CIANJUR, [KC].- Setelah hilang sejak Minggu (1/9/2013), dua dari tiga nelayan yang
kapalnya pecah dihantam ombak diperairan Agrabinta Kab. Cianjur akhirnya
ditemukan, Kamis (5/9/2013) sekitar pukul 11.00 WIB. Kedua korban yakni
Bandi dan Sasar warga Kampung Cinumpang Desa Tanjungsari Kec. Agrabinta
ditemukan oleh tim gabungan dipesisir pantai daerah Cikole Desa
Sinarlaut.
"Saat ditemukan kondisi korban mengapung dan sudah bengkak. Jaraknya berdekatan dan sudah dalam kondisi meninggal," kata Zaenal Arif (42) seorang warga yang turut membantu pencarian korban.
Sebelum ditemukan, warga bersama aparat gabungan terus menyisir sepanjang bibir pantai untuk mencari korban. Selain itu beberapa warga dengan menggunakan kapal nelayan juga melakukan penyisiran.
"Pencarian terus menerus dilakukan oleh warga bersama aparat. Alhamdulillah akhirnya semuanya berhasil ditemukan. Sebelumnya seorang korban ditemukan dalam kondisi selamat. Tapi dua korban ditemukan hari ini sudah dalam kondisi meninggal," katanya.
Dengan demikian tiga korban yang sempat hilang ditelan ganasnya ombak perairan Agrabinta sudah ditemukan semuanya. Dua korban yang meninggal langsung dibawa ke rumahnya masing-masing untuk dikebumikan.
"Kedua korban oleh keluarganya langsung diminta untuk dibawa kerumahnya. Selaku warga kami berharap pemerintah dalam hal ini mau memberikan bantuan kepada keluarga korban. Mereka merupakan keluarga yang kurang mampu. Kami berharap ada santunan, apalagi ini musibah," paparnya.
Diberitakan sebelumnya tiga orang nelayan asal Kampung Cikakap dan Cinumpang Desa Tanjungsari Kecamatan Agrabinta tenggelam diperairan Agrabinta setelah kapal yang mereka tumpangi pecah disapu ombak saat mereka tengah melaut, Minggu (1/9/2013). Satu orang nelayan bernama Om Joy berhasil ditemukan di Kampung Cikole dalam kondisi selamat, Rabu (4/9/2013) siang.
Sementara dua nelayan lainya yakni Bandi dan Sasar yang merupakan warga Kampung Cinumpang Desa Tanjungsari masih dalam pencarian. Korban diduga tenggelam terseret ombak yang mengahncurkan kapal mereka.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, ketga nelayan itu berangkat melaut untuk mencari ikan pada Sabtu (31/8/2013) sore. Mereka tetap memaksakan diri meski gelombang laut kurang bersahabat.
Sesampainya ditengah lautan atau sekitar empat kilometer dari bibir pantai, tiba-tiba ombak besar menghantam kapal yang mereka tumpangi. Besarnya ombak membuat kapal oleng dan diduga tenggelam.
"Kami menerima kabar dari nelayan lain, pada Minggu (1/9/2013) sekitar pukul 13.00 WIB. Kami bersama warga lainya dan aparat dari kepolisian berupaya mencari korban yang tenggelam. Namun baru Om Joy yang berhasil ditemukan dengan selamat tadi siang (kemarin)," kata Zaenal Arif (42) seorang warga yang turut mencari para korban.
Warga dan aparat dari kepolisian masih terus melakukan pencaraian dengan menyisir bibir pantai. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil. Dua orang korban yang tenggelam masih belum berhasil ditemukan.
"Om Joy saja saat ditemukan dalam kondisi yang lemah. Sepertinya teromabang-ambing berjam-jam ditengah laut. Dua orang temanya belum ada kabar, kami bersama warga lainnya dan pihak aparat masih terus melakukan pencarian," katanya.
Tenggelamnya tiga nelayan Agrabinta tersebut juga dibenarkan oleh Camat Agrabinta Rus Ruskandar Patra. Menurut camat yang akrab dipanggil Ade Rus itu, lokasi tenggelamnya kapal berjarak sekitar 4-6 kilometer dari bibir pantai. Kapal tenggelam diduga pecah setelah disapu gelombang.
"Informasinya kapal nelayan itu dihantam gelombang besar hingga pecah dan tenggelam. Kami bersama warga dan pihak kepolisian serta TNI masih terus melakukan pencarian. Baru seorang korban yang ditemukan dalam kondisi selamat, dua orang lainya masih dalam pencarian," kata Rus saat dihubungi melalui ponselnya.
Pihaknya mengakui, perairan Agrabinta belakangan kurang bersahabat. Tingginya gelombang membuat para nelayan harus ekstra hati-hati jika memaksakan melaut. "Kapal nelayan itu tenggelam akibat gelombang tinggi, ini peristiwa kedua setelah tenggelamnya kapal yang ditumpangi imigran gelap," katanya.
