BSY0BSWiGSMpTpz9TUAoGfC7BY==

Siwa Belajar Was-Was, SMPN Campaka 3 Terancam Terkene Longsor

ILustrasi
CIANJUR, [KC].- Ratusan siswa SMPN Campaka 3, Kabupaten Cianjur, belajar dalam rasa was-was. Pasalnya bangunan sekolah mereka yang berada dibawah perbukitan terancam tertimbun longsor. Apalagi jika terjadi hujan, ratusan siswa tidak jarang terpaksa harus dipulangkan lebih awal.

Informasi yang berhasil dihimpun, sekolah yang berada di kawasan perbukitan, tepatnya di Kampung Cisaladra, Desa Susukan, Kecamatan Campaka, rawan terkena longsor. Bahkan, dalam sepekan, sekolah tersebut sudah empat kali tertimpa longsoran tanah dari bukit yang bertepatan dengan sekolahan.

Kepala SMPN Campaka 3, Eti Mulyati membenarkan hal tersebut. Meski, longsor yang telah terjadi sebanyak empat kali tersebut tidak berakibat fatal, namun telah menghancurkan satu atap sekolah. "Untungnya, longsor yang terus menimpa sekolah kami tidak saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung. Tetapi, sudah merobohkan dinding penahan tempak atau kawat baja (beronjong) dengan berat 100 ton, yang dibuat pihak sekolah agar tanah tebing tersebut bisa didatarkan. Namun, karena hujan terus mengguyur, jadi roboh juga,”katanya.

Upaya untuk membangun dinding penanah tanah ternyata tidak mampu menopang tanah jika hujan turun, sehingga longsor pun tidak bisa dielakan. "Upaya yang telah kita lakukan untuk menahan longsor dengan memasang beronjong dimana-mana. Tapi ternyata tidak kuat juga," katanya.

Dari beberapa ruang kelas, yang paling rawan diterjang longsor yakni ruangan di kelas VII, yang berada tepat dibawah bukit. "Sehingga jika hujan turun pada saat KBM, murid kelas VII langsung dipulangkan, karena sedikitnya 140 siswa terancam tertimbun longsor kalau terus dibiarkan. Mereka juga belajar dalam rasa was-was," tegasnya.

Meskipun antisipasi longsor sudah dilakukan dengan memasang beronjong di sudut-sudut rawan tanah ambles, namun longsoran atau pohon tumbang tidak bisa dicegah. "Harapan kami bisa mendapatkan RKB baru untuk memindahkan kelas yang rawan terkena longsor itu. Agar siswa dan guru bisa belajar maupun mengajar dengan tenang,” harapnya.

Sementara itu, Komite SMPN Campaka 3, Cianjur, Saeful Mubarok, mengungkapkan, selain rawan longsor, sekolah tersebut juga rawan akan aksi pencurian. Kejadian pencurian di sekolah bukan yang pertama kalinya. "Selain itu, pagar sekolah yang tidak berfungsi dinilai menjadi salah satu pemicu seringnya pelaku pencurian beraksi di lingkungan sekolah ini,” sebutnya.

Tidak berfungsinya pagar sekolah itu, lanjut dia, semakin menambah rawan sekolah apa lagi ketika malam. Karena, pagar sekolah hanya terbuat dari bambu setinggi 1,5 meter. “Pagar itu pun baru dipasang belum lama ini, untuk antisipasi adanya pencurian sementara,” tandasnya [KC-02]***.

Comments0

Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.

Type above and press Enter to search.