tahun 2012. Pemerintah mengatur HET di tingkat agen dan pangkalan dengan cara zoning. Untuk jarak 0-60 km HET di agen Rp 12.750.- dan di pangkalan Rp 13.650,-, untuk jarak 60-90 HET di agen Rp 13.100,- dan di pangkalan Rp 14.000,-, untuk jarak 90-120 HET di agen Rp 13.500,- dan di pangkalan Rp 14.500,-, dan untuk jarak 120 km HET di agen Rp 13.750,- dan pangkalan Rp 14.750,-.

"Jika ternyata setelah kita tambah masih ada kelangkaan, kami telah melakukan kordinasi dengan Hiswana Migas untuk mengantisipasinya. Nantinya Hiswana Migas yang akan melakukan pengawasan untuk mengecek penyebabnya sehingga dapat dicari upaya dan solusi penangananya. Tapi saya rasa dengan tambahan kuota dirasakan cukup," katanya.

Hal senada juga dikatakan Sekretaris DPC Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas Kabupaten Cianjur, Dudu Badujaman. Untuk pengawasan elpiji tiga kilogram unyuk kebutuhan menjelang lebaran pihaknya telah membentuk satgas untuk memantau kelangkaan atau terjadi macet yang berdampak terhadap pengiriman menjelang Lebara.

"Salah satu fungsi satgas yang kami bentuk utamanaya memantau tangki dan truk elpiji dalam pengiriman. Karena kalau sampai terjadi kendala di jalan kami akan dengan cepat melakukan kordinasi dengan kepolisian. Sebab kendala utama ketika Lebaran ini biasanya terjadi kemacetan di jalan. Khusus untuk gas elpiji dan BBM dapat prioritas. Tapi jika memang terjadi  kelangkaa kami langsung kordinasi dengan Pertamina," kata Dudu saat ditemui terpisah.

Dikatakan Dudu, tidak hanya elpiji tiga kilogram yang akan ditambah, tapi bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis premium dan solar juga akan ditambah untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Kabupaten Cianjur menjelang dan setelah lebaran. Pihaknya memprediksikan pemakaian BBM untuk dua jenis tersebut akan meningkat menyusul Kabupaten Cianjur merupakan daerah tujuan wisata.

"Kalau penambahanya tergantung SPBU. Yang pasti sebelum H-4 atau hari Sabtu dan Minggu nanti masing-masing owner harus meminta dua kali lipat kuota yang dimiliki. Sebab pemakaian BBM diprediksi akan naik 80-100 persen tergantung daerahnya. Sebab tidak semua daerah di Kabupaten Cianjur membutuhkan tambahan kuota BBM. Khusus untuk jalur wisata Cipanas dan kota akan mengalami kenaikan," kata Dudu.

Didaerah wisata Cipanas, konsumsi BBM cukup tinggi. Biasanya setiap harinya menghabiskan BBM sekitar 30 ton. Namun menjelang Lebaran pemakaian BBM di sejumlah SPBU di wilayah tersebut akan mencapai 50 ton per hari atau meningkat bahkan mencapai 100 persen.

"Berbeda dengan daerah lain seperti Cianjur selatan. Makanya owner harus mempersiapkan diri menambah pesanan. Karena kalau tidak akan terjadi kelangkaan," tegasnya [KC-02]**.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.