Pemilik Pohon Buah Merah H. Ismail, tengah memperhatikan tanamanya |
BUAH merah atau nama lain dari Pandanus Conoideus Lam ternyata bisa tumbuh dan berbuah di Cianjur. Tanaman buah asal Papua yang dikenal sarat manfaat itu diketahui bisa dijumpai dikebun milik H. Ismail di Kampung Kedunghilir RT 01/RW 04 Desa Sukamanah Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Menurut pemiliknya H. Ismail, saat ini dia memiliki pohon tanaman buah merah sebanyak 6 pohon yang tumbuh dipekarangan belakang rumahnya. Tanaman pohon buah merah tersebut ditanam dikebun belakang rumahnya sejak enam tahun silam. Saat ini tingi pohonnya sudah mencapai sekitar 6 meter.
"Saya mendapatkan pohon buah merah itu dari teman enam tahun silam sebanyak tujuh pohon. Semuanya kami tanam, tapi hanya enam pohoan yang bisa tumbuh dan berkembang. Satu pohon mati dan dari enam pohon yang tersisa saat ini satu pohon sudah mulai berbuah," kata H. Ismail saat ditemui dikediamanya Minggu (6/10).
Pohon buah merah tersebut kata H. Ismail saat ditanam tingginya baru sekitar 4 centimeter. Namun dalam usianya yang memasuki tahun ke enam tingginya adanya yang sudah mencapai enam meter. Dimungkinkan tingginya masih terus bertambah.
"Pohonya seperti sejenis pandan, tapi memiliki akar yang kuat dari atas pohonnya yang mencengkeram kebawah. Sehingga meski pohonnya tinggi dan tidak seberapa besar, terlihat kokoh meski diterpa angin kencang," katanya.
Sepengetahuanya, pohon buah merah tersebut tidak mudah tumbuh selain ditanam didaerah asalnya. Kalaupun tumbuh biasanya tidak bisa berbuah. Tapi ternyata tanaman buah merah tersebut bisa tumbuh dan bisa berbuah di Cianjur.
"Saya penasaran aja, untuk membudidayakan. Ternyata harus menunggu waktu yang cukup lama selama enam tahun baru bisa melihat pohon buah merah yang saya tanam ini berbuah. Itupun saat berbuah saya baru tahu beberapa minggu lalu dari orang lain, yang melihat terlebih dahulu," paparnya.
Dari enam pohon yang ada, baru satu pohon yang sudah berbuah. Itupun baru satu buah. "Tanda-tandanya sudah ada, sepertinya akan berbuah lagi. Buah yang ada saat ini baru satu dengan ukuran panjang sekitar 80 centimeter dengan diameter sekitar 15 centimeter," katanya.
Pihaknya mengaku akan mengolah buah merah itu sendiri. Karena manfaatnya cukup banyak buat kesehatan. "Untuk sementara kita akan berupaya mengolah sendiri, kita pingin tahu sejauh mana manfaatnya," kata H. ISmail yang menyebut pohon buah merah tersebut harus banyak air agar bisa berbuah.
Seperti diketahui buah merah mengandung senyawa antioksidan dalam dosis tinggi. Di antaranya betakaroten, tokoferol, dan virblastin. Selain itu buah merah juga mengandung asam oleat dan asam linoleat, asam lemak tak jenuh yang gampang diserap oleh tubuh. Kandungan beta karoten, tokoferol, asam lemak tak jenuh (omega 3, omega 6, omega 9), kalsium, energi, dan zat aktif lainnya terbukti sangat berpengaruh dalam membantu proses penyembuhan.
Sari buah merah dikenal sebagai obat tradisional dari Papua yang secara empiris telah terbukti sebagai obat alternatif untuk menyembuhkan penyakit-penyakit seperti kanker, hiv aids, tumor, hipertensi dll. Kandungan yang paling menonjol dari buah merah adalah antioksidan. Beberapa antioksidan yang sangat penting antara lain betakaroten, tokoferol, dan juga kalsium. Bahkan, kandungan kalsium dalam buah merah merupakan yang tertinggi di dunia. Kalsium sangat penting dalam metabolisme tubuh untuk memperbaiki kondisi kesehatan. Kalsium berfungsi sebagai kofaktor dalam mempercepat dan memperbaiki proses metabolisme tubuh [KC-02]***.