Pencarian akan terus dilakukan terhadap korban yang belum ditemukan. Sejauh ini masih dilakukan oleh masyarakat nelayan, pihak kepolisian dan TNI setempat dan aparat dari kecamatan. "Pencarian masih dilakukan oleh masyarakat kepolisian, TNI dan unsur di kecamatan. Kita belum melibatkan pihak luar. Mudah-mudahan saja korban bisa segera ditemukan," harapnya [KC-02]***.
"Saat ditemukan kondisi korban mengapung dan sudah bengkak. Jaraknya berdekatan dan sudah dalam kondisi meninggal," kata Zaenal Arif (42) seorang warga yang turut membantu pencarian korban.
Sebelum ditemukan, warga bersama aparat gabungan terus menyisir sepanjang bibir pantai untuk mencari korban. Selain itu beberapa warga dengan menggunakan kapal nelayan juga melakukan penyisiran.
"Pencarian terus menerus dilakukan oleh warga bersama aparat. Alhamdulillah akhirnya semuanya berhasil ditemukan. Sebelumnya seorang korban ditemukan dalam kondisi selamat. Tapi dua korban ditemukan hari ini sudah dalam kondisi meninggal," katanya.
Dengan demikian tiga korban yang sempat hilang ditelan ganasnya ombak perairan Agrabinta sudah ditemukan semuanya. Dua korban yang meninggal langsung dibawa ke rumahnya masing-masing untuk dikebumikan.
"Kedua korban oleh keluarganya langsung diminta untuk dibawa kerumahnya. Selaku warga kami berharap pemerintah dalam hal ini mau memberikan bantuan kepada keluarga korban. Mereka merupakan keluarga yang kurang mampu. Kami berharap ada santunan, apalagi ini musibah," paparnya.
Diberitakan sebelumnya tiga orang nelayan asal Kampung Cikakap dan Cinumpang Desa Tanjungsari Kecamatan Agrabinta tenggelam diperairan Agrabinta setelah kapal yang mereka tumpangi pecah disapu ombak saat mereka tengah melaut, Minggu (1/9/2013). Satu orang nelayan bernama Om Joy berhasil ditemukan di Kampung Cikole dalam kondisi selamat, Rabu (4/9/2013) siang.
Sementara dua nelayan lainya yakni Bandi dan Sasar yang merupakan warga Kampung Cinumpang Desa Tanjungsari masih dalam pencarian. Korban diduga tenggelam terseret ombak yang mengahncurkan kapal mereka.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, ketga nelayan itu berangkat melaut untuk mencari ikan pada Sabtu (31/8/2013) sore. Mereka tetap memaksakan diri meski gelombang laut kurang bersahabat.
Sesampainya ditengah lautan atau sekitar empat kilometer dari bibir pantai, tiba-tiba ombak besar menghantam kapal yang mereka tumpangi. Besarnya ombak membuat kapal oleng dan diduga tenggelam.
"Kami menerima kabar dari nelayan lain, pada Minggu (1/9/2013) sekitar pukul 13.00 WIB. Kami bersama warga lainya dan aparat dari kepolisian berupaya mencari korban yang tenggelam. Namun baru Om Joy yang berhasil ditemukan dengan selamat tadi siang (kemarin)," kata Zaenal Arif (42) seorang warga yang turut mencari para korban.
Warga dan aparat dari kepolisian masih terus melakukan pencaraian dengan menyisir bibir pantai. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil. Dua orang korban yang tenggelam masih belum berhasil ditemukan.
"Om Joy saja saat ditemukan dalam kondisi yang lemah. Sepertinya teromabang-ambing berjam-jam ditengah laut. Dua orang temanya belum ada kabar, kami bersama warga lainnya dan pihak aparat masih terus melakukan pencarian," katanya.
Tenggelamnya tiga nelayan Agrabinta tersebut juga dibenarkan oleh Camat Agrabinta Rus Ruskandar Patra. Menurut camat yang akrab dipanggil Ade Rus itu, lokasi tenggelamnya kapal berjarak sekitar 4-6 kilometer dari bibir pantai. Kapal tenggelam diduga pecah setelah disapu gelombang.
"Informasinya kapal nelayan itu dihantam gelombang besar hingga pecah dan tenggelam. Kami bersama warga dan pihak kepolisian serta TNI masih terus melakukan pencarian. Baru seorang korban yang ditemukan dalam kondisi selamat, dua orang lainya masih dalam pencarian," kata Rus saat dihubungi melalui ponselnya.
Pihaknya mengakui, perairan Agrabinta belakangan kurang bersahabat. Tingginya gelombang membuat para nelayan harus ekstra hati-hati jika memaksakan melaut. "Kapal nelayan itu tenggelam akibat gelombang tinggi, ini peristiwa kedua setelah tenggelamnya kapal yang ditumpangi imigran gelap," katanya.
Pencarian akan terus dilakukan terhadap korban yang belum ditemukan. Sejauh ini masih dilakukan oleh masyarakat nelayan, pihak kepolisian dan TNI setempat dan aparat dari kecamatan. "Pencarian masih dilakukan oleh masyarakat kepolisian, TNI dan unsur di kecamatan. Kita belum melibatkan pihak luar. Mudah-mudahan saja korban bisa segera ditemukan," harapnya [KC-02]***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.