Menurut pemiliknya H. Ismail, saat ini dia memiliki pohon tanaman buah merah sebanyak 6 pohon yang tumbuh dipekarangan belakang rumahnya. Tanaman pohon buah merah tersebut ditanam dikebun belakang rumahnya sejak enam tahun silam. Saat ini tingi pohonnya sudah mencapai sekitar 6 meter.
"Saya mendapatkan pohon buah merah itu dari teman enam tahun silam sebanyak tujuh pohon. Semuanya kami tanam, tapi hanya enam pohoan yang bisa tumbuh dan berkembang. Satu pohon mati dan dari enam pohon yang tersisa saat ini satu pohon sudah mulai berbuah," kata H. Ismail saat ditemui dikediamanya Minggu (6/10).
Pohon buah merah tersebut kata H. Ismail saat ditanam tingginya baru sekitar 4 centimeter. Namun dalam usianya yang memasuki tahun ke enam tingginya adanya yang sudah mencapai enam meter. Dimungkinkan tingginya masih terus bertambah.
"Pohonya seperti sejenis pandan, tapi memiliki akar yang kuat dari atas pohonnya yang mencengkeram kebawah. Sehingga meski pohonnya tinggi dan tidak seberapa besar, terlihat kokoh meski diterpa angin kencang," katanya.
Sepengetahuanya, pohon buah merah tersebut tidak mudah tumbuh selain ditanam didaerah asalnya. Kalaupun tumbuh biasanya tidak bisa berbuah. Tapi ternyata tanaman buah merah tersebut bisa tumbuh dan bisa berbuah di Cianjur.
"Saya penasaran aja, untuk membudidayakan. Ternyata harus menunggu waktu yang cukup lama selama enam tahun baru bisa melihat pohon buah merah yang saya tanam ini berbuah. Itupun saat berbuah saya baru tahu beberapa minggu lalu dari orang lain, yang melihat terlebih dahulu," paparnya.
Dari enam pohon yang ada, baru satu pohon yang sudah berbuah. Itupun baru satu buah. "Tanda-tandanya sudah ada, sepertinya akan berbuah lagi. Buah yang ada saat ini baru satu dengan ukuran panjang sekitar 80 centimeter dengan diameter sekitar 15 centimeter," katanya.
Pihaknya mengaku akan mengolah buah merah itu sendiri. Karena manfaatnya cukup banyak buat kesehatan. "Untuk sementara kita akan berupaya mengolah sendiri, kita pingin tahu sejauh mana manfaatnya," kata H. ISmail yang menyebut pohon buah merah tersebut harus banyak air agar bisa berbuah.
Seperti diketahui buah merah mengandung senyawa antioksidan dalam dosis tinggi. Di antaranya betakaroten, tokoferol, dan virblastin. Selain itu buah merah juga mengandung asam oleat dan asam linoleat, asam lemak tak jenuh yang gampang diserap oleh tubuh. Kandungan beta karoten, tokoferol, asam lemak tak jenuh (omega 3, omega 6, omega 9), kalsium, energi, dan zat aktif lainnya terbukti sangat berpengaruh dalam membantu proses penyembuhan.
Sari buah merah dikenal sebagai obat tradisional dari Papua yang secara empiris telah terbukti sebagai obat alternatif untuk menyembuhkan penyakit-penyakit seperti kanker, hiv aids, tumor, hipertensi dll. Kandungan yang paling menonjol dari buah merah adalah antioksidan. Beberapa antioksidan yang sangat penting antara lain betakaroten, tokoferol, dan juga kalsium. Bahkan, kandungan kalsium dalam buah merah merupakan yang tertinggi di dunia. Kalsium sangat penting dalam metabolisme tubuh untuk memperbaiki kondisi kesehatan. Kalsium berfungsi sebagai kofaktor dalam mempercepat dan memperbaiki proses metabolisme tubuh [KC-02]***.
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.